Orkitis pada Infeksi Parotitis Epidemika: laporan kasus

Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sri Rezeki S. Hadinegoro

Sari


Sebelum ditemukan vaksin parotitis pada tahun 1967, parotitis epidemika merupakan penyakit yang sangat sering ditemukan pada anak. Insidens pada umur <15 tahun 85% dengan puncak insidens kelompok umur 5-9 tahun. Setelah ditemukan vaksin parotitis, kejadian parotitis epidemika menjadi sangat jarang. Di negara barat seperti Amerika dan Inggris, rata-rata didapat kurang dari 1.000 kasus per tahun. Demikian pula insidens parotitis bergeser pada anak besar dan dewasa muda serta menyebabkan kejadian luar biasa di tempat kuliah atau tempat kerja. Di Indonesia, tidak didapatkan adanya data mengenai insidens terjadinya parotitis epidemika. Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sejak tahun 1997-2008 terdapat 105 kasus parotitis epidemika. Jumlah kasus tersebut semakin berkurang tiap tahunnya, dengan jumlah 11-15 kasus/tahun sebelum tahun 2000 dan 1-5 kasus/tahun setelah tahun 2000. Selama tahun 2008 hanya didapatkan satu kasus parotitis epidemika. Tidak ada data mengenai jumlah kasus orkitis pada parotitis epidemika di RSCM. Orkitis terjadi sebagai perjalanan parotitis epidemika berlangsung selama kurang lebih 4 hari. Orkitis pada parotitis epidemika tidak menular namun dapat menyebabkan atrofi pada testis dan menyebabkan infertilitas. Tujuan laporan kasus untuk membahas diagnosis serta tata laksana parotis epidemika.

Kata Kunci


orkitis; parotitis epidemika

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Maldonado Y. Mumps. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of paediatrics. Philadelphia: WB Saunders Company; 2000.h.954-5.

Gershon AA. Mumps. Dalam: Gershon AA, Hotez PJ, Katz SL, penyunting. Krugman’s infectious disease of children. Phildadelphia: Mosby; 2004.h.391-9.

Niizuma T, Terada K, Kosaka Y, Daimon Y, Inoue M, Ogita S, dkk. Elevated serum C-reactive protein in mumps orchitis. Infect Dis J 2004;23:959-6.

Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA. Red book: 2006 report of the committee on infectious diseases. USA: American Academy of Pediatrics; 2006.h.464-8.

Singh R, Mostafid H, Hindley G. Measles, mumps and rubella. The urologist’s perspective 2005;698:335-9.

Wharton M, Cochi SL, Williams WW. Measles, parotitis epidemica, and rubella vaccines. Infect Dis Clin North Am 1990;4:47.

Hersh, BS, Fine, PE, Kent, WK. Parotitis epidemica outbreak in a highly vaccinated population. J Pediatr 1991;119:187.

Masarani M, Wazait H, Dinneen M. Parotitis epidemica orchitis. J R Soc Med 2006;99:573-5.

Manson, AL. Parotitis epidemica orchitis. Urology 1990; 36:355.

Kalaydjiev S, Dimitrova D, Nenova M, Peneva S, Dikov I, Lyudmi N. Serum sperm antibodies are not elevated after mumps orchitis. Andrologia 2001;33:69-70.

Brunell, PA. Mumps. Dalam: Feigin RD, Cherry JD, penyunting. Pediatric infectious disease. Philadelphia: W.B. Saunders Company; h.1610-3.

Hviid A, Rubin S, Muhlemann K. Parotitis epidemica. Lancet 2008;371:932.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp11.1.2009.47-51

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.