Pola Keterlambatan Perkembangan Balita di daerah Pedesaan dan Perkotaan Bandung, serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Sari
Periode lima tahun pertama kehidupan akan menentukan kualitas hidup anak di
kemudian hari. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran perkembangan
balita di daerah pedesaan dan perkotaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Tempat penelitian dipilih secara purposive di 4 wilayah puskesmas (2 perkotaan dan 2
pedesaan), Kabupaten Bandung. Penelitian dilakukan secara cross sectional dengan subjek
penelitian anak balita yang sehat dan kooperatif pada saat pemeriksaan, serta orang tua
menyetujui ikut dalam penelitian. Subjek dibagi atas 2 kelompok umur perkembangan
(< 2 th, dan 2-5 th), dipilih secara stratified random sampling dengan alokasi sampel
ditentukan secara proporsional. Tes perkembangan dilakukan oleh 3 dokter dengan
menggunakan metode Munchener yang telah dimodifikasi dengan klasifikasi hasil tes
normal dan ada keterlambatan perkembangan. Lima aspek perkembangan yang dinilai
yaitu motorik kasar, motorik halus, persepsi, vokalisasi/pengertian bahasa, dan sosial.
Selama periode penelitian sebanyak 498 balita memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari
227 (46%) laki-laki dan 271 (54%) perempuan. Balita yang mengalami keterlambatan
perkembangan di daerah pedesaan sebesar 30% dan di perkotaan 19%, perbedaan ini
secara statistik bermakna (p=0,012). Di daerah pedesaan pola keterlambatan
perkembangan secara urutan dari yang paling banyak adalah aspek vokalisasi/pengertian
bicara (66%), persepsi (38%), motorik halus (35%), motorik kasar (35%) dan sosial
(1%). Sedangkan di daerah perkotaan adalah vokalisasi/ pengertian bahasa (58%),
motorik halus (38%), persepsi (36%), motorik kasar (26%) dan sosial (12%). Faktorfaktor
yang berhubungan dengan status perkembangan adalah umur anak, pendidikan
ibu, penghasilan keluarga dan tempat tinggal. Perlu dilakukan upaya untuk
menanggulangi keterlambatan perkembangan balita di daerah pedesaan maupun di
perkotaan terutama pada kelompok umur di bawah 2 tahun.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Departemen Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia
tahun 1997.
Ismail D. Peranan deteksi dini dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pidato
pengukuhan jabatan guru besar. Jogyakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2001.
Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Dalam: Ranuh
IGN, penyunting. Tumbuh kembang anak. Edisi
pertama. Jakarta: EGC; 1995. h. 1-36.
Jamal Sarjaini. Karakteristik gizi masyarakat pedesaan dan
perkotaan. Cermin Dunia Kedokteran 1997; 114:56-9.
Tim peneliti Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan
Direkorat Kesehatan Jiwa, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Laporan akhir penelitian pengembangan paket
pemantauan perkembangan anak. Jakarta, 1990.
Susanah S. Gambaran perkembangan anak balita di daerah
kumuh perkotaan kelurahan Sukapura Kecamatan
Kiaracondong kota Bandung, tesis. Bandung: Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran, 1998.
Hellbrugge T, Lajosi F, Menara D. Dalam: Alisjahbana A,
penterjemah. Dasar dan susunan Diagnositk Perkembangan
Fungsi Munchen. Bandung; 1988. h. 88-207.
Haggerty JR. Childhood 2000: New pediatrics in the
changing environment of children needs in the 21st century.
Pediatrics 1995; 96:804-12.
Gilbride KE. Developmental testing. Pediatr in Rev
; 16:338-46.
Frankenburg WK. Developmental assessment. Dalam:
Levine MD, penyunting. Developmental behavioral pediatrics.
Philadelphia Saunders; 1983. h. 27-37.
Young ME. Early child development: investing in the
future. Human Development Departemet (HDD). The
World Bank; 1996. h. 1-25.
Soetjiningsih. Gangguan bicara dan bahasa pada anak.
Dalam: Ranuh IG N, penyunting. Tumbuh kembang
anak. Jakarta: EGC;1995. h. 237-48.
Illingworth RS. Normal development variations and reasons
for variations. Dalam: Illingworth RS, penyunting.
The Normal Child. Edisi ke-10. Edinburg: Churchill
Livingstone; 1991. h. 167-88.
Casey PH, Bradley RH, Caldwelk BM, Edward DR.
Developmental intervention: A Pediatric Clinic Review.
Pediatr Clin North Am 1986; 33:899-921.
Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat
dan Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, Departemen
Kesehatan RI. Pedoman pembinaan perkembangan anak
di keluarga. Jakarta, 1995.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp4.4.2003.168-75
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.