Proporsi Infeksi Tuberkulosis dan Gambaran Faktor Risiko pada Balita yang Tinggal dalam Satu Rumah dengan Pasien Tuberkulosis Paru Dewasa

Aryana Diani, Darmawan B. Setyanto, Waldi Nurhamza

Sari


Latar belakang.Tuberkulosis (TB) anak merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang sering
dijumpai di negara berkembang. Anak mendapatkan infeksi TB dari orang dewasa di lingkungan sekitar
mereka. Risiko infeksi TB meningkat pada anak yang tinggal dalam satu rumah dengan pasien TB dewasa.
Belum ada studi mengenai proporsi dan faktor risiko transmisi infeksi TB anak di Indonesia.
Tujuan. Mengetahui proporsi dan gambaran faktor risiko infeksi TB pada balita yang tinggal dalam satu
rumah dengan pasien TB paru dewasa.
Metode. Uji potong lintang deskriptif di Puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta-Selatan selama Juli-Agustus
2010. Subjek adalah balita yang tinggal dalam satu rumah dengan pasien TB paru dewasa. Pada setiap subjek
dilakukan pemeriksaan antropometri, uji tuberkulin, dan pencatatan data sesuai formulir data penelitian.
Hasil. Dilaporkan 85 subjek, terdiri dari 42 perempuan dan 43 lelaki ikut serta dalam penelitian. Uji tuberkulin
positif ditemukan pada 36 dari 85 anak (42,4%). Pada gambaran karakteristik subjek, didapatkan sebagian besar
subjek hanya memiliki 1 orang sumber penularan, intensitas kontak dengan sumber penularan yang lebih dari
8 jam/hari dengan sputum BTA positif 1 (48,2%). Persentase antara kepadatan populasi/hunian yang tidak
memenuhi syarat dengan memenuhi syarat hampir berimbang (55,3% dan 44,7%). Mayoritas subjek memiliki
status sosioekonomi menengah rendah dan status gizi baik. Didapatkan 67,1% subjek tinggal dalam rumah
dengan ventilasi buruk. Infeksi TB lebih banyak ditemukan pada kelompok subjek dengan jumlah sumber
penularan lebih dari 1, sputum BTA positif 3, kepadatan populasi yang tidak memenuhi syarat, ventilasi buruk,
intensitas kontak <8 jam/hari dan status sosioekonomi menengah tunggi-rendah. Persentase infeksi TB banyak
dijumpai pada kelompok subjek dengan status gizi buruk yang memiliki pajanan terhadap asap rokok. Sebagian
besar pasien TB paru dewasa dengan sputum BTA positif 3 tinggal dengan subjek berstatus gizi baik.
Kesimpulan. Proporsi infeksi TB pada anak balita yang tinggal dalam satu rumah dengan pasien TB paru
dewasa 42,4%. Faktor risiko pajanan yang kemungkinan berperan adalah jumlah sumber penularan, sputum
BTA dan kepadatan populasi/hunian. Faktor risiko infeksi yang kemungkinan berperan sirkulasi udara/
ventilasi dan pajanan terhadap asap rokok.


Kata Kunci


infeksi tuberkulosis; balita; faktor risiko; uji tuberkulin; kontak TB serumah

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Singh M, Mynak ML, Kumar L, Mathew JL, Jindal

SK. Prevalence and risk faktors for transmission of

infection among children in household contact with

adult having pulmonary tuberculosis. Arch Dis Child

;90:624-8.

Nelson LJ, Wells CD. Global epidemiology of childhood

tuberculosis. Int J Tuberc Lung Dis 2004;8:636-47.

Munoz M, Starke JR. Tuberculosis (Mycobacterium

tuberculosis). Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,

Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.

Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004. h. 958-72.

Starke JR. Transmission of Mycobacterium tuberculosisto

and from children and adolescent. Semin Pediatr Infect

Dis 2001;12:115-23.

Unit Kerja Koordinasi Pulmonologi Pengurus Pusat

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Epidemiologi. Dalam:

Rahajoe NN, Basir D, Makmuri, Kartasasmita CB,

penyunting. Pedoman nasional tuberkulosis anak.

Jakarta: UKK Pulmonologi PP IDAI, 2008. h. 3-9.

Rieder HL. Opportunity for exposure and risk of

infection: the fuel for the tuberculosis pandemic.

Infection 1995;23:1-4.

