Mortalitas dan Morbiditas pada Bayi Prematur dengan Resusitasi Menggunakan Oksigen Konsentrasi Rendah

Syarimonitha Munadzilah, Rosalina Dewi

Sari


Latar belakang. Bayi prematur merupakan kelompok yang berisiko membutuhkan bantuan resusitasi aktif. Selama bertahun-tahun, resusitasi neonatus menggunakan oksigen hingga konsentrasi 100%, tetapi penggunaan oksigen 100% akan menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan jaringan yang akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Akhir-akhir ini, penggunaan oksigen konsentrasi rendah (21%-30% ) mulai dianjurkan.
Tujuan. Mengetahui mortalitas dan morbiditas bayi prematur yang mendapatkan resusitasi neonatus dengan oksigen konsentrasi rendah dibandingkan konsentrasi tinggi.
Metode. Penelusuran pustaka database elektronik: PubMed, Cochrane, Google scholar, dan melalui penulis.
Hasil. Didapatkan dua studi meta analisis yang relevan dan satu studi acak terkontrol. Studi pertama menunjukkan tidak ada perbedaan mortalitas dan morbiditas pada kedua kelompok. Studi kedua menunjukkan tidak ada perbedaan mortalitas antara kedua kelompk, tetapi kejadian displasia bronkopulmonar lebih rendah pada kelompok konsentrasi oksigen rendah (RR=0,62). Studi terakhir menunjukkan bahwa resusitasi neonatus dengan oksigen hingga konsentrasi 50% masih aman digunakan.
Kesimpulan. Resusitasi neonatus menggunakan oksigen konsentrasi rendah tidak lebih inferior dibandingkan konsnetrasi tinggi, bahkan menurunkan angka kejadian displasia bronkopulmonar.


Kata Kunci


resusitasi neonatus, prematur; konsentrasi oksigen; mortalitas dan morbiditas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Wyllie J, Perlman JM, Katwinkel J, Wyckoff MH, Aziz K, Guinsburg R dkk. Part 7 : Neonatal resuscitation 2015international consensus on cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care science with treatment recommendations. Neonatal Resuscitation Chapter Collaborators. Resuscitation 2015;95:169–201.

Kaban RK. Analisis dampak perbedaan pajanan konsentrasi oksigen awal pada resusitasi bayi prematur terhadap displasia bronkopulmonal, integritas mukosa, dan mikrobiota usus,disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia, 2016.

Vento M, Moro M, Escrig R, Arruza L, Villar G, Izquierdo I, dkk. Preterm resuscitation with low oxygen causes less oxydative stress, inflammation, and chronic lung disease. Pediatrics 2009;124:439–49.

White LN, Thio M, Owen LS, Kamlin CO, Sloss S, Hooper SB, dkk. Achievement of saturation targets in preterm infants <32 weeks’ gestational age in the delivery room. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed 2017;0:F1-5.

Saugstad OD, Aune D, Aguar M, Kapadia V, Finer N, Vento M. Systematic review and metaanalysis of optimal initial fraction of oxygen levels in the deliveryroom at ≤32 weeks. Acta Paediatr 2014;103:744-51.

Oxford Centre of Evidence-Based Medicine 2011 Levels of Evidence. Diakses pada tanggal 27 Maret 2016. Didapat dari: http://www.cebm.net/ocebm-levels-of-evidence/

Oei JL, Vento M, Rabi Y, Wright I, Finer N, Rich W, dkk. Higher or lower oxygen for delivery room resuscitation of preterm infants below 28 completed weeks gestation: a meta-analysis. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed 2017;102:F24-30.

Oei JL, Saugstad OD, Lui K, Wright IM, Smyth JP, Craven P, dkk. Targeted oxygen in the resuscitation of preterm infants, a randomized clinical trial. Pediatrics 2017;139:23-31.

Kapadia VS, Chalak LF, Sparks JE, Allen JR, Savani RC, Wyckoff MH. Resuscitation of preterm neonates with limited versus high oxygen strategy. Pediatrics 2013;132:1488–96.

Brown JV, Moe T, Harden M, McGuire W. Lower versus higher oxygen concentration for delivery room stabilisation of preterm neonates: systematic review. Plos one 2012;7:F1-5.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Algoritma resusitasi neonatus. Diakses pada tanggal 27 Maret 2016. Didapat dari: http://www.idai.or.id/guidelines consensus/.

Rook D, Schierbeek H, Vento M. Resuscitation of preterm infants with different inspired oxygen fractions. J Pediatr 2014;164:1322–6.

Vento M, Cubells E, Escobar JJ, Escrig R, Aguar M, Brugada M, dkk. Oxygen saturation after birth in preterm infants treated with continuous positive airway pressure and air: assessment of gender differences and comparison with a published nomogram. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed

;98:F228-32.

Oei JL, Ghadge A, Coates E, Wright IM, Saugstad OD, Vento M, dkk. Clinicians in 25 countries prefer to use lower levels of oxygen to resuscitate preterm infants at birth. Acta Paediatr 2016;105:1061-6.

Kair LM, Leonard D, Anderson JM. Bronchopulmonary dysplasia. Pediatrics 2012;33:45-8.

Hellstrom A, Smith L, Dammann. Retinopathy of prematurity.

The lancet 2013;38:1445-57.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp19.3.2017.166-71

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.