Tata Laksana Epistaksis Berulang pada Anak

Bidasari Lubis, Rina A C Saragih

Sari


Epistaksis berulang selalu menimbulkan kecemasan pada orang tua dan seringkali menjadi keluhan yang
menyebabkan seorang anak dibawa berobat ke unit rawat jalan. Etiologi epistaksis dapat dibagi atas penyebab
lokal dan sistemik, namun pada umumnya kasus epistaksis idiopatik. Diagnosis dan penanganan epistaksis
bergantung pada lokasi dan penyebab perdarahan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisis, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang sesuai dengan indikasi dapat yaitu pemeriksan
laboratorium darah, radiografi, endoskopi, CT scan dan biopsi. Tata laksana mencakup resusitasi jika
diperlukan, penekanan dengan jari, tampon anterior, kauterisasi, tampon posterior dan, pembedahan.
Saat ini terdapat berbagai alternatif terapi seperti krim antiseptik, petroleum jelly, kauterisasi silver nitrate,
embolisasi angiografi, fibrin glue, endoscopic electrocautery, irigasi air panas, dan laser


Kata Kunci


epistaksis; kauterisasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Haddad J. Acquired disorders of the nose. Dalam:

Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting.

Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia:

Saunders; 2004. h. 1387-8.

Kucik CJ, Clenney T. Management of epistaxis. Am Fam

Physician 2005; 71: 305-11.

Chadha SK. Epistaxis in children. Didapat dari: http://

www.indegene.com/Ent/FeatArt/indEntFeatArt8.html.

Garry G. Nosebleeds in children. Clin Evid 2005; 13:1-2.

Gluckman W. Epistaxis. Didapat dari: http://

www.emedicine.com/ped/topic/618.htm.l

Handler SD, Myer CM. The nose and paranasal sinuses.

Dalam: Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD,

penyunting. Rudolph’s pediatrics. Edisi ke-20. London:

Prentice Hall International; 1996. h. 953-8.

Pope LER, Hobbs CGL. Epistaxis: an update on current

management. Postgrad Med J 2005; 81: 309-14.

Sandoval C, Dong S, Visintainer P, Fevzi O,

Somasundaram J. Clinical and laboratory features of

children with recurrent epistaxis (Abstrak). J

Pediatr Hematol/Oncol 2002; 24: 47-9.

Vora A, Makris M. An approach to investigation of easy

bruising. Arch Dis Child 2001; 84: 488-91.

Keller J. ENT Emergencies. Dalam: Crain EF, Gershel JC,

penyunting. Clinical manual of emergency pediatrics. Edisi

ke-4. New York: McGraw-Hill; 2003. h. 132-5.

Thomas AE. The bleeding child; is it NAI?. Arch Dis

Child 2004; 89: 1163-7.

Bhargava KB, Bhargava SK, Shah M. A short textbook

of E.N.T diseases for students and practitioners. Edisi

ke-5. Mumbai: Usha Publications;1999. h. 225-31.

Randall DA. The nose and paranasal sinuses. Dalam:

Lee KJ, penyunting. Essential otolaryngology head &

neck surgery. Edisi ke-8. New York: 2003. h.714-6.

Dasmarinas, De La Salle University Health Sciences

Campus College Of Medicine Department Of Otolaryngology-

Head & Neck Surgery. Epistaxis. Diunduh dari:

http://www.hsc.dlsu.edu.ph/ent/epistaxis.htm.

Johnson CE, Kelley P, Friedman N, Chan K, Berman S.

Ear, nose, & throat. Dalam: Hay WW, Hayward AR,

Levin MJ, Sondheimer JM. Current pediatric diagnostic

& treatment. Edisi ke-16. New York: McGraw-Hill;

h. 479-84.

Burton MJ, Doree CJ. Interventions for recurrent idiopathic

epistaxis (nosebleeds) in children (Cochrane

review) (Abstrak). The Cochrane Library, Issue 4,

Kubba H, MacAndie C, Botma M. A prospective, single

blind, randomized controlled trial of antiseptic cream

for recurrent epistaxis in childhood. Clin. Otolaryngol

; 26: 465-8. Dikutip oleh Garry G.

Ruddy J, Proops DW, Pearman K. Management of

epistaxis in children. Int J Paediatr Otorhinolaryngol

; 21:139-42. Dikutip oleh Garry G. Nosebleeds in

children. Clin Evid 2005; 13:1-2.

Loughran S, Spinou E, Clement WA, Catheart R, Kubba

H, Geddes NK. A prospective, single blind, randomized

controlled trial of petroleum jelly/Vaseline for recurrent

paediatric epistaxis (Abstrak). Clin Otolaryngol

; 29:266-9.

Hopf M, Hopf JUG, Rohde E, Muller G, Scheller EE,

Scherer H. Endoscopically controlled laser therapy of

recurrent epistaxis with the 940 nm diode laser. Med.

Laser Appl 2002; 17:231-4.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp9.2.2007.75-9

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.