Perjalanan Penyakit Purpura Trombositopenik Imun

Elizabeth Yohmi, Endang Windiastuti, Djajadiman Gatot

Sari


Latar belakang. Purpura trombositopenia imun merupakan kelainan hematologi yang
umum dijumpai, ditandai dengan penurunan jumlah trombosit disertai manifestasi
perdarahan berupa perdarahan kulit. Tata laksana yang terbanyak adalah pemberian
kortikosteroid baik dalam bentuk tunggal atau kombinasi. Sebagian besar pasien akan
mengalami remmisi dalam 6 bulan, sedang selebihnya dapat menjadi kronik.
Tujuan. Mendapatkan gambaran klinis, respons terhadap terapi dan perjalanan penyakit
anak dengan purpura trombositopenik imun (PTI) di Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Metoda. Dilakukan penelusuran data rekam medis pada anak (usia 0-18 tahun) dengan
PTI baru yang berobat ke Divisi Hematologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo antara Juli 2003 sampai Mei 2006.
Hasil. Enam puluh enam pasien dengan PTI berhasil diidentifikasi, terdiri dari 43 laki-laki
dan 23 perempuan, usia rerata 4,78 tahun (rentang 1 bulan – 14,9 tahun; puncaknya usia 2-5
tahun). Manifestasi perdarahan terbanyak berupa petekie (59) diikuti epistaksis (12), perdarahan
mukosa mulut (8), perdarahan subkonjungtiva (5), hematemesis/melena (4), dan hematuria
(3). Tujuh belas mengalami lebih dari 1 gejala. Tidak ada yang mengalami perdarahan
intrakranial maupun meninggal dunia. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang dilakukan pada
15 pasien dan hanya 1 yang menunjukkan gangguan pematangan sistem granulopoetik. Tujuh
belas pasien tidak mendapatkan terapi dan hanya memerlukan observasi, sedang 49 pasien
lainnya mendapat terapi. Pengobatan terdiri dari pemberian kortikosteroid (24/49),
kortikosteroid serta transfusi trombosit (23/49), kortikosteroid dan imunosupresan (1/49),
dan kortikosteroid dan imunoglobulin (1/49). Pasien PTI yang mengalami remisi sebanyak
38 pasien dan sebagian besar remisi terjadi kurang dari 6 minggu (30/38). PTI kronik didapatkan
pada 9 pasien. Sembilan belas pasien tidak diketahui perjalanan penyakitnya karena tidak
kontrol. Semua pasien berusia di bawah 1 tahun mengalami remisi dalam 6 bulan dan tidak
ada yang menjadi kronik. Pasien berusia di bawah 10 tahun lebih banyak yang mengalami
remisi dalam 6 bulan (PTI akut) dibandingkan dengan anak yang berusia di atas 10 tahun.
Kesimpulan. PTI ditemukan lebih banyak pada anak laki-laki dari pada anak perempuan
(1,8:1). Usia rerata awitan PTI 4,78 tahun; puncak kejadian pada usia 2-5 tahun.
Manifestasi perdarahan terbanyak berupa petekie, diikuti epistaksis, perdarahan mukosa
mulut, perdarahan subkonjungtiva, hematemesis/melena, dan hematuria Sebagian besar
kasus sembuh dalam 6 minggu. Sebagian besar pasien mendapatkan terapi kortikosteroid,
baik sebagai terapi tunggal ataupun kombinasi. Anak berusia di bawah 1 tahun semuanya
mengalami remisi dan tidak ada yang menjadi kronik.


Kata Kunci


purpura trombositopenik imun; perdarahan; anak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Cines DB, Blanchette VS. Immune thrombocytopenic

purpura. N Engl J Med 2002; 346:995-1007.

Chu YW, Korb J, Sakamoto KM. Idiopathic thrombocytopenic

purpura. Ped in rev 2000; 21:95-103.

Watts RG. Idiopathic thrombocytopenic purpura: A 10-

year natural history study at the children hospital of Alabama.

Clin ped 2004; 46:691-702.

Kuhne T, Buchanan GR, Zimmerman S, Michaels LA,

Kohan R, Berchtold W, et al. A comparative study of

infants and children with newly diagnosed idiopathic

thrombocytopenic purpura (ITP) from the Intercontinental

Childhood ITP Study Group. J Pediatr

; 143:605-8.

Andriastuti M, Amalia P, Windiastuti E, Abdulsalam M,

Gatot D. Karakteristik pasien purpura trombositopenik

akut. Diajukan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan IDAI

di Batam tanggal 12-14 Juli 2004. [abstrak]

Dickerhoff R, Ruecker AV. The clinical course of immune

thrombocytopenic purpura in children who did

not receive intravenous immunoglobulins or sustained

prednisone treatment. J Pediatr 2000; 137:629-32.

Blanchette V, Imbach P, Andrew M, Mc Millan J, Wang

E, dkkl. Randomised trial of intravenous immunoglobulin

G, intravenous anti D and oral prednisone in childhood

acute immune thrombocytopenic purpura. Lancet

; 344:703-7.

Blanchette V, Luke B, Andrew M, Sommerville-Nielsen

S, Barnard D, de Veber B, et al. A prospective, randomized

trial of high dose intravenous immunoglobulin

therapy, oral prednisone therapy, and no therapy in childhood

acute immune thrombocytopenic purpura. J

Pediatr 1993; 123:989-95.

Beardsley DS, Nathan DG. Platelet abnormalities in

infancy and childhood. Dalam: Nathan DG, Orkin SH,

penyunting. Nathan and Oski’s Hematology of infancy

and childhood. Edisi ke-5. Philadelphia: WB Saunders

Co;1998. h. 1585-1630.

George JN, Woolf SH, Raskob GE, Wasser JS, Aledort

LM, Ballem DJ, et al. Immune thrombocytopenic purpura:

A practice guideline developed by explicit method

for the American Society of Hematology. Blood 1996;

:3-40.

Lowe EJ, Buchanan GR. Idiopathic thrombocytopenic

purpura diagnosed during the second decade of life. J

Pediatr 2002; 141:253-8.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp8.4.2007.310-5

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.