Perbedaan Status Perkembangan dan Pertumbuhan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Sianotik dan Non-sianotik

Janaka Pambudi, Meita Dhamayanti, Rahmat Budi Kuswiyanto

Sari


Latar belakang. Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan faktor risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada anak. Anak dengan PJB sianotik dan non-sianotik memiliki karakteristik klinis yang berbeda sehingga perkembangan dan pertumbuhannya juga berbeda.
Tujuan. Mengetahui perbedaan perkembangan dan pertumbuhan anak dengan PJB sianotik dan non-sianotik.
Metode. Penelitian berupa observasional potong lintang dengan subjek penelitian adalah anak dengan PJB usia 1–3 tahun yang datang ke pelayanan rawat jalan RSUP Dr. Hasan Sadikin pada bulan Agustus sampai Oktober 2018. Penilaian perkembangan menggunakan Ages and Stages Questionnaires-3 (ASQ-3) dan penilaian pertumbuhan dengan WHO growth chart standarts 2006. Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis Chi-square.
Hasil. Terdapat 86 subjek penelitian terdiri dari 46 perempuan dan 40 laki-laki, dengan 31 subjek merupakan PJB sianotik. Gangguan perkembangan motorik lebih banyak pada anak dengan penyakit jantung bawaan siaonotik (p<0,05). Gangguan perkembangan motroik kasar pada PJB non-sianotik dan sianotik yaitu 87,1% dan 43.6%, motorik halus yaitu 64,5% dan 38,2%. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan antara PJB sianotik dan non-sianotik.
Kesimpulan. Gangguan perkembangan motorik kasar dan halus lebih banyak terjadi pada anak dengan PJB sianotik. Tidak terdapat perbedaan gangguan pertumbuhan pada anak dengan PJB sianotik dan non-sianotik.


Kata Kunci


Anak, penyakit jantung bawaan, tumbuh kembang

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


van der Linde D, E M Konings E, A Slager M, Witsenburg M, Helbing W, Takkenberg J, dkk. Birth prevalence of congenital heart disease worldwide. J Am Coll Cardiol 2011;58:2241-7.

Nasiruzzaman AHM, Hussain MZ, Baki MA, Tayeb MA, Mollah MN. Growth and developmental status of children with congenital heart disease. Bangladesh Med J 2011;40:54-7.

Ghimire LV. Congenital heart disease and high altitude: is chronic hypoxia a common factor in intellectual impairment? High Alt Med Biol 2017;18:299-300.

Hubschman LE. Malnutrition in congenital heart disease:management to improve outcomes. ICAN: Infant, Child, & Adolescent Nutr 2013;5:170-6.

Wray J, Sensky T. Controlled study of preschool development after surgery for congenital heart disease. Arch Dis Child 1999;80:511-6.

Noeder MM, Logan BA, Struemph KL, Condon N, Mueller I, Sands B, dkk. Developmental screening in children with CHD: Ages and Stages Questionnaires. Cardiol young 2017;27:1447-54.

Brookes. Commonly used parent-report developmental screening tools. Paul H. Brookes Publishing Co; 2018 [cited 2018]; Didapat dari: https://agesandstages.com/wp-content/uploads/2018/01/Comparison-Chart-2018.pdf.

Singh A, Yeh CJ, Boone Blanchard S. Ages and stages questionnaire: a global screening scale. Boletín Médico del Hospital Infantil de México 2017 74:5-12.

Marino BS, Lipkin PH, Newburger JW, Peacock G, Gerdes M, Gaynor JW, dkk. Neurodevelopmental outcomes in children with congenital heart disease: evaluation and management. Circulation 2012;126:1143-72.

World Health Organization. The WHO child growth standards. World Health Organization; 2006; Didapat dari: https://www.who.int/childgrowth/en/.

Squires J, Twombly E, Bricker DD, Potter L. Ages and stages questionnaires-3: user’s guide. Baltimore: Paul H. Brookes Publishing Co; 2009.

Statistik BP. Laju pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik; 2017; dIdapat dari: https://bandungkota.bps.go.id/.

Brandlistuen RE, Stene-Larsen K, Holmstrom H, Landolt MA, Eskedal LT, Vollrath ME. Motor and social development in 6-month-old children with congenital heart defects. J Pediatr 2010;156:265-9.

Holm I, Fredriksen PM, Fosdahl MA, Olstad M, Vøllestad N. Impaired motor competence in school-aged children with complex congenital heart disease. Arch PediatrAdolesc Med 2007;161:945-50.

Brandlistuen RE, Stene-Larsen K, Holmstrøm H, Landolt MA, Eskedal LT, Vollrath ME. Symptoms of communication and social impairment in toddlers with congenital heart defects. Child: Care, Health and Development 2011;37:37-43.

Bellinger DC, Newburger JW. Late neurodevelopmental outcomes in children with congenital heart disease. Dalam: Baron IS, Rey-Casserly C, penyunting. Pediatric neuropsychology: Medical advances and lifespan outcomes. Edisi pertama. Oxford University Press; 2013.h.99-112.

Cafrina G, Firman A, Nugraha GI. Nutritional status of tetralogy of fallot patients at Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung. AMJ 2016;3:298-303.

Maramis PP, Rompis J. Hubungan penyakit jantung bawaan dengan status gizi pada anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2009-2013. Jurnal e-clinic 2014;2:1-9.

Medoff-Cooper B, Ravishankar C. Nutrition and growth in congenital heart disease: a challenge in children. Curr Opin Cardiol 2013;28:122-9.

Arodiwe I, Chinawa J, Ujunwa F, Adiele D, Ukoha M, Obidike E. Nutritional status of congenital heart disease (CHD) patients: Burden and determinant of malnutrition at university of Nigeria teaching hospital Ituku - Ozalla, Enugu. Pak JMed Sci 2015;31:1140-5.

Rahayuningsih SE. Hubungan antara defek septum ventrikel dan status gizi. Sari Pediatri 2011;13:137-41.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp21.2.2019.102-8

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.