Kelainan Kardiovaskular pada Sindrom Gawat Nafas Neonatus
Sari
Sindrom gawat napas neonatus(SGNN) atau respiratory distress syndrome (RDS)
merupakan penyebab morbiditas utama pada anak. Sindrom ini paling banyak ditemukan
pada BBLR terutama yang lahir pada masa gestasi < 28 minggu. Penyebab terbanyak
(SGNN) adalah penyakit membran hialin (PMH) yang terjadi akibat kekurangan
surfaktan. Kelainan paru ini membawa akibat pada sistem kardiovaskular seperti
terjadinya pengisian ventrikel kiri yang menurun, penurunan isi sekuncup, curah jantung
yang menurun, bahkan dapat terjadi hipotensi sampai syok. Resistensi pembuluh darah
paru yang meningkat dapat menimbulkan hipertensi pulmonal persisten. Pada bayi
yang sembuh dari PMH dapat terjadi duktus arteriosus persisten (DAP). Pemeriksaan
penunjang radiologis, laboratorium, EKG dan ekokardiografi sangat diperlukan untuk
membantu menegakkan diagnosis RDS. Tata laksana penyakit ini sangat tergantung
pada tingkat gangguan kardiovaskular yang terjadi.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Monintja HE. Masalah umum sindrom gawat nafas pada
neonatus. Dalam: Monintja HE, Aminullah A, Boedjang
RF, Amir I, penyunting. Sindrom gawat nafas pada
neonatus. Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak FKUI XXIII.
FKUI; 1991 8-9 Juli; Jakarta: Balai Penerbit FKUI,
Sastroasmoro S. Pengaruh dobutamin terhadap faal
kardiovaskular dan perjalanan klinis penyakit membran
hialin. Disertasi. Jakarta: Program Pasca Sarjana, 1998.
h. 1-89.
Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE.
Hyalin Membran Disease. Dalam: Lange, penyunting.
Neonatology: management, procedures, on call problems,
disease and drugs. Connecticut: A Simon and
Schuster company, 1999. h. 503-04.
Gorbet A. Respiratory disorders in the newborn. Dalam:
Cherninck V, Kendig LE, penyunting. Disorders of the
respiratory tract in children. Edisi ke 5. Philadelphia:
Saunders, 1995. h. 268-81.
Mellins RB, Jobe AH. Respiratory Distress of The Newborn
Infant. Dalam : Fishman AP, Penyunting. Pulmonary
Distress and disorders, Edisi ke-2. USA : Mc Graw
Hill Coy, 1988. h. 2251 – 61.
Tambunan T, Monintja HE, Karyomanggolo WT,
Tamaela LA. Gambaran radiologik paru pada bayi baru
lahir dengan respiratory distress. Majalah Kedokteran
Indonesia 1978;28:109-16.
Stoll BJ, Kliegman RM. Noninfectious disorders,
penyunting. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM,
Jenson HB. Nelson textbook of Pediatrics. Edisi ke 16.
Philadelphia : Saunders 2000. h. 451-504.
Tyrala LA. Respiratory disorders of the newborn infant.
Dalam : Schidlow PV, Smith PS, penyunting. A practical
guide to pediatric respiratory diseases. Philadelphia :
Hanley & Belfus Inc. h. 127-40.
Rigatto H. Control of breathing the neonate and the
sudden infant death syndroma. Dalam: Fishman AP,
penyunting. Pulmonary disease and disorders. Edisi ke-
Pensylvania: Mc. Graw-Hill Inc, 1988. h. 1363-70 .10. Markum HA, Ismael S, Alatas H, Akib A. Buku ajar
ilmu kesehatan anak. Jakarta : FKUI, 1991. h. 302-567
Cooper PA, Simchowitz ID, Sandler LD, Rothberg AD,
Davies VA. Prevalence of hyaline membrane disease in
black and white low-birth weight infants. SMJ
;84:23-5.
Ross S, Naeye RL. Racial and environmental influences
of fetal lung maturation. Pediatrics 1981;68:790-5.
Rabinovitch M. Vascular ‘pathology of PPHNS. Dalam:
Long WA, penyunting. Fetal and neonatal cardiology.
Philadelphia: Saunders, 1990. h. 656-66.
Kliegman RM. Primary Pulmonary Hypertension – Persistent
Fetal Circuulation (PFC). Dalam: Behrman RE,
Kliegman RM, Arvin AM. Nelson Textbook of Pediatrics,
Edisi ke-16. Philadelphia: Saunders, 2000. h. 506-8.
Perelman RH, Farrel PM. Analysis of causes of neonatal
death in the united states with spesific emphasis on fatal
hyaline membran disease. Pediatrics 1982; 70: 570-5.
Jobe AH. Pulmonary surfactant therapy. Dalam: Wood
JJ, penyunting. Drug Therapy 1993;328:861-8.
