Gangguan Pendengaran pada Anak dengan Sindrom Bartter

Muyassaroh Muyassaroh, Santo Mudha Pratomo, Heru Muryawan

Sari


Latar belakang. Sindrom Bartter merupakan gangguan tubulus ginjal ditandai dengan hiperaldosteronisme sekunder, alkalosis metabolik hipokalemia, disertai tekanan darah yang normal atau rendah. Gangguan elektrolit akibat kelainan ginjal, berpengaruh pada telinga bagian dalam mengakibatkan gangguan pendengaran.
Tujuan. Mengetahui gangguan pendengaran pada anak dengan Sindrom Bartter.
Metode. Dilakukan pencarian di PubMed, Google Schoolar, dan Cochrane dengan menggunakan kata kunci “Hearing loss”, “barter syndrome”, dan “hypokalemia”. Hasil pencarian dievaluasi menggunakan kriteria eksklusi dan inklusi. Selanjutnya dilakukan telaah kritis dengan memperhatikan validitas, kepentingan dan penerapan pada pasien terhadap artikel lengkap dari studi yang terseleksi.
Hasil. Diperoleh satu studi yang relevan dengan pertanyaan klinis dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Luaran dari studi ini memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh gangguan pendengaran pada pasien dengan Sindrom Bartter.
Kesimpulan. Gangguan elektrolit pada anak dengan Sindrom Bartter memengaruhi pendengaran. Tata laksana farmakologi dan rehabilitasi dapat mengatasi gangguan komunikasi yang terjadi.

 


Kata Kunci


gangguan; pendengaran; sindrom Bartter; hipokalemi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bockenhauer D. Bartter syndrome [Internet]. National Organization for Rare Disorders. 2019 [cited 2021 Jul 31]. Didapat dari: https://rarediseases.org/rare-diseases/bartters-syndrome/

Konrad M, Nijenhuis T, Ariceta G, Bertholet-Thomas A, Calo LA, Capasso G, dkk. Diagnosis and management of Bartter syndrome: executive summary of the consensus and recommendations from the European Rare Kidney Disease Reference Network Working Group for Tubular Disorders. Kidney Int 2021;99:324-35.

Zizlavsky S, Soewento R, Airlangga TJ. Sensorineural hearing loss in Bartter syndrome. ORLI 2021;51:70–5.

Gajendragadkar A, Bhamkar RP. Antenatal Bartter?s syndrome with sensorineural deafness. Indian J Nephrol 2009;19:23-6.

Elrharchi S, Riahi Z, Salime S, Nahili H, Rouba H, Kabine M, dkk. Two novel homozygous missense mutations identified in the BSND gene in Moroccan patients with Bartter’s syndrome. Int J Pediatr Otorhinolaryngol 2018;113:46-50.

Cunha T da S, Heilberg IP. Bartter syndrome: Causes, diagnosis, and treatment. Int J Nephrol Renovasc Dis 2018;11:291-301.

Hall JE, penyunting. The sense of hearing. Dalam: Guyton and Hall textbook of medical physiology. Edisi ke-13. Elsevier; 2016. h.674-8.

Barrett KE, Barman SM, Brooks HL, Yuan JX-J, penyunting. Hearing & equilibrium. Dalam: Ganong’s review of medical physiology. Edisi ke-26. New York: McGraw-Hill Education; 2019. h.211-23

Kim SH, Marcus DC. Regulation of sodium transport in the inner ear Sung. Hear Res 2019;19:280(1-2)

Felfela GMW. Ear anatomy. J Otol 2017;4:1-18.

Ciorba A, Corazzi V, Bianchini C, Aimoni C, Skarzynski H, Skarzynski PH, dkk. Sudden sensorineural hearing loss: Is There a connection with inner ear Electrolytic disorders? A literature review. Int J Immunopathol Pharmacol 2016;29:595-602.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp26.3.2024.183-8

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.