Hubungan Pola Makan dengan Stunting pada Balita di Puskesmas Jambula

Abdu Ar’Rauf Syuaib, Sri Yati, Ryan Rinaldy Marsaoly

Sari


Latar belakang. Keadaan gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurangnya nutrisi selama masa kehamilan dan periode awal balita yang ditandai dengan panjang badan atau tinggi badan kurang-minus dua stadar deviasi menurut kurva pertumbuhan World Health Organization adalah stunting. Saat ini, menurut data 22,2% atau 150,8 juta anak di bawah usia lima tahun di dunia mengalami stunting, salah satunya dipengaruhi oleh pola pemberian makan.
Tujuan. Untuk menjelaskan hubungan pola pemberian makan dengan derajat stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Jambula.
Metode. Penelitian analitik observasional ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan. Data yang di peroleh dianalisis menggunakan Metode Fisher Freeman Halton Exact Test.
Hasil. Berdasarkan 40 sampel yang di teliti, pola pemberian makan tidak tepat paling banyak didapatkan yaitu 34 responden (85%), sementara derajat stunting balita paling banyak ditemukan pada derajat pendek yaitu 28 balita (70%). Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh nilai (p=0,006) yang menunjukkan korelasi antara pola pemberian makan dengan derajat stunting pada balita. Pola pemberian makan yang tidak tepat berisiko meningkatkan derajat stunting dengan nilai Odds Ratio 19,286 kali dibanding pola pemberian makan yang tepat
Kesimpulan. Terdapat hubungan pola pemberian makan dengan derajat stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Jambula serta pola makan yang tidak tepat dapat mengakibatkan stunting. Sebagai tenaga kesehatan, perlu melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang berlaku.


Kata Kunci


stunting; pola; makan; balita; gizi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


WHO. Levels and trends in child malnutrition: UNICEF/WHO/World Bank Group joint child malnutrition estimates: key findings of the 2023 edition. WHO; 2021.

Kemenkes. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana stunting. Jakarta: Kemenkes RI; 2022.h.1-52.

Robertson RC, Manges AR, Finlay BB, Prendergast AJ. The human microbiome and child growth – first 1000 days and beyond. Trends Microbiol 2019;27:131-47.

Mouliza, Darmawi D. Hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Desa Arongan. J Biol Educ 2022;10:91-104.

Sari MRN, Ratnawati LY. Hubungan pengetahuan ibu tentang pola pemberian makan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Gapura Kabupaten Sumenep. Amerta Nutrit 2018;182-8.

Putri AR. Aspek pola asuh, pola makan, dan pendapatan keluarga pada kejadian stunting. Heal Tadulako J 2020;6:1-72.

Nugroho MR, Sasongko RN, Kristiawan M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia dini di Indonesia. J Obs J Pendidik Anak Usia Dini 2021;5:2269-76.

Wahdah S, Juffrie M, Huriyati E. Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 6-36 bulan di wilayah pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. J Gizi dan Diet Indones Indonesian J Nutr Diet. 2015;3:119-30.

Kemenkes. Situasi balita pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Kementeri Kesehat RI; 2018:20.

SSGI. Buku saku hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 - Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan | BKPK. Kemenkes RI;2022.h.1-154.

Prakhasita RC. Hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya, Tesis. Malang: Universitas Airlangga, 2018.

Pujiati W, Nirnasari M, Rozalita. Pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak umur 1-36 bulan. J Menara Med 2021;4:29-35.

Ramadhani FN, Gunawan IMA, Kandarina B istit. Pola asuh dan pola makan sebagai faktor risiko stunting balita usia 6-24 bulan suku Papua dan Non-Papua. Berita Kedokt Masy 2019;35. Doi.org/10.22146/bkm.46336.

Diyani F, Sohora S, Liliandriani A. Hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada umur 2-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Anreapi. J Peqguruang Conf Ser 2022;4:262.

Maesarah M, Adam D, Hatta H, Djafar L, Ka’aba I. Hubungan pola makan dan riwayat ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Gorontalo. Al GIZZAI PUBLIC Heal Nutr J 2021;1:50-8.

Dwi Bella F, Alam Fajar N, Misnaniarti. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. Indones J Nutr 2019;8:1858-4942.

Qolbiyah FN, Yudia RCP, Aminyoto M. Hubungan praktik pemberian makanan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. J Sains dan Kesehat 2021;3:853-63.

Anasiru MA, Domili I. Pengaruh asupan energi dan protein, pola asuh, dan status kesehatan terhadap kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Puskesmas Tilango Kecamatan Tilangao Kabupaten Gorontalo. Heal Nutr J 2018;IV:7-16.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp26.2.2024.97-101

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.