Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum
Sari
Ulkus peptikum adalah kerusakan pada lapisan mukosa, submukosa sampai lapisan otot
saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan.
Ulkus peptikum dapat bersifat primer (akut dan kronis) atau sekunder akibat adanya
penyakit lain. Tujuan utama pengobatan ulkus peptikum adalah untuk mengurangi rasa
sakit, mempercepat penyembuhan ulkus dan mencegah terjadinya residif ataupun
komplikasi. Antagonis reseptor H2 berperan dalam mengurangi sekresi asam lambung
dengan menghambat pengikatan histamin secara selektif pada reseptor H2 dan
menurunkan kadar cyclic-AMP dalam darah. Antagonis reseptor H2 yang paling banyak
digunakan pada kelompok anak sebagai pengobatan standar terhadap ulkus peptikum
adalah simetidin dan ranitidin. Simetidin dan ranitidin efektif untuk menghilangkan
gejala nyeri pada episode akut dan mempercepat penyembuhan ulkus dengan toksisitas
relatif ringan. Pada kasus ulkus peptikum kronik yang disertai infeksi oleh Helicobacter
pylori, diperlukan pemberian antibiotik amoksisilin dan atau metronidazol.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Dodge JA. The Stomach. Dalam: Gracey M, Burke V,
penyunting. Paediatric Gastro Enterology and Hepatology.
Edisi ke-3. Boston: Black Well Scientific Publications, 1993.
h. 77-94.
Djuwantoro D. Diagnosis dan pengobatan tukak peptik.
Cermin Dunia Kedokteran 1992; 17: 14-7.
Spiro HM. Clinical Gastro Enterology. Edisi ke-2. New
York: Macmillan Publishing co.,Inc, 1977.h.292-305.
Herbst JJ. Ulcer disease. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Arvin AM, penyunting. Nelson Textbook of Pediatric.
Edisi ke-15. Philadelphia: Saunders, 1996.h.1078-2079.
Roy CC, Silverman A, Cozzetto FJ. Pediatric clinical
gastroenterology. Edisi ke-2. Saint Louis: Mosby, 1975.
h. 155-67.
Sondheimer JM, Silverman A. Gastrointestinal tract.
Dalam: Hay WW, Groothuis JR, Hayward AR, Lenin
MJ, penyunting. Current Pediatric Diagnosis & Treatment.
Edisi ke-12. New Jersey: Appleton & Lange, 1995.
h. 611-3.
Soemanto PM, Hirlan, Setiawati A, Hadi S. Penatalaksanaan
gastritis dan ulkus peptikum. Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan Uji Diri. Jakarta: Yayasan
Penerbit IDI, 1993. h. 1-29.
Hassall E. Peptic Diseases. Dalam: Rudolf. Pediatric,
penyunting. Edisi ke-20. California: Prentice Hall Int,
h. 1087-92.
NIH Consensus Development Panel on Helicobacter
pylori in peptic ulcer disease. Helicobacter pylori in peptic
ulcer disease. JAMA 1994; 272:65-9.
Korman MG. Quality of healing in peptic ulcer disease.
Are H2 receptor antagonists all we need? Gastroenterol
Jpn 1993; 28(suppl 5):168-71.
Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. Edisi ke-
Norwalk: Appleton & Lange, 1992. h. 238-9.
Brunton LL. Agents for control of gastric acidity and
treatment of peptic ulcers. Dalam: Alfred Goodman
Gilman. Rall TW, Nies AS, Taylor P, penyunting. The
pharmacological basis of therapeutics. Singapore:
McGraw-Hill Book Co, 1991. h. 897-902.
Feldman M, Burton ME. Histamine2-receptor antagonis
standard therapy for acid-peptic disease (first of two
parts). The New Engl of Med 1990; 323:1672-755.
Katzung BG, Trevor AJ. Examination & board review
pharmacology. Edisi ke-5. 1998. h. 136-449.
Robinson M, Stanley-SR. H2-Receptor Antagonis Revisited:
Current Role in the treatment of gastro-esophageal
reflux disease. URL://www.medscope.com
Peroutka JA. Histamine-2 receptor antagonists-revisited. Virtual
Hospital :P&T News,1994,14(12).URL://www.vh.org/
Providers/Publications/PTNews/1994/06.94.html
Netchvolodoff CV. Refractory peptic lesions.
Postsgraduate medicine 1993; 93:143-63.
Soll AH. Medical treatment of peptic ulcer disease.
JAMA 1996, 275:622-9.
McCarthy DM. Maintenance therapy for peptic ulcer.
Who needs it? Gastroenterol Jpn 1993, 28 (Suppl. 5),
-7.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp3.4.2002.222-6
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.