Faktor-Faktor Risiko untuk Terjadinya Retinopati pada Prematuritas

Alfian Nasution

Sari


Retinopati pada prematuritas pertama diidentifikasi oleh Terry tahun 1942, laporan
setelah itu mengatakan selama 10 tahun periode tahun 40-an sampai 50-an retinopati
pada prematuritas telah menimbulkan kebutaan pada 17.000 anak di Amerika dan di
belahan lain dunia.
Perkembangan ICU neonatus pada akhir dekade 60-an dan kemajuan pesat dalam
teknologi penunjang kelangsungan hidup bayi-bayi prematur, bukan hanya meningkatkan
jumlah bayi dengan berat badan lahir sangat rendah dapat hidup, tapi juga meningkatkan
jumlah bayi yang berisiko terhadap retinopati pada prematuritas bertahan hidup. Hal
ini telah membangkitkan kembali minat untuk meneliti dasar-dasar dan perjalanan
penyakit ini.
Penelitian terhadap faktor risiko retinopati pada prematuritas mencatat berat badan
lahir yang sangat rendah, lamanya pemberian oksigen dan konsentrasi oksigen sebagai
factor-faktor yang berperan menentukan munculnya kelainan ini, disamping faktor
anemia / transfusi darah, defisiensi vitamin E, paparan cahaya, kadar CO2 tinggi dan
sepsis. Beberapa keadaan lain juga dilaporkan sebagai faktor risiko, namun karena belum
banyak peneliti lain yang juga menilai faktor yang sama, perannya sebagai faktor risiko
atau penolakan peran faktor-faktor tersebut belum begitu jelas, seperti sianosis, apne,
ventilasi mekanis, perdarahan intraventrikel, kejang, DAP, preparat xanthine, preparat
indometasin, asidosis, hipoksia intrauterin dan distres pernafasan.


Kata Kunci


prematuritas; retinopati; factor risiko

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Kansky JJ. Retinal vascular disorders. Dalam: Kansky

JJ, penyunting. Clinical opthalmology. Edisi ke-3. London:

Butterworth Heinemann, 1994. h. 374–6.

Quinn GE. Retinopathy of prematurity. Dalam:

Spitzeral, penyunting. Intensive care of the fetus and

neonate. St Luois: Mosby, 1996. h. 657–68.

Miller SJH. Diseases of retina. Dalam: Miller SJH,

penyunting. Person’s disease of the eye. Edisi ke-18.

Edinburg: Churchill Livingstone, 1990. h. 231–9.

Patz A, Palmer EA. Retinopathy of prematurity. Dalam:

Schachat AP, Murphy RB, Patz A, penyunting. Retina

Volume II. St Louis: Mosby, 1989. h. 509–30.

Langston DP. Retina and vitreous. Dalam: Langston DP,

penyunting. Manual of ocular diagnosis and therapy.

Edisi ke-4. Boston: Little Brown, 1995. h. 155–80.

American Academic of Opthalmology. Retina and vitreous.

Basic and Clinical Science course section USA,

h. 92–100.

Flynn JT. Retinopathy of prematurity. Dalam: Nelson

LB, Calhoun JH, Harley RD, penyunting. Pediatric

opthalmology. Edisi ke-3. Philadelphia: Sounders, 1991.

h. 59–77.

Brooks SE, dkk. The effect of blood transfussion protocol

on retinopathy of prematurity a prospective, Randomized

study. Pediatrics, 1999; 104:514–18.

Palmer EA, Flynn JT, Hardy RJ, dkk. Incident and early

course of retinopathy of prematurity. Opthalmology

; 98:1628–40.

Phelps DL. Retinopathy of prematurity: An estimate of

vision loss in the United States – 1979. Pediatric, 1981;

:1628–40.

Grasber JE. Retinopathy of prematurity. Dalam: Gonella

TL, penyunting. Menonatology: Management, procedures,

on call problems, diseases, and drugs. Edisi ke-4.

Stamford: Appleton & Lange 1999. h. 520–3.

Flynn JT, Bancalari E, Bachynski BN, Buckley EB, dkk.

Retinopathy of prematurity diagnosis, saverity and natural

history. Opthalmology 1987; 94:620–9.

The committee for the classfification of retinopathy of

prematurity. Dalam: An international classification of

retinopathy of prematurity. Arch Opthalmology 1984;

:1130–4.

Cryotherapy for retinopathy of prematurity cooperative

group. Multicenter trial of cryotherapy for retinopathy

of prematurity. Arch Opthalmology 1988; 106:471–9.

Payne JW. Retinopathy of prematurity. Dalam: Avery

ME, Taeusch HW, penyunting. Disease of the newborn.

Edisi ke-5. Philadelphia: Sounders, 1984. h. 909–13.

Risk factor for retinopathy of prematurity. Country Hills

eye center. Dikutip dari: http://www.connections.com/

eyedoc/roprisk.html.

Patz A, Haeck LE, Dela couz E. Studies on the effect of

high oxygen administration in retrocental fibroplasea.

Arch Opthalmology 1983; 4:1248–52.

Sacks LM, Schaffer DB, Anday EK, Peckam GJ,

Papadopoulos MD. Retrolental fibroplasea and blood

transfussion in very low birth weight infants. Pediatric

; 68: 770–4.

Clark C, Gibbs JAH, Maniello R, Outerbridge EW,

Aranda JV. Blood transfussion: A posxible risk factor in

retrolental fibroplasia. Acta Pediatr Scond 1981; 70:535–

Sullivan L. Iron, plasma antioxidants and the oxygen

radical of prematurity. AJDC 1988; 142:1341–4.

What causes retinopathy of prematurity. Dikutip dari:

com/pbpb-c.html†http://www.rdcbraille. com/pbpbc.

html.

Reynolds JD, Hardy RJ, Kennedy KA, Spencer R, Van

Heuven WAJ, Fielder AR. Effect of light reduction on

retinopathy of prematurity (Linght-ROP). N Engl J Med

; 338:1572–6.

Gunn TR, Easdown J, Outerbridge EW, Aranda JV. Risk

factors in retrolental fibroplasia. Pediatrics 1980;

:1096–100.

Mittal M, Dhanireddy R, Higgins RD. Candida sepsis

and association with retinopathy of prematurity. Pediatrics

; 101:654–7.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp3.3.2001.152-6

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.