Perbedaan Gangguan Psikososial dan Fungsi Kognitif antara Remaja Pendek dengan Indeks Massa Tubuh Rendah dan Normal di Sekolah Menengah Pertama Kota Surakarta

Gita Soraya Diananta, Harsono Salimo, Bambang Soebagyo

Sari


Latar belakang. Perawakan pendek pada anak dan remaja masih sering ditemukan di negara berkembang dan berdampak pada perkembangan fisik, mental dan fungsi kognitif remaja.
Tujuan. Menganalisis perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara remaja pendek dengan IMT rendah dan normal.
Metode. Penelitian observasional dengan desain studi potong lintang yang dilakukan di SMP Negeri 8 dan 20 Kota Surakarta pada bulan Agustus – Oktober 2019 terhadap remaja pendek berusia 11-15 tahun dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran antropometri berdasarkan WHO 2006 yang dikategorikan sebagai remaja pendek kurus dan pendek normal. Keduanya mengisi kuesioner PSC-17 dan CFIT. Perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara kedua kelompok dianalisis menggunakan chi square. Hasil penelitian dikatakan bermakna jika nilai p<0,05.
Hasil. Prevalensi remaja pendek adalah 18,5% terdiri dari remaja pendek kurus (37,5%) dan pendek normal (62,5%). Terdapat perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara remaja pendek kurus dan pendek normal yang bermakna (p=0,007 dan p=0,000). Remaja pendek kurus berisiko mengalami gangguan psikososial 2,35 kali dan gangguan fungsi kognitif 8,83 kali. Mayoritas gangguan psikososial adalah masalah internalisasi. Remaja pendek kurus berisiko 2,79 kali (p=0,002).
Kesimpulan. Terdapat perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara remaja pendek dengan IMT rendah dan normal yang secara statistik bermakna.


Kata Kunci


perawakan pendek; remaja; psikososial; kognitif; indeks massa tubuh

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Julia M. Pendekatan diagnosis stunting dan perawakan pendeklainnya. Dalam 7th Indonesian Pediatric Endocrinology Update Gangguan hormonal pada anak dan remaja dalam praktek sehari – hari. Jakarta: UKK Endokrinologi-IDAI; 2019.h.25-9.

Hendarto A, Syarif DR. Antropometri anak dan remaja. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit metabolik. Jilid 1 revisi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2014.h.25-40.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Republik Indonesia (riskesdas). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.

Tarigan R, Dhamayanti M, Fadlyana E, Rusmil K. Different result of cognitive impairment screening in adolescent aged 10-12 years with normal and short stature in Pangandaran District. Am J Clin Med Res 20175;3:26-30.

Batubara JR, Tjahjono HA, Aditiawati. Perawakan pendek pada anak dan remaja di Indonesia. Dalam: Panduan praktek klinis ikatan dokter anak Indonesia. Jakarta: Badan penerbit IDAI; 2017.

Yue S, Whalen P, Jee YH. Genetic regulation of linier growth. Annals Pediatric Endocrinol Metabolism 2019;24:2-14.

Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja. Dalam: Soetjiningsih, Ranuh IGR, penyunting. Tumbuh kembang anak. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2002.h.116-124.

Marheni A. Perkembangan psikososial dan kepribadian remaja. Dalam: Soetjiningsih, penyunting Tumbuh Kembang Remaja dan permasalahannya.. Jakarta. Sagung seto; 2004.h.45-52.

Primaningtyas W, Putri AAA, Hastuti H. Body image and religiosity in adolescents: a comparation between public and private high school students. Smart Med J 2019;2:98-103.

Kementrian kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 2 tahun 2020 tentang standar antropometri anak. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

Ashworth, A. Nutrition, food security, and health. Dalam: Kliegman RM, Stanton BF, Schor NF, Behrman RE, St.Gene III JW, penyunting. Nelson textbook. Pediatr.20th ed.;Philadelphia: Elsevier Inc; 2016.h.295-306.

Galler JR, Koethe JR, Yolken RH. Neurodevelopment : the impact of nutrition and inflammation during adolescence in low-resource settings. Pediatrics 2017;139:71-81.

Pujiastuti E, Fadlyana E, Garna H. Perbandingan masalah psikososial pada remaja obes dan gizi normal menggunakan pediatric symptom checklist (PSC-17). Sari Pediatri 2013;15:201-6.

Nur’aeni. Tes psikologi: tes intelegensi dan tes bakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2012.h.35-42.

Faisal, Reniarti L, Andriana N. Hubungan status pubertas dengan stunting pada anak siswi SD dan SMP Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang. Diunduh pada 30 September 2020. Didapat dari: www.journal.unpad.ac.id.

Erfanti DO, Setiabudi D, Rusmil K. The relationship of psychosocial dysfunction and stunting of adolescents in Suburban, Indonesia. J Med Psychol 2016;5:57-65.

Melaku YA, Zello GA, Gill TK, Adams RJ, Shi Z. Prevalence and factors associated with stunting and thinness among adolescent students in Northern Ethiopia :a comparison to World Health Organization standarts. Bio Med Central 2015;73:1-11.

Christian P, Smith ER. Adolescents undernutrition : Global burden, physiology, and nutritional risks. Ann Nutr Metab 2018:72:316-28.

Measelle J. Neurodevelopmental effects of stunting. Diunduh pada 30 September 2020. Didapat dari : https://cpb-us-e1.wpmucdn.com/blogs.uoregon.edu/dist/9/10007/files/2016/03/Measelle_Brain_Malnutrition-FinalShare-10nlx9r.pdf.

Himaz, Rosana. Stunting later in childhood and outcomes as a young adult : Evidence from India. Elsevier 2018;104:344-57.

Xuan XU, Jie WEN, Dan-Xia PENG, Yuan LIU. Quality of life in children with short stature: analysis using PedsQL. CJCP 2013;10:870-4.

Quitmann JH, Bullinger M, Sommer R, Rohenkohl AC, Da Silva NM. Associations between psychological problems and quality of life in pediatric short stature from patient’s and parent’s perspectives. PloS ONE 2016;11:1-20.

Rahmadi FA, Hardaningsih G, Pratiwi R. Prevalensi dan jenis masalah emosional dan perilaku pada anak usia 9-11 tahun dengan perawakan pendek di Kabupaten Brebes. Jurnal Gizi Indonesia 2016;3:116-9.

Fauzi R, Chasbulloh RR, Tama IY. Pengaruh pola asuh anak terhadap perilaku menyimpang pada usia remaja. Jurnal.uns.ac.id 2019:2:360-5.

Victoria CG, Adair L, Fall C, dkk. Maternal and child undernutrition: consequences for adult health and human capital. Lancet 2008;371:340-57.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp22.3.2020.153-9

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.