Prevalensi Gangguan Tidur pada Remaja Usia 12-15 Tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Sari
Latar belakang. Gangguan tidur dinilai dari gangguan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur. Gangguan tidur banyak ditemukan pada remaja (73,4%), namun belum banyak dilakukan di Indonesia.
Tujuan. Mengetahui prevalensi gangguan tidur pada remaja usia 12-15 tahun di SLTP “Xâ€, Kelurahan Jati, Jakarta Timur.
Metode. Studi potong lintang dilakukan terhadap 140 pelajar SLTPN 92 di Kelurahan Jati, Jakarta Timur pada bulan Mei 2009, dengan teknik stratified purposive sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC) yang diisi secara self-administered oleh orang tua beserta anak di rumah.
Hasil. Prevalensi gangguan tidur didapatkan 62,9%, dengan gangguan transisi bangun-tidur sebagai jenis gangguan yang paling sering ditemui. Separuh subjek memiliki perbedaan waktu bangun antara hari sekolah dengan hari libur, 72,9% memiliki perbedaan waktu tidur yang tidak signifikan. Separuh subjek tidur cukup selama hari sekolah, dan 65% di hari libur. Aktivitas yang menenangkan sebelum tidur dilakukan oleh 73,6% subjek. Uji kemaknaan menunjukkan hubungan antara gangguan tidur dengan durasi tidur di hari sekolah dan aktivitas di tempat tidur (p<0,05). Tidak ada hubungan antara perbedaan waktu bangun atau tidur hari sekolah dengan hari libur, durasi tidur di hari libur, kebiasaan konsumsi minuman berkafein, dan lingkungan dengan gangguan tidur (p<0,05).
Kesimpulan. Gangguan tidur banyak ditemukan pada remaja usia 12-15 tahun. Sleep Disturbance Scale for Children dapat digunakan sebagai uji tapis dalam mendeteksi gangguan tidur pada remaja
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Mindell JA, Owens JA. A Sleep in the pediatric practice. Dalam: Mindell JA, Owens JA, penyunting. A clinical guide to pediatric sleep: diagnosis and management of sleep problems. Lippincott: Williams & Wilkins; 2003.h.1-10.
Liu X, Yuyan M, Yizhuo W, Jiang Q, Rao X, Lu X, dkk. Brief report: an epidemiologic survey of the prevalence of sleep disorders among children 2 to 12 years old in Beijing, China. Pediatrics 2005;115:266-8. Didapat dari: http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/115/1/S1/266.
Ohida T, Osaki Y, Doi Y, Tanihata T, Minowa M, Suzuki K, dkk. An epidemiologic study of self-reported sleep problems among Japanese adolescents. Sleep. 2004;27:978-85. Didapat dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15453558. Diunduh pada 12 Mei 2009.
Bruni O, Ottaviano S, Guidetti V. The Sleep disturbances Scale for Children (SDSC) construction and validation of an instrument to evaluate sleep Disturbancess in childhood and adolescence. J. Sleep Rrs. 1996;5:251-61. Didapat dari: http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/fulltext/119222084/PDFSTART. Diunduh pada 12Mei 2009.
Free Health Encyclopedia. Sleep disorders. 2007. Available from URL: http://www.faqs.org/health/Sick-V4/Sleep-Disorders.html. Diunduh pada 12 Mei 2009.
GarcÃa-Jiménez MA, Salcedo-Aguilar F, RodrÃguez-Almonacid FM, Redondo-MartÃnez MP, Monterde-Aznar ML, Marcos-Navarro AI, dkk. The prevalence of sleep disorders among adolescents in Cuenca, Spain. Rev Neurol 2004;39:18-24. Didapat dari: http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/15257522.
Nutter DA. Sleep disorder: problems associated with other disorders. Updated: Apr 4, 2007. Available from URL: http://emedicine.medscape.com/article/916611-overview. Diunduh pada 12 Mei 2009.
Blunden S, Lushington K, Lorenzen B, Ooi T, Fung F, Kennedy D. Are sleep problems under-recognised in general practice. Arch Dis Child. 2004;89:708-12. Didapat dari: http://adc.bmj.com/cgi/content/full/ 89/8/708. Diunduh pada 13 Mei 2009.
Patten CA, Choi WS, Gillin JC, Pierce JP. Depressive symptoms and cigarette smoking predict development and persistence of sleep problems in US adolescents. Pediatrics 2000;106:23. Didapat dari: http://pediatrics.aappublications.org/cgi.reprint/106/2/e23. Diunduh pada 12 Mei 2009.
Anderson B, Storfer-lesser A, Taylor HG, Rosen CL, Redline S. Associations of executive function with sleepiness and sleep duration in Adoslescent. Pediatrics 2009;123:701-7. Didapat dari: http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/123/4/e701.
Stein MA, Mendelsohn J, Obermeyer WH, Amromin J, Benca R. Sleep and behavior problems in school-aged children. Pediatrics. 2001;107:1-9. Didapat dari: www.pediatrics.org/cgi/content/full/107/4/e60.
LeBourgeois MK, Giannotti F, Cortesi F, Wolfson AR, Harsh J. The relationship between reported sleep quality and sleep hygiene in Italian and American adolescents. Pediatrics 2005 ;115:257-65. Didapat dari:http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/115/1/S1/257.
Hansen M, Janssen I, Schiff A, Zee CP, Dubocovich ML. The impact of school daily schedule on adolescent sleep. Pediatrics 2005;115:1555-61. Didapat dari: http://pediatrics. aappublications.org/cgi/content/full/115/6/1555.
National Sleep Disorders Research Plan. Normal sleep, sleep restriction and health consequences. [cited 2009, May 12]. Didapat dari: http//www.nhlbi.nih.gov/health/prof/sleep/res_plan/section4/section4d.html.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp11.3.2009.149-54
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.