Hubungan Karakteristik Orang Tua Terhadap Status Gizi Bayi Balita Desa Sungai Kitano Kabupaten Banjar
Sari
Latar belakang. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Status gizi bayi balita merupakan salah satu indikator kualitas kesehatan masyarakat. Satus gizi bayi balita diukur menggunakan beberapa indeks antopometri. Masalah gizi timbul karena beberapa faktor di antaranya, faktor lingkungan: ketersediaan, distribusi dan pengolahan bahan makanan maupun karakteristik orang tua seperti pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan pengetahuan orang tua.
Tujuan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik orang tua terhadap status gizi bayi balita di desa Sungai Kitano Kabupaten Banjar.
Metode. Metode penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian: bayi dan balita 0-59 bulan, sampel 14 bayi dan 30 balita, responden penelitian: ibu dari bayi/ balita.
Hasil. Secara statistik terdapat hubungan antara pendidikan ibu terhadap status gizi bayi dan balita (p=0,012045), tetapi tidak terdapat hubungan antara penghasilan orang tua (p=0,540089) dan pekerjaan ibu (p=0,840606).
Kesimpulan. Pendidikan ibu berhubungan dengan status gizi bayi balita desa Sungai Kitano Kabupaten Banjar.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sardjoko S. Kajian Sektor Kesehatan: Pembangunan gizi di Indonesia. Jakarta: Kementerian PPN/ Bappenas; 2019.
Kementerian Kesehatan RI. Hasil riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI; 2018.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Profil kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020. Banjarmasin: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan; 2021.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Revisi II: Rencana strategis 2016-2021. Banjarmasin: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan; 2016.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Laporan kinerja bidang kesehatan masyarakat tahun 2018. Banjarmasin: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan; 2018.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. Laporan tahunan status gizi balita tahun 2020. Martapura; 2021.
Sulistyoningsih H. Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011.
Putri RF, Sulastri D, Lestari Y. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Artikel Penelitian. J Kes Andalas 2015; 4:257.
Astuti FD dan Sulistyowati TF. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi anak prasekolah dan sekolah dasar di Kecamatan Godean. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta: J Kesmas 2010;7:17.
Sabniyanto. Faktor-faktor yang memengaruhi status gizi balita di Posyandu Tamantirto Kasihan Bantul. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta; 2013.
Persulessy V, Mursyid A, Wijanarka A. Tingkat pendapatan dan pola makan berhubungan dengan status gizi balita di daerah nelayan distrik Jayapura Utara Kota Jayapura. Poltekkes Yogyakarta: Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia 2013;1:143-150.
Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2005.
Soediaoetomo AD. Ilmu Gizi 1. Jakarta: Dian Rakyat; 2010.
World Health Organization. World health statistics 2014: Underweight in children in the gobal health observatory. Geneva: WHO; 2014.
Kusuma KE dan Nuryanto. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 2-3 tahun di Kecamatan Semarang Timur. J Nutr Coll 2013;2:523.
Unicef. Tracking progress on child and maternal nutrition a survival and development priority. Unicef; 2009.
Mamiro PS, Kolsteren P, Roberfroid D, dkk. Feeding practices and factors contibuting to wasting, stunting, and iron- deficiency anemia among 3-23 month old children in Kilosa District, Rural Tanzania. J Health Popul Nutr 2005;23:222-30.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.2 Tahun 2020. Standar antropometri anak. Jakarta: Kemenkes RI; 2020.
Sugihantono A. Buku saku hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017. Jakarta: Kemenkes RI; 2018.
Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC; 2012.
Rusepno H, H Alatas. Buku kuliah 1 ilmu kesehatan anak. Jakarta: Infomedika; 2007.h.314-6.
Sholikah A, Rustiana ER, Yuniastuti A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi bayi dan balita di pedesaan dan perkotaan. Prodi Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Pub Health Perspective J 2017;2:9-18.
Susanti M, Marianingsih E, Estiwidani D. Faktor- faktor yang berhubungan dengan status gizi bayi dan balita di Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta, skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Yogyakarta; 2018.
Santoso S dan Ranti AL. Kesehatan dan gizi. Jakarta : Rineka Cipta; 2009.
Boma GO, Anthony IP, George MD, dkk. Nutritional status of children in rural setting. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences IOSR- JDMS 2014;13:41-47.
Yuhansyah, Mira. Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada anak balita di UPT Puskesmas Remaja Kota Samarinda. Borneo Nursing J 2019;1:76-82.
Widjaja MC, Mulyono. Gizi tepat untuk perkembangan otak dan kesehatan balita. Jakarta: Kawan Pustaka; 2002.
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan RI. Gizi seimbang menuju hidup sehat bagi balita. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan RI; 2002.
Fuadiyah F. Penilaian status gizi bayi dan balita berdasarkan berat badan terhadap umur di Kecamatan Ciputat bulan September tahun 2009, skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta; 2009.
Rokhana NA. Hubungan antara pendapatan keluarga dan pola asuh gizi dengan status gizi anak balita di Betokan Demak, skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang; 2005.
Handini D, Ichsan B, Niriawati DD. Hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Kalijambe. Biomedika 2013;5:2541-82.
Istiono W, Suryadi H, Haris M, dkk. Analisis faktor-faktor yang memengaruhi status gizi bayi dan balita. Berita Kedokt Masyarakat 2009;25:213.
Vaida N. Impact of maternal occupation on health and nutritional status of preschoolers. (In Srinagar City). J Of Humanities And Social Science (IOSR- JHSS) 2013;7:9.
Sukmawati, Hendrayati, Chaerunnimah, dkk. Status gizi ibu saat hamil, berat badan lahir bayi dengan stunting pada balita. Media gizi pangan 2018; 25:18-24.
Rokhana NA. Hubungan antara pendapatan keluarga dan pola asuh gizi dengan status gizi anak balita di Betokan Demak, skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang; 2005..
Ilfandari A dan Ervina A. Hubungan perilaku merokok dengan indeks masa tubuh remaja putra. E- Jurnal Obstetrika 2015;3:1-15.
Fitri. Berat badan lahir sebagai faktor dominan terjadinya stunting pada balita (12-59 bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). J Photon 2013;4:77-80.
Khaliq A, Khan IH, Akhtar MW, dkk. Enviromental risk factors and social determinants of pulmonary tuberculosis in Pakistan. Epidemiology (sunnyvale) 2015;5:3:1-9.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp24.2.2022.112-18
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.