Perbedaan Awitan Pubertas pada Anak Perempuan di Perkotaan dan Pedesaan
Sari
Rerata awitan pubertas pada anak perempuan terjadi pada usia 11 tahun dengan rentang
usia antara 8-13 tahun. Awitan pubertas didapati berbeda pada anak perempuan yang
tinggal di perkotaan dan pedesaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan
rerata awitan pubertas pada anak perempuan perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini
dilakukan secara cross sectional study pada murid perempuan Sekolah Dasar Al-Azhar
Kotamadya Medan (perkotaan) dan murid Sekolah Dasar Negeri Nomor 050577 Binjai
(pedesaan). Dilakukan pemeriksaan tingkat perkembangan payudara pada kedua subyek
berdasarkan skala Tanner. Analisis statistik menggunakan Student t-test dengan tingkat
kemaknaan p < 0,05. Diantara sampel pada 99 anak, awitan pubertas pada anak
perempuan perkotaan pada usia 8, 9, 10, 11, dan 12 tahun berturut turut 12,1%; 23,2%;
33,3%; 27,3%; dan 4,0% dengan rentang usia 8-12 tahun. Pada anak perempuan
pedesaan pubertas didapatkan pada usia 9, 10, 11, 12, dan 14 tahun berturut-turut
1,0%; 13,1%; 30,3%; 29,3%; dan 7,1% dengan rentang usia 9 – 14 tahun. Rerata usia
awitan pubertas pada anak perempuan perkotaan 9,88 + 1,07 dan pada anak perempuan
pedesaan 11,74 + 1,16 tahun. Terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata awitan
pubertas anak perempuan perkotaan dan pedesaan, demikian pula antara status gizi
antara anak perempuan perkotaan dan pedesaan. Kesimpulan, awitan pubertas lebih
cepat dialami anak perkotaan dibanding anak perempuan pedesaan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Lee PA. Disorders of Peberty. Dalam : Lifshitz F. Pediatric
endocronology. Edisi ke-3. New York: Marcel Dekker
Inc, 1996. h. 175-80.
Rebar RW. Puberty. Dalam : Berek JS, Adaski EY, Hillard
PA, penyunting, Novak’s Gynecology. Edisi ke-8.
Philadelphia: William & Wilkins, 1996. h. 771-74. 3. Hennenberg CM, Vizmanos B. The duration of puberty
in girls is related to the timing of its onset. J Pediatr
; 131:518-621.
Prawirohardjo S, Wiknjosastro H, Sumapraja S,
Saefuddin AB. Ilmu Kandungan, Bina Rupa Aksara,
Jakarta, Cetakan ke 5, 1991. h. 367-69.
Beckmenn CRB, Ling MD, Barzansky BM, dkk.
Obstetrics and Gynecology, Edisi ke –2, Philadelphia:
William &Wilkins, 1995 . h. 367-69.
Zacharias L, Wurtman RJ. Age at menarche, New Engl
J Med., 1969 ; 280:868 – 74.
Marshall WA, Tanner JM. Variation in pattren of pubertal
changes in girls. Arch Dis Child, 1969 : 291. h. 291-303.
Irwin CE. The Adolescent patient. Dalam : Rudolph
AM, Hoffman JIE, Rudolph CD, penyunting. Rudolph’s
Pediatrics. Edisi ke-20, London: Hall International,
h. 37– 9.
Needlman RD. Growth And Development. Dalam:
Behrman RE, Kligman RM, Arvin AM, penyunting.
Nelson Textbook Pediatric, Edisi ke 15: Philadelphia:
Saunders, 1996. h. 58-63.
Markum AH dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak,
Jakarta Balai Penerbit FKUI, Edisi ke-1, 1991. h. 29-
Tanner JM. Growth at adolescence, Edisi ke-2, Oxford.
Blackwell Scientific Publications, 1962. h. 97-101.
Bagian Statistik Kesejahteraan Rumah Tangga. Statistik
kesejahteraan rakyat, Biro Statistik Jakarta 2000. h. 5-6.
Ridder CMD dkk. Body fat mass, body fat distribution,
and pubertal development. A longitudinal study of
physical and hormonal sexual maturation of girls. J Clin
Endocrine Metab 1992; 75:442-6.
Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan,
Cetakan Ke-1. Jakarta: Rineka Cipta, 1993. h. 84.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp3.2.2001.115-8
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.