Gambaran Bullying dan Hubungannya dengan Masalah Emosi dan Perilaku pada Anak Sekolah Dasar
Sari
Latar belakang. Prevalensi bullying pada anak SD di Indonesia belum diketahui.
Tujuan. Mengetahui gambaran dan prevalensi bullying, pemahaman pelajar mengenai istilah bullying, hubungan antara status bullying dengan masalah emosi, dan perilaku serta prestasi akademis.
Metode. Penelitian potong lintang dengan subyek pelajar SD kelas V usia 9-11 tahun di SDN Cikini 02 Pagi dan SDS Tunas Bangsa pada bulan Oktober 2011. Bullying dinilai menggunakan Olweus Bully/Victim Questionnaire yang dimodifikasi, sedangkan masalah emosi dan perilaku dideteksi menggunakan self-report Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ). Prestasi akademis dinilai berdasarkan nilai rapor tengah semester.
Hasil. Penelitian dilakukan pada 76 subyek dan didapatkan prevalensi bullying 89,5%. Tidak terdapat perbedaan jenis kelamin pada subyek yang terlibat dalam bullying. Sebagian besar subyek yang terlibat bullying berusia >9 tahun. Subyek dengan status sosio-ekonomi rendah cenderung menjadi korban, sedangkan subyek dengan status sosio-ekonomi menengah dan tinggi cenderung menjadi korban sekaligus pelaku. Tipe bullying tersering adalah fisik. Pelaku bullying terbanyak adalah teman sebaya. Bullying paling sering terjadi di ruang kelas pada waktu istirahat sekolah. Dampak bullying jangka pendek tersering yang dialami korban adalah perasaan sedih. Sebagian besar korban melaporkan bullying yang dialaminya kepada orang lain. Hanya 22% subyek yang mengetahui istilah bullying dengan tepat. Tidak didapatkan hubungan antara status bullying dengan masalah emosi dan perilaku maupun prestasi akademis.
Kesimpulan. Prevalensi bullying pada murid kelas V SDN Cikini 02 Pagi dan SDS Tunas Bangsa 89,5%. Pemahaman tentang istilah bullying pada anak SD di Jakarta Pusat rendah. Tidak didapatkan hubungan antara status bullying dengan masalah emosi dan perilaku maupun prestasi akademis.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Glew G, Rivara F, Feudtner C. Bullying: children hurting
children. Pediatr Rev 2000;21:183-9.
Dawkins J. Bullying in school: doctor’s responsibility.
BMJ 1995;310:274-5.
Kim YS, Koh YJ, Leventhal BL. Prevalence of school
bullying in Korean middle school students. Arch Pediatr
Adolesc Med 2004;158:737-41.
Wolke D, Woods S, Stanford K, Schultz H. Bullying and
victimization of primary school children in England and
Germany: prevalence and school factors. Br J Psychol 2001;92:673-96.
Kumpulainen K, Räsänen E, Hentonen I. Bullying and
psychiatric symptoms among elementary school-age
children. Child Abuse Negl 1998;22:705-17.
Nansel TR, Overpeck M, Pilla RS, Ruan WJ, Morton BS,
Scheidt P. Bullying behaviour among US youth. JAMA
;285:2094-100.
Baldry AC. Bullying among Italian middle school students:
combining methods to understand aggressive behaviours
and victimization. Sch Psychol Int 1998;19:361-74.
Huneck A. Bullying: a cross-cultural comparison of
one American and one Indonesian elementary school
(disertasi). Cincinnati: Union Institute & University,
h.88-94.
Komisi Perlindungan Anak. Bullying bikin anak depresi
dan bunuh diri. [diakses pada: 20 Agustus 2007];
Diunduh dari: http://www.kpai.go.idmn_access.phpto=2-
artikel.
Weir E. The health impact of bullying. Can Med Assoc
J 2001;165:1249.
Neto AAL. Bullying-aggressive behavior among students.
J Pediatr 2005;81:(S)164-72.
Yayasan Pemantau Hak Anak. â€Bullying†bentuk
kebobrokan mental. [diakses pada: 20 Agustus 2007];
Diunduh dari: http://www.ypha.or.id/search.php?dosearch=
yes&story=bullying.
Lyznicki JM, Mccaffree MA, Robinowitz CB. Childhood
bullying: implications for physicians. Am Fam Physician
;70:1723-30.
Vanderbilt D. Bullying. Dalam: Steven Parker,
Barry Zuckerman, Marilyn Augustyn, penyunting.
Developmental and Behavioral Pediatrics. Edisi ke-2.
Philadelphia: Lippincott; 2005.h.141-5.
Solberg EM, Olweus D. Prevalence estimation of school
bullying with the Olweus bully/victim questionnaire.
Aggress Behav 2003;29:239-68.
Fekkes M, Pipers FIM, Vanhorick PV. Bullying behavior
and associations with psychosomatic complaints and
depression in victims. J Pediatr 2004;144:17-22.
Analitis F, Velderman MK, Sieberer UR, dkk. Being bullied: associated factors in children and adolescent
to 18 years old in 11 European countries. Pediatrics
;123:569-77.
Olweus D. Bullying at school:basic fact and effect of
a school based intervention program. J Child Psychol
Psychiatry 1994;35:171-90.
Kshirsagar VY, Agarwal R, Bavdekar SB. Bullying
in school: prevalence and short-term impact. Indian
Pediatrics 2007;44:28.
Williams KR, Guerra NG. Prevalence and predictors of
internet bullying. J Adolesc Health 2007;41:14-21.
Fekkes M, Pijpers FIM, Verloove-Vanhorick SP. Bullying:
who does what, when and where? Health Educ Sampson
R. Problem oriented guides for police series no.12:
bullying in school. Washington: US Department of
Justice; 2002.
Taki M. Japanese school bullying: ijime. [diakses pada:
November 2011]; Diunduh dari: http://www.nier.go.jp/
a000110/Toronto.pdf.
Glew G, Fan MY, Katon W, Rivara FP, Kernic MA.
Bullying, psychosocial adjustment and academic
performance in elementary school. Arch Pediatr Adolesc
Med 2005;159:1026-31.
Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Sosial. Dalam: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi
Jakarta Pusat, penyunting. Jakarta Pusat dalam angka.
Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta
Pusat; 2010.h.89-102.
Institut Teknologi Bandung. Presentasi terbuka:
pendidikan alternatif. [diakses pada 1 Desember 2011].
Diunduh dari: http://www.itb.ac.id/news/2465.xhtml.
Yayasan Semai Jiwa Amini. Bullying: mengatasi kekerasan
di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Nusantara A,
penyunting. Jakarta: Grasindo;2008.
Gini G. Association between bullying behavior,
psychosomatic complaints, emotional and behavioural
problems. J Pediatr Child Health 2008;44:492-7.
Kim YS, Leventhal BL, Koh YJ, Hubbard A, Boyce WT.
School bullying and youth violence. Arch Gen Psychiatry
;63:1035-41.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp15.3.2013.174-80
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.