Uji Coba Vaksin Dengue Rekombinan pada Hewan Coba Mencit,Tikus, Kelinci dan Monyet
Sari
Pencegahan terhadap infeksi dengue dengan cara vaksinasi perlu dikembangkan; oleh
karena secara epidemiologi infeksi virus dengue telah menyebar ke daratan Asia, Afrika,
Amerika dan Eropa. Pendekatan pencegahan dan pemberantasan dengan melakukan
pemberantasan vektor tidaklah cukup untuk menekan angka kesakitan. Pengembangan
vaksin dengan menggunakan protein E dapat menginduksi produksi antibodi terhadap
semua strain (galur) virus dengue.
Tujuan penelitian menentukan daya proteksi antibodi yang dipacu oleh calon vaksin
pada hewan percobaan (mencit, tikus, kelinci dan monyet).
Metode penelitian Isolasi virus dari pasien DBD di RS Dr. Sutomo Surabaya dan isolat
standar dari NAMRU-2 Jakarta. Dilakukan purifikasi isolat virus dengue dan purifikasi
protein E rekombinan. Selanjutnya dilakukan imunisasi pada binatang percobaan dan
dinilai respon imunnya.
Hasil penelitian karakterisasi dan identifikasi imunoglobulin dari mencit yang diimunisasi
dengan protein E selain IgM, IgG ditentukan subklas IgG1a, IgG2a, IgG2b. Protein E
pada hewan percobaan dapat menginduksi antibodi humoral dengan berbagai kelas
imunoglobulin maupun subkelasnya dan antibodi seluler yang protektif. Analisis hasil
respon imun pada CD 4 dan CD 8 yang di isolasi dari hewan percobaan yang telah
diimunisasi, direuksikan dengan IFN-¶ ternyata menunjukkan adanya perbedaan respon
imun yang berbeda. Pada challenge test hanya monyet yang memberikan respons patologis
yaitu terlihat adanya perdarahan pada hari ke tiga setelah infeksi. Protein E yang
diimunisasikan pada monyet dapat menginduksi antibodi humoral dengan titer cukup
tinggi terutama imunoglobulin G.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sumarmo. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue.
Medika Jakarta.1989; 2:16.
Suchitra Nimmanitya. Management of Dengue and
Haemorrhagic Fever. Monograph on Dengue/Dengue
Haemorrhagic Fever. WHO. Regional Publication Searo.
New Delhi No. 22;1993.
Thomas Suroso. Perkembangan demam berdarah dengue
di Indonesia. Disampaikan pada Seminar Demam
Berdarah Dengue. Jakarta, 8 Juni 1991.
Rigau-Perez, J.G; Clark, G.G; Dubler, D.J; Reiter, P;
Sanders, E.J; Vorndam, A.V. dengue and dengue
haemorrhagic fever. Lancet 1998; 352:971-77.
Raviprakash, K; Porter, K.R; Kochel, T.J; Ewing, D;
Simmons, M; Phillips, I; Murphy, G.S; Weiss, W.R and
Hayes, C.G. Dengue virus type 1 DNA vaccine induces
protective immune responses in rhesus macaques. Virol
; 81:1659-67.
Men, R; Wyatt, L; Tokimatsu, I; Arakaki, S; Shameem,
G; Elkins, R; Chanock, R; Moss, B and Lai, C.J. Immunization
of rhesus monkeys with a recombinant of modified
vaccinia virus Ankara expressing a truncated envelope
glycoprotein of dengue type 2 virus induced resistance
to dengue type 2 virus challenge. Vaccine 2000;
:3113-3122.
Most, R.G; Krisnha, K.M; Ahmed, R; Strauss, J.H.
Chimeric yellow fever/dengue virus as a candidate dengue
vaccine: quantitation of the dengue virus-specific
CD8 T-cell response. Virol 2000; 74:8094-8101.
Guidotti, L.G and Chisari, F.V. Cytokine-Mediated control
of viral infections. Virology, 2000; 273:221-7.
Estcourt, M.J; Ramshaw, I.A; Ramsay, A.J. Cytokine
response in virus infections effect on pathogenesis, recovery
and persistence. Curr. Opin. Microbiol 1998;
:411-18.
Karupiah, G; Blanden, R.V; Ramshaw, I.A. Interferon
gamma is involved in the recovery of athymic nude mice
from recombinant vaccinia virus/interleukin 2 infection.
J. Exp. Med. 1990; 172:1495-502.
Megret, F; Hugnot, P.J, Falconar, A; Gentry, M.K, Morens,
D.M; Regenmortel, M.H.V; Deuble, V. Use of recombinant
fusion proteins and monoclonal antibodies to difine
linear and discontinous antigenic site on the dengue envelope
glycoprotein. Virology 1992; 187:480-91.
Sataropoli, I; Clement, J.M; Frenkiel, M.P; Hofnung,
M and Deuble, V. Dengue-1 virus envelope glycoprotein
gene expressed in recombinant baculovirus elicits
virus neutralization antibody in mice and protects them
from virus challenge. Am. J. Trop. Med. Hyg 1996;
:159-67.
Sataropoli, I; Frenkiel, M-P; Mergret, F and Deuble, V.
Affinity-purified dengue-2 virus envelope glycoprotein
induces neutralizing antibodies and protective immunity
in mice. Vaccine 1997; 15:1-9.
Ferguson, N; Anderson, R and Gupta, S. The effect of
antibody-dependent enhancement on the transmission
dynamics and persistence of multiple-strain pathogens.
Issue 1999; 2:790-4.
Pletnev, A.G; Karganova, G.G; Dzhivanyan, T.I;
Lashkevich, V.A and Micheal Bray. Chimeric Langat/
Dengue Viruses protect mice from heterologous challenge
with the highly virulent strains of tick-born encephalitis
virus. Virology 2000; 274:26-31.
Rantam, F.A; Soetjipto; Sudiana, I.K. Profil antibodi
humoral dan seluler pada tikus yang diimunisasi protein
E rekombinan, J. Vet. Med. 2001; 17:89-94.
Kochel, T.J; Raviprakash, K; Hayes, C.G; Watts, D.M;
Russell, K.L; Gozalo, A.S; Phillips, I.A; Ewing, D.F;
Murphy, G.S and Porter, K.R. A dengue virus serotype-
DNA vaccine induces virus neutralizing antibodies and
provides protection from viral challenge in Aotus monkeys.
Vaccine 2000; 18:3166-73.
Huang, JH, Wey, JJ, Sun, J.C, Chin, C, Chien, LJ, Wu,
YC. Antibody response to an immunodominant non
structural 1 synthetic peptide in patients with dengue
fever and dengue haemorrhagic fever. Med Virology
; 57:1-8.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp5.2.2003.64-71
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.