Faktor Risiko Anemia pada Pasien Kusta Anak dalam terapi MDT (Multi Drug Therapy)
Sari
Latar belakang. Sepuluh persen kasus kusta baru yang terdeteksi di Indonesia merupakan kusta anak. Pemberian MDT (multi drug therapy) khususnya komponen dapson dapat menimbulkan efek samping anemia hemolitik.
Tujuan. Mengetahui prevalensi dan faktor risiko terjadinya anemia pada pasien kusta anak dengan terapi MDT.
Metode. Penelitian cross sectional dilakukan di RS Kusta Sitanala Tangerang pada bulan April-Desember 2013. Subyek penelitian adalah pasien kusta anak usia kurang dari 18 tahun yang diambil secara consecutive sampling. Kriteria inklusi adalah semua pasien kusta anak dengan terapi MDT yang setuju dengan informed consent. Terapi kusta selain MDT atau mendapatkan terapi rutin lain, putus obat MDT >6 bulan atau sedang mengalami reaksi kusta tidak diikutsertakan. Kadar hemoglobin diperiksa dengan metode Cyanmethemoglobin. Analisis menggunakan uji chi square dan Fisher’s exact.
Hasil. Didapatkan 70 pasien dengan kadar hemoglobin rata-rata 10,8 g/dL pada kelompok anemia, dan 12,5 g/dL tidak anemia. Empat puluh dari pasien tersebut (57,1%) mengalami anemia. Rerata indeks eritrosit menunjukkan anemia normositik normokromik. Pasien yang mendapatkan terapi MDT ≥3 bulan berisiko untuk mengalami anemia (PR: 2,7; IK95%:1,02-7,23). Faktor usia (PR:1,7; IK95%: 0,64-4,35), jenis kelamin (PR:1,3; IK95%: 0,49-3,26), status gizi (PR:1,6; IK95%: 0,57-4,25), dan jenis terapi (PR:0,4; IK95%: 0,04-4,31) bukan merupakan faktor risiko terjadinya anemia.
Kesimpulan. Lama terapi ≥3 bulan merupakan faktor risiko anemia pada kusta anak dengan terapi MDT.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
WHO. Weekly epidemiological record Relevé épidémioÂloÂgiÂque hebdomadaire. World. WHO 2009;36:389–400.
Mclean E. Worldwide prevalence of anaemia , WHO Vitamin and mineral nutrition information system 1993 – 2005. Pub Health Nutr 2008;12:444–54.
Tolentino K, Friedman JF. An update on anemia in less developed countries. Am J Trop Med Hyg 2007;77:44–51.
Souganidis, ES, Sun K, de Pee S, Kraemer K, Rah JH, Moench-Pfanner R, Sari M, dkk. Determinants of Anemia Clustering Among Mothers and Children in Indonesia. J Trop Ped 2012;58:170–7.
Lozzof, B, Wolf A, Jimenez E. Iron deficiency anemia and infant development : effect of extended oral iron therapy. J Pediatr 1996;129:382–9.
Ozcay F, Derbent M, Abdemir D. Effect of iron deficiency anemia on renal tubular function in childhood. Pediatr Nephrol 2003;18:254–6.
Ekiz C. The effeect of iron deficiency anemia on the function of the immune system. The haematological journal: the official J Eur Haematol Assoc. J Eur Haematol Assoc 2009;5:579–83.
Lubis, RD. Anemia pada penyakit kusta, desertasi. Medan: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2009.
Brasil, M. Result of surveillance system for adverse effect in leprosy’s WHO MDT. Int J Lepr Other Mycobact Dis 1996;64:97–104.
Deps PD, Nasser S, Guera P, Simon M, Birhner RD, Rodrigues LC. Adverse effects from multi-drug therapy in leprosy: a Brazilian study. Leprosy Rev 2007;78:216–22.
Singh H, Nel B, Dey V, Tiwari P, Dulhani N. Adverse effects of multi-drug therapy in leprosy, a two years’ experience (2006-2008) in tertiary health care centre in the tribal region of Chhattisgarh State (Bastar, Jagdalpur). Leprosy Rev 2011; 82:17–24.
Kim J, Kim Y, Lee R. The study of anemia in person affected leprosy. Korean Lepr Bull 2011;44:56–61.
Means Jr R. The anemia of chronic disorder. Dalam: Greer JP, Foerster J, Lukens J, penyunting. Wintrobe’s Clinical Haematology. Edisi ke-11. Lippincott Williams & Wilkins; 2004.h.1445-65.
Weiss G, Goodnough LT. Anemia of chronic disease. The New England J Med 2005;352:1011–23.
Muhammad A. Penentuan defisiensi besi anemia penyakit kronis menggunakan peran indeks sTfR-F ( Determination of iron deficiency in chronic disease anemia by the role of sTfR-F index ). J Clin Pathol2005;12:9–15.
Yawalkar SJ. Leprosy for medical practitioner and paramedical workers. Edisi ke-8 revisi. Basle Switszerland: Novartis Foundation for Sustainable Development; 2009.h.21-3.
Soebono H, Suhariyanto B. Pengobatan penyakit kusta. Dalam: Kusta. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2003.h.66–74.
Sen R, Yadav SS, Singh U, Sehgal P, Dixit VB. Pattern of erytropoiesis and anemia in leprosy. Lepr Rev 1991;62:158–70.
Lapinsky S, Baynes R, Schulz S. Anemia, iron-related measurements and erytropoietin levels in untreated patients with active leprosy. J Intrn Med 1992;232:273–8.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp18.5.2017.363-7
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.