Wang PD, Lin RS. Tuberculosis transmission in the

family. J Infect 2000;41:249-51.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan

penemuan pasien TB DKI Jakarta. 2008.

Rahajoe NN, Setyanto DBS. Diagnosis tuberkulosis pada

anak. Dalam: Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB,

penyunting. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke 1 .

Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008. h. 194-211.

Gustafson P, Lisse I, Gomes V, Vieira CS, Lienhardt C,

Naucler A, dkk. Risk factors for positive tuberculin skin

test in Guinea-Bissau. Epidemiology 2007;18:340-7.

Lemos AC, Matos ED, Pedral-Sampaio DB, Netto

EM. Risk of tuberculosis among household contacts in

Salvador, Bahia. BJID 2004;8:424-9.

Sia IG, Orillaza RB, Sauver JL, Quelapio ID, Lahr BD,

Alcaneses RS, dkk. Tuberculosis attributed to household

contacts in the Philippines. Int J Tuberc Lung Dis

;14:122-5.

Tornee S, Kaewkungwal J, Fungladda W, Silachamroon

U, Akarasewi P, Sunakorn P. Risk faktors for tuberculosis

infection among household contacts in Bangkok,

Thailand. Southeast Asian J Trop Med Public Health

;35:375-82.

Sinfield R, Nyirenda M, Haves S, Molyneux EM,

Graham SM. Risk factors for TB infection and disease in

young childhood contacts in Malawi. Ann Trop Paediatr

;26:205-13.

Nguyen TH, Odermatt P, Slesak G, Barennes H. Risk

of latent tuberculosis infection in children living in

households with tuberculosis patients: a cross sectional

survey in remote northern Lao People’s Democratic

Republic. BMC Infect Dis 2009;9:96-104.

Gessner BD, Weiss NS, Nolan CM. Risk factor for

pediatric tuberculosis infection and disease after

household exposure to adult index cases in Alaska. Pediatr

;132:509-13.

Madhi F, Fuhrman C, Monnet I, Atassi K, Poirier C,

Housset B, dkk. Transmission of tuberculosis from

adults to children in a Paris Suburb. Pediatr Pulmonol

;34:159-63.

Mandalakas AM, Starke JR. Current concepts of childhood

tuberculosis. Semin Pediatr Infect Dis 2005;16:93-104.

Vidal R, Miravitlles M, Cayla JA, Torella M, de

Gracia J, Morell F. Increased risk of tuberculosis

transmission in families with microepidemics. Eur Respir

J 1997;10:1327-31.

Nelson JL, Wells CD. Tuberculosis in children:

Considerations for children from developinng countries.

Semin Pediatr Infect Dis 2004;15:150-4.

Nakaoka H, Lawson L, Squire B, Coulter B, Ravn P,

Brock I, dkk. Risk for tuberculosis among children.

Emerg Infect Dis 2006;12:1383-8.

Lienhardt C, Sillah J, Fielding K, Donkor S, Manneh K,

Warndorff D, dkk. Risk factors for tuberculosis infection

in children in contact with infectious tuberculosis cases

in the Gambia, West Africa. Pediatrics 2003;111:e608-14.

Tornee S, Kaeekungwal J, Fungladda W, Silachamroon

U, Akarasewi P, Sunakorn P. The association between

environmental factors and tuberculosis infection among

household contacts. Southeast Asian J Trop Med Public

Health 2005;36:221-5.

Aissa K, Madhi F, Ronsin N, Delarocque F, Lecuyer

A, Decludt B, dkk. Evaluation of a model for efficient

screening of tuberculosis contact subjects. Am Thor Soc

;11:1-15.

Rathi SK, Akhtar S, Rahbar MH, Azam SI. Prevalence

and risk factors associated with tuberculin skin test

positivity among household contacts of smear-positive

pulmonary tuberculosis cases in Umekot, Pakistan. Int

J Tuberc Lung Dis 2002;6:851-7.

Enarson DA. Tuberculosis: 12. Global disease and the role

of international collaboration. CMAJ 2000;162:57-61.

Cunningham-Rundles S. Effects of nutritional status on immunological function. Am J Clin Nutr.

;35:1202-10.

Chadha VK, Jitendra R, Kumar P, Gupta J, Umadevi.

Relationship of nutritional status with tuberculin

sensitivity. Indian J Pediatr 2009;76:605-7.

Janson D. The effect of passive smoking on respiratory

health in children and adults. Int J Tuberc Lung Dis

;8:510-6.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp13.1.2011.62-9

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.