Korelasi Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Bidan Terhadap Perilaku Pemberian Vaksin Hepatitis B Saat Lahir
Sari
Latar belakang. Vaksinasi hepatitis B pada bayi baru lahir merupakan upaya paling efektif untuk menurunkan prevalensi virus hepatitis B. Cakupan hepatitis dosis pertama yang rendah dipengaruhi oleh pengetahuan bidan saat menolong persalinan. Kecenderungan seseorang berperilaku sehat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap, dan persepsinya.
Tujuan. Mengetahui apakah ada korelasi pengetahuan, sikap, dan persepsi bidan terhadap perilaku pemberian vaksin hepatitis B nol hari di Yogyakarta
Metode. Penelitian dengan rancang bangun cross-sectional. Bidan penolong persalinan dari semua wilayah di Propinsi DI Yogyakarta diberikan kuisoner penelitian kemudian dilakukan analisis dengan korelasi Spearman untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan, sikap, dan persepsi bidan terhadap perilaku pemberian vaksin hepatitis B nol hari.
Hasil. Didapatkan 100 bidan menjadi responden penelitian yang diadakan sejak Maret sampai Mei 2013, 62 bidan di antaranya memberikan vaksin hepatitis B saat lahir. Terdapat 65 bidan yang memiliki pengetahuan baik, 52 bersikap positif, dan 55 memiliki persepsi positif terhadap pemberian vaksin hepatitis B nol hari. Tidak ada korelasi antara pengetahuan bidan dengan pemberian vaksin
(p=0,530), sikap bidan dengan pemberian vaksin (p=0,843), persepsi bidan dengan pemberian vaksin (p=0,585).
Kesimpulan. Tidak ada korelasi pengetahuan, sikap, dan persepsi bidan terhadap perilaku pemberian vaksin hepatitis B nol hari.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Soeung SC, Grundy J, Mom C, Samnang C. Evalluation of immunization knowledge, practices, and servicedelivery in the private sector in Cambodja. J Healt Popul Nutr 2008:1:95-104.
Chang MW. Hepatitis B virus infection. Seminars in Fetal & Neonatal Medicine 2007;12:160-7.
World Health Organization. Hepatitis B: World Health Organization 2000:204. Diakses pada tanggal 28 Januari 2013. Didapat dari: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/en/
Goldstein ST, Zhou F, Hadler SC, Bell BP, Mast EE, Margolis HS. A mathematical model to estimate global hepatitis B disease burden and vaccination impact. Int J Epidemiol 2005;34:1329-39.
Dirjen PPM & PLP, Departemen Kesehatan RI. Dalam: Pedoman teknis imunisasi tingkat puskesmas, pedoman penggunaan uniject hepatititis B, Jakarta: Depkes; 2004.
Emmilia O. Promosi kesehatan dalam lingkungan kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Cendekiawan Press; 2009.h.10-15.
Fishbein M, Ajzein I. Belief, attitudes, intention and behavior:an introduction to theory and research. Massachusetts: Addison-Wesley; 1975.h. 29-40.
Notoatmojo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007. h.7-17.
Pearce C, Leask J, Ritchie J. Tapping midwives’ views about the neonatal hepatitis B vaccine: how welcome is a move towards a health promoting orientation? Health Promot J Austr 2008;2:161-3.
Connors CM, Miller NC, Krause VL. Universal hepatitis B vaccination: hospital factors influencing first dose uptake for neonates in Darwin. Aust NZJ Public Health 1998:1;143-5.
Sobel HL, Mantaring JB, Cuevas F, Ducusin JV, Thorley M. Implementing a national policy for hepatitis B birth dose vaccination in Philippines: lessons for improved delivery. Vaccine 2001;5:941-5.
De Groote K1, Van Damme P, Deprettere A, Michielsen
P. Prevention of vertical transmission of hepatitis B virus infection. Is there a standard policy in Flanders (Belgium)? Acta Gastroenterol Belg 1997;60:255-8.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp18.2.2016.106-10
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.