Nilai Prognostik Tumor Necrosis Factor Alpha Demam Berdarah Dengue pada Anak
Sari
Latar belakang. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.
Patogenesisnya sampai saat ini belum jelas. Sitokin diduga berperan dalam patogenesis DBD. Prognosis
sulit diramalkan.
Tujuan. Menganalisis nilai prognostik sitokin proinflamasi yaitu TNF-ô€ pada pasien DBD pada anak.
Metode. Penelitian menggunakan metode kohort prospektif. Sampel darah dikumpulkan dari 160 pasien
DBD yang dirawat di Bagian Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/Rumah sakit Wahidin
Sudirohusodo mulai Januari 2008 sampai dengan Februari 2010. Subyek diikuti sampai terjadi outcome
syok atau tidak sehingga diperoleh 37 pasien DBD syok dan 123 pasien DBD yang tidak mengalami
syok. Diagnosis DBD menggunakan kriteria WHO 1975. Semua pasien sebelumnya dikonfirmasi dengan
pemeriksaan (IgM dan IgG anti Dengue) dengan metode pemeriksaan cepat. Kadar TNF-ô€ serum awal
diukur menggunakan teknik kuantitatif Sandwich Enzyme Immunoassay.
Hasil. Kadar TNF-ô€ serum awal meningkat secara bermakna pada kedua kelompok tetapi lebih tinggi pada
kelompok DBD yang mengalami syok. Titik potong ô€´24 pg/ml yang diperoleh melalui ROC berdasarkan
analisis mempunyai nilai prognostik yang terbaik dengan sensitivitas 94,59%, spesifisitas 87,80%, nilai
prediksi positif 70%, nilai prediksi negatif 98,18 %, odds ratio 126 (IK 95% 27,452; 578,339).
Kesimpulan. TNF-ô€ô€€€serum awal ô€´24 pg/ml adalah nilai optimal untuk menentukan terjadinya syok atau
tidak pasien DBD pada anak.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Setiati, TE, Soemantri. Demam berdarah dengue pada
anak: Patofisiologi, Resusitasi mikrovaskuler dan terapi
Komponen Darah. Semarang: Pelita Insani; 2009.
Soedarmo SSP. Masalah demam berdarah di Indonesia
dalam demam berdarah dengue Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2005.
Setiati,T.E. Faktor hemostasis dan faktor kebocoran
vaskuler sebagai faktor diskriminan untuk memprediksi
syok pada demam berdarah dengue. (disertasi).
Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Anwar M, Tulang T, Aruh S. Profil kesehatan provinsi
Sulawesi Selatan 2002. Makassar. Dinkes Prov. Sul-Sel.
Ganda IJ. Bombang H. Morbiditas dan mortalitas
sindrom syok dengue di pediatric intensive care unit
(PICU) Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar Januari 1998 – Desember 2005.
Jurnal Medika Nusantara 2005; 26: 244–250.
Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SR. Buku ajar
infeksi dan penyakit tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2002.
Baratawidjaja KG. Imunologi dasar. Edisi ketujuh.
Jakarta: Fakultas Kedokteran UI; 2006
Murque B, Cascar O, Deparis X. Plasma concentrasion
of SVCAM-1 and severity of dengue infection. J Med
Virology 2001.
Whalen MJ, Doughty LA, Carlos TM., Wisniewski
SR, Kochanek PM, Carcillo JA. Intercellular adhesion
molecule-1 and vascular cell adhesion molecule-1 are
increased in the plasma of children with sepsis-induced
multiple organ failure. Critical care medicine 2001.
Abbas AK, Lichtman AH. Cellular and molecular
immunology. Edisi kelima. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2005.
WHO. Regional guidelines on dengue/ DHF prevention
and control (Online), 1999. Didapat dari: http://www.
whosea.org/en/section10/section 332/section 554.htm. Diakses
September 2009.
Sutaryo Dengue. Medika Yogyakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada; 2004.
Soegijanto S. Demam berdarah dengue. Edisi 2.
Surabaya: Airlangga University Press; 2006.
Nguyen TH, Lei HY, Nguyen TL, Lin YS, Huang KJ,
Lien LB, dkk. Dengue hemorrhagic fever in infants: a
study of clinical and cytokine profile. J Infect Dis 2004
Didapat dari: http://www.JID.com/. Diakses 12 Desember
Kittigul L, Tempron W, Sajirarat D. Determination
of tumor necrosis factor-alpha levels in dengue virus
infected patients by sensitive biotin-streptavidin enzymelinked
immunosorbent assay. J Virol Methods 2000;
:51-7.
Perez AB, Garcia G, Sierra B. IL-10 levels in
dengue patients: some findings from the exceptional
epidemiological conditions in Cuba. J Med Virol 2004;
:230-4.
Suharti C, Gorp, Eric CM, Van G, Dolmans WMV,
Setiati TE, Hack E, dkk. Cytokine patterns during
dengue shock syndrome Didapat dari: http://www.johnlibbey-
eurotext.fr/fr/revues/bio_rech/ecn/e-docs/.../article.md.
Diakses 23 juni 2009.
Braga EL, Moura P, Pinto L, Ignacio SRN, Olieveira
MJC, Caldeiro MT, dkk. Detection of circulant tumor
necrosis factor-alpha, soluble tumor necrosis factor
p75 and infant in Brazilian patients with dengue fever
and dengue hemorrhagic fever. Memorias do Instituto
Oswaldo Cruz 2001;96:229-32.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp12.4.2010.254-9
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.