Hubungan Ibu Bekerja dengan Keterlambatan Bicara pada Anak
Sari
Latar belakang. Akhir-akhir ini, terjadi peningkatan jumlah ibu bekerja. Prevalensi keterlambatan bicara
pada anak juga meningkat. Salah satu faktor risiko terjadinya keterlambatan bicara pada anak adalah faktor
lingkungan termasuk ibu bekerja.
Tujuan.Untuk mengetahui hubungan antara ibu bekerja dengan keterlambatan bicara pada anak.
Metode.Rancangan penelitian kasus kontrol, dengan jumlah sampel 45 anak pada kelompok kasus, dan
45 kelompok kontrol dengan matching sesuai umur dan jenis kelamin. Kriteria inklusi adalah anak usia
12 sampai dengan 36 bulan, yang mengalami keterlambatan bicara. Kriteria eksklusi adalah anak dengan
gangguan pendengaran, global developmentan delay, retardasi mental, dan autisme. Hasil data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi-square.
Hasil.Tidak ada hubungan antara ibu bekerja dengan keterlambatan bicara pada anak, dengan OR 1,93
(IK95%;0,81–4,58;p=0,13). Sedangkan faktor lain, yang diuji hanya faktor riwayat keluarga terlambat
bicara, yang hasilnya bermakna dengan nilai OR 7,81 ( IK 95% 1,636 – 37,36; p=0,04).
Kesimpulan.Tidak terdapat hubungan antara ibu bekerja dengan keterlambatan bicara pada anak. Terdapat
hubungan antara riwayat keluarga terlambat bicara dengan keterlambatan bicara pada anak.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI).
Perkembangan beberapa indikator utama sosial-ekonomi
Indonesia, 2011. Didapat dari: http://www.bps.go.id.
Diakses tanggal Agustus 2011.
Soetjiningsih, Ranuh, IGN. Tumbuh kembang anak.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995.h.237-48.
Jacinta F.R. Keterlambatan bicara, 2008. Didapat dari:
www.e-psikologi.com. Di akses Juni 2008.
Morales S. Developmental language disorder children’s
speech care center, 2005. Didapat dari: www.asha.org.
Diakses tanggal 20 Maret 2008.
Lyen K. Speech Delay, 2002. Didapat dari: http://www.
lyen.net/gpage153.html/. Diakses Juli 2008.
Law J, Garrett Z, Nye C. Speech and language therapy
intervention for children with primary speech and
language delay or disorder. The Cochrane Library,
Judarwanto W. Keterlambatan bicara, berbahaya atau
tidak berbahaya, 2006. Didapat dari: www.childrenfamily.
com.Diakses juni 2008.
Sylvestre A, Merette C. Language delay in severely
neglected children: A cumulative or specific effect of risk
factor? Child Abuse & Neglect 2010;34:414-28.
Brooks-Gunn J, Han W, Waldfogel J. Maternal
employment and child cognitive outcomes in the first
three years of life: the NICHD study of early child care.
Child Development 2002;73:1052-72.
Cheuk D.K.L, Wong V. Specific language impairment
and child care by a domestic helper. Arch Pediatr Adolesc
Med 2005;159:714-20.
Dahlan M.S. Besar sampel dalam penelitian kedokteran
& kesehatan. Jakarta: Arkans; 2005.h.14-68.
Pieramdani. “Dampak ibu bekerja terhadap perkembangan anakâ€, 2009. Didapat dari: http://pieramdani.
wordpress.com/2008/. Diakses Agustus 2011.
Hidajati Z. Faktor risiko disfasia perkembangan pada anak.
Semarang: Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Biomedik
dan PPDS I IKA Universitas Diponegoro, 2009.
Chaimay B, Thinkhamrop B, Thinkhamrop J. Risk
factors associated with language development problems
in childhood--a literature review. J Med Assoc Thai
;89:1080-6.
Bishop D.V.M. What causes specific language impairment
in children ? United Kingdom; Didapat dari: dorothy.
[email protected]. Diakses pada Agustus 2007.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp14.5.2013.288-91
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.