Studi Observasional Pasca-Pemasaran Formula Isolat Protein Kedelai pada Bayi dengan Gejala Sugestif Alergi Terhadap Protein Susu Sapi

Zakiudin Munasir, Dina Muktiarti, Anang Endaryanto, Ketut Dewi Kumarawati, Budi Setiabudiawan, Sumadiono Sumadiono, Johannes Hudyono, Melva Louisa, Arini Setiawati

Sari


Latar belakang. Fomula berbasis isolat protein kedelai banyak digunakan untuk anak-anak dengan alergi susu sapi di Indonesia. Namun, diperlukan penelitian untuk mendapatkan gambaran penerimaan orangtua dan toleransi saluran cerna pada penggunaan formula isolat protein kedelai.
Tujuan. Pertama, menentukan penerimaan orangtua terhadap pemberian suatu isolat protein kedelai pada bayi yang diduga mengalami alergi terhadap protein susu sapi. Kedua, mengetahui toleransi saluran cerna pada pemberian susu formula tersebut.
Metode. Suatu studi pasca-pemasaran, prospektif, multisenter yang dilakukan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Denpasar sejak September 2011 sampai April 2012. Subyek berusia antara 6 bulan hingga 1 tahun dengan gejala dugaan alergi terhadap protein susu sapi yang diberikan formula isolat protein kedelai dan diamati selama 4 minggu. Luaran yang diharapkan adalah penerimaan orangtua terhadap pemberian formula isolat protein kedelai dan toleransi saluran cerna terhadap pemberian isolat protein kedelai.
Hasil. Diteliti 534 subyek yang dapat dianalisis selama periode penelitian. Mayoritas orangtua (84%) merasa puas dengan formula isolat protein kedelai, 83% orangtua berencana untuk melanjutkan pemberian susu formula karena berkurang (31,5%) dan hilangnya gejala yang diduga akibat alergi susu sapi (32,4%). Gejala klinis yang diduga akibat alergi terhadap protein susu sapi menurun pada setiap kunjungan berikutnya. Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan selama periode penelitian.
Kesimpulan. Penelitian ini menemukan tingkat penerimaan orangtua dan toleransi saluran cerna yang baik terhadap pemberian formula isolat protein kedelai kepada bayi dengan gejala sugestif alergi terhadap protein susu sapi. Formula isolat protein kedelai cukup aman dijadikan sebagai formula alternatif pengganti pada anak dengan alergi susu sapi.


Kata Kunci


formula isolat protein kedelai; alergi protein susu sapi; penerimaan orangtua; toleransi saluran cerna

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Kattan JD, Cocco RR, Jarvinen KM. Milk and soy allergy. Pediatr Clin North Am. 2011; 58: 407–26.

Høst A, Koletzko B, Dreborg S, Muraro A, Wahn U, Aggett P, Bresson JL, Hernell O, Lafeber H, Michaelsen KF, Micheli JL, Rigo J, Weaver L, Heymans H, Strobel S, Vandenplas Y. Dietary products used in infants for treatment and prevention of food allergy. Joint Statement of the European Society for Paediatric Allergology and Clinical Immunology (ESPACI) Committee on Hypoallergenic Formulas and the European Society for Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutritionc(ESPGHAN) Committee on Nutrition. Arch Dis Child. 1999; 81: 80-4.

American Academy of Pediatrics. Committee on Nutrition. Hypoallergenic infant formulas. Pediatrics. 2000; 106: 346-9.

Kemp AS, Hill DJ, Allen KJ, Anderson K, Davidson GP, Day AS, Heine RG, Peake JE, Prescott SL, Shugg AW, Sinn JK. Guidelines for the use of infant formulas to treat cows milk protein allergy: an Australian consensus panel opinion. Med J Aust. 2008; 188: 109-12.

Lee BW, Aw M, Chiang WC, Daniel M, George GM, Goh EN, Han WM, Lee ML, Leong KP, Liew WK, Phuah KY, Shek L, Van Bever H. Academy of medicine, Singapore-Ministry of Health clinical practice guidelines: management of food allergy. Singapore Med J. 2010; 51: 599-607.

UKK Alergi Imunologi, UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, UKK Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diagnosis dan tata laksana alergi susu sapi. Jakarta; BP IDAI: 2010.

Businco L, Bruno G, Giampietro PG, Cantani A. Allergenicity and nutritional adequacy of soy protein formulas. J Pediatr. 1992;121:S21-8.

Seppo L, Korpela R, Lonnerdal B, Metsaniitty L, Juntunen-Backman K, Klemola T, dkk. A follow up study of nutrient intake, nutritional status, and growth in infants with cow milk allergy fed either a soy formula or an extensively hydrolyzed whey formula. Am J Clin Nutr. 2005; 82: 140-5.

Mendez MA, Anthony MS, Arab L. Soy-based formulae and infant growth and development: a review. J Nutr. 2002; 132: 2127-30.

Steichen JJ Tsang RC. Bone mineralization and growth in term infants fed soy-based or cow milk-based formula. J Pediatr 1987; 110: 687-92.

Merritt RJ, Jenks BH. Safety of soy-based infant formulas containing isoflavones: the clinical evidence. J Nutr 2004; 134: 1220S-24S.

ESPGHAN Committee on Nutrition, Agostoni C, Axelsson I, Goulet O, Koletzko B, Michaelsen KF, dkk. Soy protein infant formulae and follow-on formulae: a commentary by the ESPGHAN Committee on Nutrition. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2006; 42: 352-61.

Bhatia J, Greer F. Use of soy protein-based formulas in infant feeding. Pediatrics. 2008;121;1062-8.

Quak SH, Tan SP. Use of soy-protein formula and soyfood for feeding infants and children in Asia. Am J Clin Nutr 1998;68:1444S-6S.

Siregar SP. Alergi makanan pada bayi dan anak. Sari Pediatri 2001;3:168-74.

Mardiati I. Gambaran klinis dan immunoglobulin E spesifik pada bayi dan anak dengan alergi susu sapi. Tesis. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1998.

Pedrosa M, Pascual CY, Larco JI, Esteban MM. Palatability of hydrolysates and other substitution formulas for cow’s milk-allergic children: a comparative study of taste, smell, and texture evaluated by healthy volunteers. J Investig Allergol Clin Immunol. 2006;16:351-6.

Zeiger RS, Sampson HA, Bock SA, Burks AW, Harden K, Noone S, dkk. Soy allergy in infants and children with IgE-associated cow’s milk allergy. J Pediatr 1999; 134: 614-22.

Klemola T, Vanto T, Juntunen-Backman K, Kalimo K, Korpela R, Varjonen E. Allergy to soy formula and to extensively hydrolyzed whey formula in infants with cow’s milk allergy: a prospective, randomized study with a follow-up to the age of 2 years. J Pediatr. 2002; 140: 219-24.

Muktiarti D, Munasir Z, Tumbelaka AR. Soy protein sensitization in cow’s milk allergy patients. Paediatr Indones 2007; 47: 78-82.

Santi A, Juffrie M, Sumadiono. IgE-mediated soy protein sensitization in children with cow’s milk allergy. Paediatr Indones 2012; 52: 67-71.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp15.4.2013.237-43

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.