Kejadian Demam Neutropeni pada Leukemia Limfoblastik Akut Anak di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

Marshalla Agnes, Pudjo Hagung Widjajanto, Wahyu Damayanti

Sari


Latar belakang. Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan keganasan yang sering ditemukan pada anak dan remaja. Demam neutropeni (DN) merupakan kedaruratan medik pada LLA yang sering menyebabkan kematian.
Tujuan. Mengetahui angka kejadian dan kematian DN pada LLA anak selama terapi fase induksi.
Metode. Penelitian deskriptif dengan disain potong lintang. Subjek adalah pasien LLA anak pada kurun Januari 2013 hingga Desember 2015, usia 1 bulan hingga 18 tahun dan tengah menjalani terapi fase induksi. Neutropeni ditegakkan dengan jumlah neutrofil absolut <1.500/mmk. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling.
Hasil. Terdapat 246 kasus LLA baru pada kurun waktu penelitian, 115 (46,7%) mengalami DN selama fase induksi. Kematian terjadi pada 15/115 (13%) kasus, 9/15 (60%) berhubungan dengan DN (sepsis, syok sepsis), sisanya karena sebab lainnya (sindrom lisis tumor, herniasi dan infiltrasi mening). Analisis pada kasus yang rekam mediknya selama fase induksi lengkap (59/115 atau 51,3%) menunjukkan 50/59 (84%) subjek mengalami satu kali kejadian DN, sisanya 9/59 (16%) mengalaminya 2-3 kali. Median terjadinya DN kali pertama setelah diagnosis adalah 8 hari (0-62 hari). Median durasi DN 7 hari (3-23).
Kesimpulan. Kejadian demam neutropeni selama fase induksi masih tinggi dan merupakan penyebab kematian yang paling utama.


Kata Kunci


leukemia limfoblastik akut anak, demam neutropeni

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ward E, Desantis C, Anthony R, Kohler B, Jemal A. Childhood and adolescent cancer statistics. Ca Cancer J Clin 2014;64:83-103.

Belson M, Kingsley B, Holmes A. Risk factors for acute leukemia in children: a review. Environ Health Perspect 2006;115:138–45.

Ali K, Sutaryo, Purwanto I, Mulatsih S, Supriyadi E, Widjajanto PH, dkk. Yogyakarta pediatric cancer registry: An international collaborative project of University Gadjah Mada, University of Saskatchewan, and the Saskatchewan cancer agency. Asian Pacific J Cancer Prev 2010;11:131–6.

Register pasien leukemia di RSUP Dr Sardjito [program komputer]. Yogyakarta; 2016.

Freifeld AG, Bow EJ, Sepkowitz KA, Boeckh MJ, Ito JI, Mullen CA, dkk. Clinical practice guideline for the use of antimicrobial agents in neutropenic patients with cancer: 2010 Update by the Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis 2011;52:56-93.

Biswal S, Godnaik C. Incidence and management of infection

in patients with acute leukemia following chemotherapy in general wards. E-cancer. 2013;7:1–16.

Sudewi NPS, Tumbelaka AR WE. Kejadian demam neutropenia pada keganasan. Sari Pediatr 2007;3:68–72.

Gunawan S, Rampengan NH, Mantik MFJ, Rampengan TH, Satrio P. Paediatr Indones 2009 ;49:97–103.

Sanboonrat P. Febrile neutropenia in children with acute leukemia. Khon Kaen Med J 2009;33:2–8.

Lanzkowsky P. Disorders of white blood cells. Dalam: Manual of pediatric hematology and oncologi. IV. Elsevier Academic Press; 2005. h. 208–49.

Hidayat R, Gatot D, Djer MM. Validasi Sistem Skoring Rondinelli untuk mendeteksi komplikasi infeksi berat pada pasien leukemia limfoblastik akut dengan demam neutropenia selama kemoterapi fase induksi. Sari Pediatri 2014;15:325–31.

Asim M, Zaidi A, Ghafoor T, Qureshi Y. Death analysis of childhood acute lymphoblastic leukaemia; experience at shaukat khanum memorial cancer hospital and research centre, Pakisten. J Pak Med Assoc 2011;61:666-70.

Burutaran MB, Guadagna R, Grille S, Stevenazzi M, Guillermo C, Diaz L. Result of high risk neutropenia therapy of hematology -oncology patients in a university hospital in Uruguay. Rev Bras Hematoter 2015;37:28–33.

Widjajanto PH, Sutaryo S, Purwanto I, Ven PM, Veerman AJP. Early response to dexametasone as prognostic factor: result from indonesian chilhood WK-ALL protocol in Yogyakarta. J Oncol 2012;2012:1-8.

Lyman GH, Rolston KVI. How we treat febrile neutropenia in patients receiving cancer chemotherapy. J Oncol Pract 2010;6:149–52.

Hapsari M, Tamam M, Satrio P. Faktor risiko terjadinya demam neutropenia pada anak leukemia limfoblastik akut. Sari Pediatri 2013;15:39–45.

Tevfik M, Karpuzoglu E. Gender differences in cancer susceptibility: An inadequately addressed issue. Front Genet 2012;3:1–11.

Garvin JH. Gender-specific aspects of pediatric hematology and oncology, penyunting. Principles of Gender-specific Medicine. Amsterdam: Elsivier Inc; 2004.

Permono B, IDG U. Leukemia akut. Dalam: Permono B, Sutaryo, IDG U, Windiastuti E, penyunting. Buku ajar hematologi-onkologi anak. Edisi ke-3. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.h.236–47.

Hafiz MG, Mannan MA. Nutritional status at initial presentation in childhood acute lymphoblastic leukemia and its effect on induction of remission. Mymensingh Med J 2008;17:46-51.

Pizzo PA, Robichaud KJ, Gill FA, Witesby FG. Empiric antibiotic and antifungal therapy for cancer patients with prolonged fever and granulocytopenia. Am J Med 1982;72:101-11.

Marcus RE, Goldman JM. Management ofinfection in the neutropenic patient. BMJ 1986; 293:406-8.

Mostert S, Sitaresmi MN, Gundy CM, Sutaryo, Veerman AJP. Influence of socioeconomic status on childhood acute lymphoblastic leukemia treatment in Indonesi. Pediatrics 2006;118:1600-6.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp20.6.2019.360-5

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.