Penelitian Kendali Acak Terbuka Terhadap Efektifitas dan Keamanan Cairan Elektrolit Rumatan pada Neonatus dan Anak (KAEN 4B® vs N/4D5)
Sari
Cairan rumatan sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk memelihara keseimbangan
hemodinamik, apalagi pada pasien neonatus dan anak. Cairan rumatan dengan
kecukupan elektrolit esensial sangat berperan penting menunjang keseimbangan cairan
dan elektrolit sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bentuk cairan yang
mengandung kecukupan air dan elektrolit tersebut. Penelitian ini bertujuan melihat
dan mengetahui lebih jauh apakah sediaan cairan rumatan baru (KAEN 4B®) yang
telah dipasarkan dapat memenuhi kecukupan elektrolit dan aman dipakai dibandingkan
dengan cairan rumatan yang biasa digunakan pada pasien neonatus dan anak, yaitu
cairan NaCl 0.225%, D5 atau (N/4-D5).
Penelitian kendali acak terbuka ini dilakukan terhadap 44 subyek yang terbagi
22 subyek pada kelompok kasus dengan cairan elektrolit rumatan (KAEN 4B®) dan
22 subyek lainnya pada kelompok kontrol dengan (N/4-D5). Tidak didapatkan suatu
perbedaan yang bermakna dari kadar natrium dan kalium serum antara kedua
kelompok setelah 6-8 jam perlakuan; sedangkan kadar kalium di dalam urin tampak
lebih sedikit pada kelompok kontrol. Analisa gas darah tak tampak ada perbedaan
bermakna sebelum dan setelah perlakuan pada kedua kelompok namun kadar pCO2
lebih tinggi pada kelompok kontrol. Kreatinin serum tak ada perbedaan pada kedua
kelompok tetapi terjadi penurunan setelah perlakuan 6-8 jam. Kadar glukosa terdapat
penurunan setelah perlakuan terutama pada kelompok kontrol. Tidak didapatkan
suatu reaksi efek samping atau reaksi anafilaksi pada kedua kelompok. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pemakaian cairan elektrolit rumatan baru yang beredar di
pasaran KAEN 4B® dapat menjaga kadar elektrolit terutama Na dan K setelah 6-8
jam puasa, aman dipakai dan bisa diterima dengan baik pada neonatus dan anak
bila dibandingkan cairan N/4-D5.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Walser, M. Phenomenological analysis of electrolyte homeostasis.
Dalam: In The Kidney: Physiology and Pathophysiology
Seldin D.W., Giebisch G. penyunting. Edisi
ke-2. New York; Traven, 1992. h. 31-44
Graber, M.A. Kelainan elektrolit, dan metabolik:
muntah, diare dan dehidrasi. Dalam: Terapi cairan
elektrolit, dan metabolik. cetakan 1: Jakarta;
Farmedia, 2002. h. 15-24
Graber, M.A. Kelainan elektrolit dan metabolit: syok.
Dalam: Terapi cairan elektrolit, dan metabolit. cetakan
Jakarta; Farmedia, 2002. h. 1-14.
M. Heer, F. Balsch, J. Kropp, R. Gerzer, C. Drummer.
High dietary chloride consumption may not induce body
fluid retention in humans. Am J Physiol Renal Physiol,
; 278:F585-95
Giebisch G. Renal potassium transport: mechanisms and
regulation. Am J Physiol Renal Physiol. 1998: 274:F817-
Robson , A.M. The pathophysiology of body fluid.
Dalam: Text book of Pediatrics, Nelson W.E penyunting.
Edisi ke-11. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
h. 206-28
Drummer , C, Gerzer, R, Heer M,. Effect of an acute
saline infusion on fluid and electrolyte metabolism in
humans. Am J Physiol Renal Physiol, 1992:F 744-54
Maren, T.H. Carbonic anhydrase: chemistry, physiology,
and inhibition. Physiol Rev, 1967; 47:595-781
Unwin, R, Stidwell, S., Taylor, S, Capasso. G. The effects
of respiratory alkalosis and acidosis on net bicarbonate
flux along the rat loop of Henle in vivo. Am J
Physiol Renal Physiol. 1997; 273:F698-705
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp6.2.2004.91-6
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.