Peran Penambahan DHA pada Susu Formula
Sari
Pertumbuhan otak yang pesat dalam masa pacu tumbuh otak membutuhkan bahan
60% lemak, diantaranya Docosahexaenoic acid (DHA) yang merupakan asam lemak tak
jenuh ganda rantai panjang omega 3. Umumnya susu formula yang beredar saat ini
tidak mengandung asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang dengan atom karbon
lebih dari 18. ASI bukan hanya mengandung asam oleat (18:2n-6) dan asam linolenat
(18:3n-3) tapi juga mengandung asam arakidonat (20:4n-6) dan DHA (22:6n-3). Pada
masa janin, DHA dan asam arakidonat didapatkan melalui transfer plasenta. Setelah
lahir, diperoleh dari diet atau melalui sintesis pemanjangan rantai dan desaturasi dari
asam linoleat dan linolenat. Bayi yang hanya minum susu formula sepenuhnya tergantung
pada sintesis endogen dari asam lemak tak jenuh rantai panjang. Penelitian menunjukkan
dalam korteks cerebri terdapat kadar DHA yang lebih tinggi pada bayi yang mendapat
ASI dibandingkan dengan yang minum susu formula tanpa DHA. Terdapat perbedaan
tumbuh kembang antara bayi yang mendapat ASI dan yang mendapat susu formula
tanpa DHA. Penambahan DHA dalam komposisi dengan kadar seperti pada ASI telah
direkomendasikan oleh banyak lembaga kesehatan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Fomon SJ. Infant nutrition. Edisi kedua. Philadelphia:
WB Saunders, 1974: h. 152-81.
Barness LA. Nutrition for healthy neonates. Dalam:
Gracey M, Falker F, penyunting. Nutritional needs and
assesment of normal growth. New York: Raven press,
:23-43.
Koletzko B. Fats for brains. Eur J Clin Nutr 1992;
:S51-62.
Ballabriga A. Lipids in childhood nutrition: Importance
of fats in foods composition. Dalam: Ballabriga A,
penyunting. Feeding from infants to adolescence. Philadelphia:
Lippincott-Raven publ, 1996:h. 63-91.
Makrides M, Neumann MA, Byard RW, Simmer K,
Gibson RA. Fatty acid composition of brain, retina and
erythocytes in breast and formula-fed infants. Am J Clin
Nutr 1994; 60:189-94.
Makrides M, Neumann MA, Simmer K, Gibson RA.
Dietary long-chain polyunsaturated fatty acid do not
influence growth of term infants: A randomized clinical
trial. Pediatrics 1999; 104: 468-75.
Willatts P, Forsyth JS, DiModugno MK, Varma S, Colvin
M. Effect of long-chain polyunsaturated fatty acids in
infants formula on problem solving at 10 months of age.
Lancet 1998; 352:688-91.
Birch EE, Garfield S, Hoffman DR, Uauy R, Birch DG.
A Randomized controled trial of long-chain polyunsaturated
fatty acids and mental development in term infants.
Dev Med Child Neurol 2000; 42:174-81.
Jorgensen MH, Holmer G, Lund P, Hernell O,
Michaelsen KF. Effect of formula suplemented with
docosahexaenoic acid and a-linolenic acid on fatty acid
status and visual acuity in term infants. J Pediatr
Gastrenterol Nutr 1998; 26:412-21.
SanGiovanni JP, Parra-Cabrera S, Colditz GA, Berkey
CS, Dwyer JT. Meta-analysis of dietary essential fatty
acids and long-chain polyunsaturatde fatty acids as they
relate to visual resolution acuity in healthy preterm infants.
Pediatrics 2000; 105:1292-8.
Pusponegoro HD. DHA dan AA, fungsi dan gunanya.
Nutrition reviews 2000; 10:8-10.
Ho NK. Nutrients in breast milk - Some current topics.
Singapure Med J 1999; 40:6-8.
Harris WS, Connor WE, Lindsey S. Will dietary omega-
fatty acids change the composition of human milk?
Am J Clin Nutr 1984; 40:780-5.
Crawford MA. Essential fatty acid and brain development.
Dalam: Horisberger M, Bracco U, eds. Lipids in
modern nutrition. New York: Raven press, 1987: h. 67-
Clark KJ, Makrides M, Neumann MA, Gibson RA.
Determination of optimal ratio of linoleic acid to alphalinolenic
acid in infant formulas. J Pediatr 1992;
:S151-8.
Farquharson J, Cockburn F, Patrick WA, Jamieson EC,
Logan RW. Infant cerebral cortex phospholipid fattyacid
composition and diet. Lancet 1992; 340:810-3.
Mayes PA. Lipid dan makna fisiologis. Dalam: Murray
RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, eds. Biokimia
Harper edisi 24. Jakarta: EGC, 1996: h. 151-60.
Mayes PA. Biosintesis asam lemak. Dalam: Murray RK,
Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, eds. Biokimia
Harper edisi 24. Jakarta: EGC, 1996:h. 222-9.
Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran.
Edisi 9. Jakarta: EGC, 1996: h. 1077-84.
Soemapradja P. Peran asam lemak esensial dalam diit
untuk menunjang tumbuh kembang. Dalam: Sularyo
TS, Musa DA, Gunardi H. Deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang anak dalam usaha
optimalisasi kualitas sumber daya manusia. Naskah
lengkap PKB IKA XXXVII. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
:h. 207-13.
Connor WE. Importance of n-3 fatty acids in health
and disease. Am J Clin Nutr 2000; 7:S171-5.
Gibson R. Can we influence brain growth and development
of term babies? Disampaikan pada A Lecture tour
in Indonesia: Role of omega 3 long chain polyunsaturated
fatty acids in neural development, Jakarta, 7-12
Juni 1996.
Samsudin. Upaya untuk meningkatkan kualitas susu
formula bayi. Disampaikan pada Pertemuan ilmiah
Sarihusada, Yogyakarta, 25 Nopember 1995.
Jensen CL, Prager TC, Fraley JK, Chen H, Anderson
RE, Heird WC. Effect of dietary linoleic/alpha-linolenic
acid ratio on growth and visual function of term infants.
J Pediatr 1997; 131:200-9.
FAO/WHO. Fats and oils in human nutrition: Report
of a joint expert consultation. Roma: FAO/WHO, 1993.
Indarso F. Peranan LCPUFAs khususnya DHA dan AA
pada janin dan bayi. Disampaikan pada Simposium Rationale
of adding LCPUFAs to infant formula from neurology
perspective, Semarang, 2000.
British Nutrition Foundation. Unsaturated fatty acids:
Nutritional and physiological significance. London: BNF,
Simopoulos AP, Leaf A, Salem N. Workshop on the essentiality
of and recommended dietary intakes for omega-
and omega-3 fatty acids. J Am Coll Nutr 1999; 18:487-
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp3.3.2001.147-51
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.