Schwartz RM, Luby AM, Scanton WJ, Kellog RJ. Effect
of surfactant of morbidity, mortality, and resource
use in newborn infants weighing 500 to 1500 g. The
new England Journal of Medicine 1994;1470-80
Graven NS, Misenheimer HR, Lackland. Respiratory
distress syndrome and the high risk mother. American
Journal Disease child 1965;109:489-94.
Lee KS, Fidelman, Tseng PI. Kandall SR, Gartner LM.
Respiratory distress syndrome of the new born and complications
of pregnancy. Pediatrics 1976;58:675-80.
Phibbs RH, Ballard RA, Clements JA. Initial clinical
trial of Exosure a protein free synthetic surfactant, for
the prophylaxis and early treatment of hyaline membran
disease. Pediatrics 1991;88:1-9.
Palta M, dkk. Mortality and morbidity after availability
of surfactant therapy. Arch Pediatr Adolesc. Med 1994;
:1295-301.
Yu VYH, Monintja HE. Pengobatan sindrom gawat
nafas neonatal dengan surfaktan Dalam: Yu VYH,
Monintja HE, penyunting. Beberapa masalah perawatan
intensif neonatus. Jakarta: FKUI, 1997. h. 1-14.
Yu VYH, Monintja HE. Hipertensi pulmonal persisten
Dalam: Yu VYH, Monintja HE, penyunting. Beberapa
masalah perawatan intensif neonatus. Jakarta: FKUI,
h. 39-51.
Huhta CJ. Patent ductus arteriosus in the preterm neonate.
Dalam: Long AW, penyunting. Fetal and neonatal
cardiology. Philadelphia: Saunders, 1990. h. 389-92.
Madiyono B. Diagnosis dan tata laksana penyakit
jantung bawaan non sianotik pada neonatus. Dalam:
Sastroasmoro S, Madiyono B, Putra ST. penyunting.
Pengenalan dan tata laksana penyakit jantung bawaan
pada neonatus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 1994. h.
-26.
Sahn DJ, Demaria A, Kisslo J, Weynan A. Recommendations
regarding quatitation in M-Mode echocardiography:
Results of survey of echocardiographic
measurements. Circulation 1978;58:1072-82.
Wilson N, Reed K, allen HD, Marx GR, Goldberg SJ.
Doppler echocardiography observations of pulmonary
and transvular velocity changes after birth and during
the early neonatal period. American Heart Journal
;113:750-8.
Freed MD. Sirkulasi janin dan sirkulasi transisi. Dalam:
Sunarto, penyunting. Kardiologi anak Nadas. Edisi ke-
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996. h.
-608.
Yu VYH, Monintja HE. Duktus Arteriosus persisiten
pada neonatus (DAP). Dalam: Yu VYH, Monintja HE.
Beberapa masalah perawatan intensif neonatus. Jakarta:
FKUI 1997. h. 57-67.
Park MK. Pediatric cardiology for practitioners. Edisi
ke-3. St.Louis: Mosby, 1996. h. 388-394.
Emmanoulides GC, Allen DH, Riemenschneider AT,
Gutsegell HP. Patent ductus arteriosus. Dalam:
Emmanoulides GC, Allen DH, Riemenschneider AT,
Gutsegell HP. Clinical synopsis of Moss and Adam’s heart
disease in infants, children and adolescents. Philadelphia:
Williams & Wilkins, 1998. h. 286-9.
Bernstein D. The Cardiovascular system. Dalam:
Behrman RE, Kligman RM, Jenson HB, penyunting.
Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-16, Philadelphia:
Saunders, 2000. h. 1372-73.
Ellison CR, Peckham JG, Lang P et al. Evaluation of
the preterem infant for patent ductus arteriosus. Pediatrics
;71(3):364-72.
Fyler DC. Duktus arteriosus paten. Dalam: Sunarto,
penyunting. Kardiologi anak Nadas. Edisi ke-1.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996. h. 71-
Stromberg D. Patent ductus arteriosus. Dalam: Taeusch
HW, Christiansen RO, Buescher ES, penyunting. Pediatric
and neonatal tests and procedure. Philadelphia:
Saunders, 1996. h. 245-9.
Soenoso S, Sastrosubroto S. Dalam: Sastroasmoro S,
Madiyono B, penyunting. Buku Ajar Kardiologi Anak.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1994. h. 215-21.
Cloherty JP, Stark RA. Manual neonatal care. Edisi ke 4. Philadelphia: Williams& Wilkin, 1998. h. 428-46.
Park MK. Pediatric cardiology for practitioners. Edisike
St.Louis: Mosby, 1996. h. 142-5.
Wilson N, Reed K, Allen HD, Marx GR, Goldberg SJ.
Doppler echocardiography observations of pulmonary
and transvalvular velocity changes after birth and during
the early neonatal period. American Heart Journal
;113:750-8.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp6.1.2004.40-6
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.