Pemberian Steroid pada Purpura Henoch-Schonlein serta Pola Perbaikan Klinis di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta
Sari
Latar belakang. Purpura Henoch-Schonlein (PHS) merupakan penyakit vaskulitis yang relatif sering pada anak. Selama periode tahun 1998-2003 di Departemen IKA RSCM terdapat 23 kasus PHS. Pengobatan lebih bersifat simtomatik dan suportif. Pemberian steroid selama 5-7 hari menjadi pilihan pada gejala klinis yang berlanjut. Belum diketahui perjalanan penyakit pasien PHS yang mendapat terapi simtomatis maupun yang mendapat terapi steroid.
Tujuan. Mengetahui pola perbaikan klinis pasien PHS di Poliklinik Anak RSCM
Metode. Dilakukan penelitian deskriptif, Juli-Desember 2006, subjek penelitian kasus PHS di Poliklinik Alergi-Imunologi Anak RSCM.
Hasil. Didapatkan 10 kasus baru dengan usia rerata 5 tahun 4 bulan. Perbandingan laki-laki dan perempuan 1:4. Seluruh subjek mempunyai gejala purpura dan nyeri sendi. Nyeri perut didapatkan pada 9 subjek, keterlibatan ginjal 3, hipertensi dan hematuria 1, proteinuria 3, leukositosis dan trombosis pada 6 dan 3 subjek. Tujuh subjek mendapat imunomodulator. Perbaikan gejala berupa purpura, nyeri perut, nyeri sendi dan nefritis terjadi setelah 2 minggu, sisanya sebelum 2 minggu. Leukositosis dan trombosis membaik setelah 1-2 minggu. Tujuh subjek mendapat steroid setelah 1 minggu timbul gejala, 3 subjek mendapat triamsinolon dan sisanya metil prednisolon. Nyeri perut paling cepat menghilang pada subjek yang mendapat triamsinolon, sedangkan purpura pada yang mendapat metil prednisolon.
Kesimpulan. Terjadi peningkatan kasus PHS selama delapan bulan terakhir tahun 2006. Perbaikan gejala klinik mayoritas terjadi setelah 2 minggu mendapat pebgobatan steroid. Hal ini diperkirakan berhubungan dengan terlambatnya terapi steroid akibat pasien berobat dan penggunaan imunomodulator yang marak saat ini.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Hurwitz S. Collagen vascular diseases of childhood. Pediatr Clin North Am 1991;38:1019-39.
Lanzkowsky S, Lanzkowsky L, Lanzkowsky P. Henoch schonlein purpura. Pediatr Rev 1992;13:130-7.
Cupps TR. Cardiac and vascular diseases. Dalam: Stites DP, Terr AI, penyunting. Basic and clinical immunology. Edisi ke-7. Norwalk: Appleton & Lange; 1991.h. 495-6.
Gardner JMM, Dolezalova P, Southwood TR. Incidence of Henoch Schonlein purpura, Kawasaki diseases, and rare vasculitis in children different ethnic origins. Lancet 2002;360:1197-202.
Koskimies O, Mir S, Rapola J. Henoch Schoenlein nephritis longterm prognosis of unselected patients. Arch Dis Child 1981;56:482-4.
Cassidy JT, Petty RE. Leukocytoclastic vasculitis: Henoch-Schonlein purpura. Dalam: Cassidy JT, Petty RE, Laxer RM, penyunting. Textbook of pediatrics rheumatology. Edisi ke-5. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2005.h.496-501.
Mollica F, Li Volti S, Garozzo R, Russo G. Effectiveness of early prednison treament in preventng the development of nephropathy in anaphylactoid purpura. Eur J Pediatr. 1992;151:140-4.
Rosenblom ND, Winter HS. Steroid effects on the course of abdominal pain in children with Henoch Schonlein Purpura. Pediatrics 1987;79:1018-21.
Buchanec J, Galanda V, Belakova S. Incidence of renal complication in Henoch Schonlein purpura syndrome in dependence of an early administration of steroids. Int Urol Nephrol 1988;20:409-12.
Amitai Y, Gillis D, Wasserman D, Kochman RH. Henoch-Schonlein purpura in infants. Pediatrics 1993;92:865-7.
Szer IS. Henoch-Schonlein purpura. Curr Opin Rheumatol 1994;6:25-31.
Tizard EJ. Henoch-Schonlein purpura. Arch Dis Child 1999;80:380-3.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp10.4.2008.268-71
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.