Pola Sensitifitas Bakteri dan Penggunaan Antibiotik

Sri Sulastri Katarnida, Mulya Rahma Karyanti, Dewi Murniati Oman, Yusticia Katar

Sari


Latar belakang.Penggunaan antibiotik yang tidak tepat bisa mengakibatkan resistensi obat, meningkatkan
morbiditas, mortalitas dan biaya pengobatan. Faktor utama menentukan tepatnya penggunaan antibiotik
adalah pemilihan antibiotik yang tepat, berdasarkan bakteri penyebab dan sensitifitasnya terhadap antibiotik.
Sampai saat ini penelitian penggunaan antibiotik dan pola sensitifitas bakteri pada pasien anak di RS Penyakit
Infeksi Sulianti Saroso belum pernah dilakukan.
Tujuan. Mengetahui pola bakteri dan sensitifitasnya terhadap antibiotik pada pasien anak yang dirawat
di RSPI SS.
Metode. Penelitian dilakukan secara deskriptif, retrospektif dari rekam medis pasien rawat inap anak nonbedah, umur 1 bulan-15 tahun, dan hasil kultur tumbuh bakteri, periode tahun 2010 dan 2011. Pasien
PICU dan pasien yang dalam perawatannya didiagnosis sebagai pasien bedah dikeluarkan dari penelitian.
Hasil. Kultur dilakukan pada 286/1256 (22,8%) sampel, tumbuh bakteri pada 96/286(33,6%). Kelompok
bayi 1bulan-<1tahun 14 (26,9%) paling banyak dilakukan kultur. Hasil kultur terbanyak S. typhi11/54
(20,4%), E. coli9/54 (16,7%) dan S epidermidis 7 (13%). S. typhisensitif 100% terhadap sefotaksim,
seftriakson, kloramfenikol, dan kotrimoksazol. SensitifitasE. coli62,5% terhadap kloramfenikol, tetapi
kurang sensitif terhadap antibiotik lainnya.
Kesimpulan. Bakteri terbanyak ditemukan S typhi (20.4%)danE coli (16.7%). Sensitifitas S typhi 100%
terhadap semua antibiotik yang digunakan (kotrimoksazol, tiamfenikol, kloramfenikol, sefotaksim dan
seftriakson). Penggunaan antibiotik untuk S typhimasih bisa dengan lini pertama antibiotik sejauh tidak
ada kontra indikasinya.


Kata Kunci


antibiotik; anak; kultur; sensititas

Teks Lengkap:

PDF PDF

Referensi


Sujith J.Chandy. Consequenses of irrational use of

Antibiotics. Indian J Med Ethics 2012;4:1-2.

Radyowijati A, Hilbrand Haak. Improving antibiotic

use in low-income countries: An overview of evidence

on determinants.Soc.Sci Med 2003;57:733-44.

Gyssen IC. Audits for monitoring the quality of

Antimicrobial prescription. Dalam: Van der Meer JW,

Gould IM, penyunting. Antibiotic policies theory and

practice. New York: Kluwer Academic;2005.h.197-226.

Tri Ika KN. Evaluasi penggunaan antibiotik berdasar

kriteia Gyssens pasien rawat inap kelas III dibagian Ilmu

Penyakit Dalam RSUP Dr Kariadi Periode Agustus-

Desember 2008. Semarang: Karya Tulis Ilmiah FDOK

UNDIP, 2009.

Sirait MS. Peta bakteri dan kepekaan terhadap antibiotik

RSPI Sulianti Saroso tahun 2010 dan 2011.

Satari HI, Firmansyah A, Theresia. Qualitative evaluation

of antibiotic usage in pediatric patients. Paediatrica

Indonesiana 2011;51:303-9.

Saderi H, Loni M, Karimi A. Frequency of bacteria

isolated from childrens blood culture in University

Hospital in Iran and their antibiotic susceptibility

pattern. Disampaikan pada 30th Annual Meeting of the

ESPID, Thessaloniki, Greece.2012.

Shwe TN,Nyein MM, Yi W, Mon A. Blood culture

isolates from children admitted to Medical Unit III,

Yangon Childrens Hospital. Southeast Asian J Trop Med

Pub Health 2003;33:764-71.

James PN, James KP. Diarrheagenic Escherichia Coli.

Clin Microbiol Rev 1998;11:142-201

Parija SC. Bacteriology in textbook of microbiology

and immunology. Amsterdam: Elsevier Health Sciences

h.260-91.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp15.2.2013.122-6

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.