Perbandingan Efektivitas Reduksi Risiko Komprehensif dengan Edukasi Abstinensia dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mencegah Kehamilan Remaja

Devi Andarwati Roboth, Djatnika Setiabudi, Meita Dhamayanti

Sari


Latar belakang. Insidens kehamilan remaja terus meningkat. Reduksi risiko komprehensif terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mencegah kehamilan remaja. Beberapa penelitian membuktikan edukasi abstinensia efektif mencegah kehamilan remaja, namun sebagian lagi tidak.
Tujuan. Membandingkan dan menganalisis efektivitas reduksi risiko komprehensif dan edukasi abstinensia dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mencegah kehamilan remaja.
Metode. Randomized controlled trial dilakukan sejak Maret sampai April 2017 pada 179 remaja usia 13−18 tahun, di dua sekolah menengah Kabupaten Bandung yang diberikan intervensi reduksi risiko komprehensif dan edukasi abstinensia. Kkuesioner pre dan post test digunakan untuk mengukur efektivitas kedua intervensi. Wilcoxon signed rank test digunakan untuk melihat efektivitas intervensi pada masing-masing kelompok. Mann-Withney U digunakan untuk membandingkan efektivitas kedua intervensi.
Hasil. Intevensi reduksi risiko komprehensif bermakna lebih efektif meningkatkan komponen pengetahuan nilai KAP sebesar 19,03% (p<0,001), komponen sikap 8,11% (p<0,001), komponen perilaku 33,33% (p=0,012), serta12,50% (p<0,001) nilai KAP keseluruhan. Edukasi abstinensia meningkatkan komponen pengetahuan 4,55%, sikap 0,00%, perilaku 16,67%, serta nilai KAP keseluruhan 3,077%.
Kesimpulan. Intervensi reduksi risiko komprehensif lebih efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mencegah kehamilan remaja dibandingkan intervensi edukasi abstinensia.


Kata Kunci


edukasi abstinensia; reduksi risiko komprehensif; pendidikan seksual; remaja

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Heine MA. Adolescent pregnancy. MPS NOTES 2008;1(1):1−4.

BPS, BKKBN, Kemenkes, penyuting. Survei demografi dan kesehatan Indonesia. Jakarta: BPS, BKKBN, Kementrian Kesehatan; 2013.h.4−16.

UNFPA. Kesehatan reproduksi remaja: membangun perubahan bermakna. Outlook. 2000;16:1−8.

Santoso S. Masalah kesehatan remaja. Sari Pediatri 2001;3:189−97.

Chin HB, Sipe TA, Elder R, Mercer SL, Kirby D, Eliston DB, dkk. The effectiveness of group-based comprehensive risk-reduction and abstinence education interventions to prevent or reduce the risk of adolescent pregnancy, human immunodeficiency virus, and sexually transmitted infections. Am J Prev Med 2012;42:272−94.

Kohler PK, Manhart LE, Lafferty WE. Abstinece-only and comprehensive sex education and the initiation of sexual activity and teen pregnancy. J Adolesc Health 2008;42:344−51.

Affainie-Godwyll A-M, Jurich J. Evaluation of two comprehensive sexuality education programs: safer choices and reducing the risk. Fam S Rev 2013;18:23−49.

Stranger-Hall KF, Hall DW. Abbstinence-only education and teen pregnancy rates: why we need comphrehensive sex education in the U.S. PloS ONE 2011;6:1−11.

Gardner EA. Abstinence-only sex education: college student's evaluation and respons. Am J Sex Educ 2015;10:125−39.

Clarke D, penyunting. Defining sexuality education. Bangkok: Plan Asia Regional Office; 2010.

Borowski EA, Trapl ES, Lovegree LD, Cloabianchi N, Block T. Effectiveness of abstinence-only intervention in middle school teens. Am J Health Behav 2005;29:423−34.

Silva M. The effectiveness of school-based sex education programs in the promotion of abstinent behavior: a meta-analysis. Health Educ Res 2002;17:471−81.

Coyle K, Basen-Engquist K, Kirby D, G Parcel, S Banspach, R Harrist, dkk. Short-term impact of safer choices: a multi component, school-based HIV, other STD, and pregnancy prevention program. J Sch Health 1999;69:181−8.

Crockett LJ, Raffaelli M, Moilanen KL. Adolescent sexuality: behaviour and meaning. Dalam: Adams GR, Beronzsky MD, penyunting. Blackwell Handbook of adolescence. Lincoln: Blackwell Publishing; 2003.h.371− 92.

DiCenso A, Guyatt G, Willan A, Grifith L. Interventions to reduce unintended pregnancies among adolescents: systematic review of randomised controlled trials. BMJ 2002;324:1−9.

Azwar S, penyunting. Sikap manusia: Teori dan pengajarannya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2011.

Deny G, Young M. An evaluation of an abstinence-only sex education curriculum: an 18-month follow-up. J Sch Health. 2006;76:414−22.

Holland-Hall C, Burstein GR. Adolescent development. Dalam: Kliegman RM, Stanto BF, St Geme III JW, Schor NF, Behrman RE, penyunting. Nelson textbook of pediatric. Edisi ke-20. Philadelphia: Elsevier; 2016.h.926−98.

WHO. Promoting adolescent sexual and reproductive health trough schools in low income countries: an information brief. Geneva: WHO; 2009.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp19.1.2017.14-9

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.