Tumbuh Kembang Anak Hipotiroid Kongenital yang Diterapi dini dengan Levo-tiroksin dan Dosis Awal Tinggi
Sari
Latar belakang. Hipotiroid kongenital (HK) adalah penyebab disabilitas intelektual yang bisa dicegah
dengan diagnosis dini diikuti dengan pemberian terapi pengganti levo-tiroksin (L-T4). Deteksi dini melalui
skrining hipotiroid kongenital (SHK) belum menjadi program rutin pemerintah sehingga kasus HK belum
banyak dapat dikelola secara tepat dan berkesinambungan.
Tujuan.Mengetahuigambaran pencapaian tumbuh kembang anak dengan HK yang mendapat terapi
dengan L-T4 pada usia balita.
Metode.Penelitian studi kasus (case study). Pasien HK usia balita yang menjalani terapi LT4 di Poliklinik
Endokrin Anak RS Sanglah, RSUD Wangaya Denpasar dan RSUD Karangasem sejak tahun 2006 berdasarkan catatan medik, dianalisis perjalanan penyakit dan terapinya. Dilakukan penilaian tumbuh kembang
pada usia balita dengan skala mental dan motor dari Bayley II (BSID II), pertumbuhan dinilai parameter
antropometrik berdasarkan WHO Anthro-2005, maturitas tulang dengan bone age.
Hasil. Duabelas kasus dianalisis, terdiri dari 4 laki-laki dan 8 perempuan, usia diagnosis antara 3-18 bulan.
Lima subyek dengan HK berat, 4 tidak berat, dan 3 disertai sindrom Down secara klinis. Saat diagnosis
ditegakkan, rerata TSH awal adalah 130,73 (SB 194,89) uIU/mL dan rerata FT4 0,54 (SB 0,54) ng/dL, dan
dengan rerata BBL 2862,50 (SB 487,16) gram. Lima kasus mendapatkan terapi dini dan 7 kasus dengan
terapi tidak dini.
Kesimpulan.Luaran indeks perkembangan psikomotor lebih baik pada HK permanen yang menggunakan
dosis awal tinggi dibandingkan dosis standar. Luaran pertumbuhan mengalami perbaikan setelah pemberian
terapi L-T4 berdasarkan parameter antropometri. Percepatan pertumbuhan pada usia balita akan tercapai
apabila diterapi sejak dini.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Departemen Kesehatan RI. Indonesia Sehat 2010,
Visi Baru, Misi, Kebijakan dan Strategi Pembangunan
Kesehatan. Jakarta. Depkes RI.2000.
Soetjiningsih. Kretin. Dalam: Ranuh IGN Gde,
Penyunting. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC;
h. 203-10.
Rose RS. Update of Newborn Screening and Therapy for
Congenital Hypothyroidism. Pediatrics. 2006;117:2290-303.
Sunartini. Neonatal screening for congenital hypo
thyroidism: Prevention of mental retardation in children.
Proceedings of the 17th Asean Conference on Mental
Retardation. Yogyakarta 2005.
DiGeorge AM, LaFranchi S. Kelainan Kelenjar
Tiroid, Dalam: Behrman RE, Kliegman,RM, Arvin A,
Penyunting. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC;
h.1935-44.
MacGillivray MH. Congenital Hypothyroidism.
Dalam: Pescovitz, OH, Eugster, EA, Penyunting.
Pediatric Endrokrinology: Mechanisms, Manifestations,
and Management. Lippincott Williams & Wilkins,
Philadhelpia; 2004. h 490-507.
Ng SM, Anand D, Weindling AM. High versus low dose
of initial thyroid hormone replacement for congenital
hypothyroidism (Reviews). The Cochrane Collaboration.
Willey.2009;I:1-17.
Departemen Kesehatan RI, Peta prevalensi Gondok di
Indonesia tahun 1998. Jakarta.Depkes RI.1999.
Susanto R, Julia M. Gangguan kelenjar tiroid. Dalam:
Batubara JRL, Trijaja B, Pulungan A B, Penyunting.
Buku Ajar Endokrinologi anak, IDAI,Sagung Seto,
Jakarta; 2010. h.205-21.
Salerno M, Militerni R, Bravaccio C, Micillo M, Capalbo
D, Di Maio S, et al. Effect of Different Starting Doses
of Levothyroxine on Growth and Intellectual Outcome
at Four Years of Age in Congenital Hypothyroidism. J
Pediatr 2011;141:786-92.
Balhara B, Madhusmita M, Levitsky LL. Clinical
Monitoring Guidelines for Congenital Hypothyroidism:
Laboratory Outcome Data in the First Year of Life J
Pediatr. 2011;158:532-7.
Selva KA, Harper A, Downs A, Blasco A. Neurodevelopmental outcomes in congenital hipothyroidsm
comparison of initial T4 dose and time to reach target
T4 and TSH. J Pediatr. 2005;147:775-80.
Nakamizo M, Toyabe SI, Asami T, Akazawa K.
Mental Development of Infants With Congenital
Hypothyroidism: A Longitudinal Study. Clin pediatr.
;46:53-8.
Heyerdahl S, Kase BF, Lie SO. Intelectual developmental
in children with congenital hypothyroidsm in rela tion
to recommended thyroxine treatment. J Pediatr.1991;
:850-7
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp15.2.2013.69-74
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.