Perbedaan Kualitas Hidup pada Remaja Talasemia Mayor dengan Gizi Kurang dan Gizi Baik menggunakan Instrumen PedsQL

Kurniawan Adi Putranto, Harsono Salimo, Muhammad Riza

Sari


Latar belakang. Remaja dengan penyakit kronis sering mengalami penurunan kualitas hidup. Talasemia beta mayor merupakan kelainan herediter autosomal resesif yang disebabkan karena tidak adanya atau berkurangnya sintesis rantai β-globin dan membutuhkan waktu berobat yang lama. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup.
Tujuan. Menganalisis pengaruh status gizi terhadap kualitas hidup pasien remaja dengan talasemia mayor.
Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Remaja talasemia mayor usia 10-18 tahun yang berkunjung ke poliklinik hematologi RS Dr. Moewardi dari bulan Desember 2020 – Januari 2021 dan memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian. Pasien diminta mengisi penilaian kualitas hidup menggunakan PedsQL.
Hasil. Sebanyak 34 remaja talasemia dengan usia 10-18 tahun mengikuti penelitian ini, terdiri dari 17 gizi baik dan 17 gizi kurang. Terdapat perbedaan kualitas hidup pada gizi kurang dan gizi baik. Sebanyak 76% pada kelompok gizi kurang mengalami penurunan kualitas hidup dan 47% pada kelompok gizi baik. Sebagian besar remaja talasemia mayor mengalami penurunan kualitas hidup pada domain emosi dan secara total pada penilaian kualitas hidup.
Kesimpulan. Terdapat perbedaan kualitas hidup pada remaja talasemia mayor dengan gizi kurang dan gizi baik. Domain emosi merupakan penurunan kualitas hidup yang paling terdapat perbedaan.


Kata Kunci


kualitas hidup; remaja; talasemia mayor

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Galanello R, Origa R. Beta-thalassemia. Orphanet J Rare Dis 2010;5:11.

Hakeem GLA, Mousa SO, Moustafa AN, Mahgoob MH, Hassan EE. Health-related quality of life in pediatric and adolescent patients with transfusion-dependent ß-thalassemia in upper Egypt (single center study). Health Qual Life Outcomes 2018;16:59.

Caocci G, Efficace F, Ciotti F, dkk. Health related quality of life in middle eastern children with beta-thalassemia. BMC blood disorders 2012;12:6.

Aydinok Y. Thalassemia. Hematology 2012;17:28-31.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas); 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2007.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018.

Widiretnani S. Profil talasemia di Solo dan Tatalaksananya. Makalah dipresentasikan pada webinar All About Thalassemia, Surakarta : 25 September 2020. h 28-56.

Riyana M. Riza M. Penilaian gangguan perilaku anak talasemia mayor dengan menggunakan the child behavior checklist. Sari Pediatri 2018;19:27-30.

Larasati SA, Riza, M. Pengaruh transfusi sel darah merah terhadap perubahan kadar kalium pada pasien thalassemia mayor. Sari Pediatri 2020;21:241-5.

Haghpanah S, Vahdati S, Karimi M. Comparison of quality of life in patients with β-Thalassemia intermedia and β-Thalassemia major in Southern Iran. Hemoglobin 2017;41: 169-74.

Safizadeh H, Farahmandinia Z. Quality of life in patients with thalassemia major and intermedia in Kerman-Iran (IR). Mediterr J Hematol 2012;4:58-63.

Wahyuni MS, Ali M, Rosdiana N, Lubis B. Quality of life assessment of children with thalassemia. Paediatr Indones .2011;51:163-9.

Mirhosseini NZ, Shahar S, Ghayour-Mobarhan M, dkk. Factors affecting nutritional status among pediatric patients with transfusion-dependent beta thalassemia. Med J Nutrition Metab 2013;6:45-51.

Nikmah M, Mauliza M. Kualitas hidup penderita talasemia berdasarkan Instrumen Pediatric Quality of Life Inventory 4.0 Generic Core Scales di Ruang Rawat Anak Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara. Sari Pediatri 2018;20:11-6.

Mariani D, Rustina Y, Nasution Y. Analisis faktor yang memengaruhi kualitas hidup anak thalassemia beta mayor. Jurnal Keperawatan Indonesia 2014;17:1-10.

Agung L, Riza M, Wicaksono B. Hubungan lama sakit terhadap kualitas hidup anak penderita thalassemia di RSUD dr. Moewardi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2012.

Aji DN, Silman C, Aryudi C, dkk. Faktor–faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien thalassemia mayor di pusat thalassemia Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Sari Pediatri 2016;11:85-9.

Chordiya K, Katewa V, Sharma P, Deopa B, Katewa S. Quality of life (QoL) and the factors affecting it in transfusion-dependent Thalassemic children. Indian J Pediatr 2020;85:978-83.

Ansari SH, Baghersalimi A, Azarkeivan A, Nojomi M, Rad AH. Quality of life in patients with thalassemia major. Pediatr Hematol Oncol J 2014;4:57.

Ayoub MD, Radi SA, Azab AM, dkk. Quality of life among children with beta-thalassemia major treated in Western Saudi Arabia. Saudi Med J 2013;34:1281-6.

Sherief LM, El-Salam A, Sanaa M, dkk. Nutritional biomarkers in children and adolescents with beta-thalassemia-major: an Egyptian center experience. BioMed ResInt 2014; 261761:1-7.

Adam S, Afifi H, Thomas M, Magdy P, El-Kamah G. Quality of life outcomes in a pediatric thalassemia population in Egypt. Hemoglobin 2017;41:16-20.

Thavorncharoensap M, Torcharus K, Nuchprayoon I, dkk. Factors affecting health-related quality of life in Thai children with thalassemia. BMC Blood Disorder 2010;10:1-10.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp23.3.2021.171-7

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.