Gangguan Metabolik pada Leukemia Limfositik Akut dengan Hiperleukositosis

Endang Windiastuti, Caroline Mulawi

Sari


Salah satu kegawatan onkologi adalah hiperleukositosis, yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah leukosit darah perifer lebih dari 100000 per ul. Hiperleukositosis
dapat ditemukan pada 6-15% kasus leukemia limfositik akut, 13-22% kasus leukemia
non-limfositik akut dan pada hampir semua kasus mielogenus kronis. Komplikasi akan
timbul apabila keadaan ini tidak ditangani segera, seperti perdarahan intrakranial,
perdarahan pulmonal, serta gangguan metabolik akibat lisis dari sel leukemia. Gangguan
metabolik yang mengikuti keadaan tumor lysis syndrom ini berupa hiperurisemia,
hiperkalemia, hiperfosfatemia dan hipokalsemia sekunder, serta kadang-kadang
ditemukan asidosis laktat. Di Bagian IKA FKUI/RSCM Jakarta terdapat 57 (22%) pasien
LLA dengan hiperleukositosis dan gangguan metabolik yang paling menonjol ialah
hiperurikemia (38,5%) dan asidosis laktat (46%). Untuk mengatasi gangguan metabolik
pada hiperleukositosis dilakukan hidrasi dan alkalinisasi, serta pemberian allopurinol.
Tentunya keadaan ini memerlukan pemantauan yang ketat, sehingga kita tahu kapan
hidrasi dihentikan dan kapan sitostatika dapat dimulai. Prognosis pasien leukemia
limfositik akut dengan hiperleukositosis pada umumnya buruk.


Kata Kunci


leukemia; hiperleukositosis; hiperurisemia; hiperkalemia;hiperfosfatemia; hipokalsemia; asidosis laktat

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Niemeyer CM, Sallan SE. Acute lymphoblastic leukemia.

Dalam: Nathan D, Oski F, penyunting. Hematology

of infancy and childhood. Edisi ke-4. Philadelphia:

WB Saunders; 1993. h. 1249-74.

Taylor DS. Oncologic emergencies. eMedicine J 2002

March; 3(3). Didapat dari: URL: http//www.eMedicine

journal.htm.

Inoue S. Leukocytosis. eMedicine J 2002 Jan; 3(1).

Didapat dari: URL: http//www.eMedicine journal.htm.

Tabel 4. Outcome pasien LLA dengan hiperleukositosis di

Bagian IKA FKUI/RSCM (1994-2000)

Jumlah leukosit

outcome (x103/ul)

<100 >100

Remisi 17 27

Relaps

* BMP 4 6

* BMP+SSP - 1

* SSP - 1

Meninggal

* Fase induksi 5 8

* Fase pemeliharaan 1 3

* Setelah relaps - 1

Overall Survival Rate* 57,8%

Jumlah pasien 22 35

*QSR= pasien dengan risiko tinggi

Sinniah D, Bunin NJ. Hyperleukocytosis. Dalam:

D’angio GJ, Sinniah D, Meadow AT, Evans AE,

Pritchard J, penyunting. Practical Pediatric Oncology,ed.

New York:Wiley-Liss, 1992. h. 37-39

Ludwig H, Fritz E. Oncological emergencies. Dalam:

Cavalli F, Hansen H, penyunting. Textbook of medical

oncology. London: Martin Dunitz Ltd; 1997. h. 395-418.

Lange B, O’Neill JA, Goldwein JW, Packer RJ, Ross III

AJ. Oncologic emergencies. Dalam: Pizzo PA, Poplack

DG, penyunting. Principles and Practices of Pediatric

Oncology. Edisi ke-3, Philadelphia: Lippincott-Raven;

h. 761-798

Sarnaik AP, Grupp SA, Konop R, Bergstrom SK, Chan

H, Coppes MJ. Tumor lysis syndrome. Medicine J 2001;

(9). Didapat dari: URL: http//www.tumor lysis syndrome

from pediatric oncology.htm.

Jones DP, Mahmoud H, Chesney RW. Tumor lysis syndrome:

pathogenesis and management. Pediatr Nephrol

; 9:206-12.

Jeha S. Tumor lysis syndrome. Semin Hematol 2001;

:4-8.

Pui CH. Introduction-optimal treatment of malignancies

associated with hyperuricemia. Semin Hematol

; 38:1-3.

Wetzstein GA. Tumor lysis syndrome: a treatment guide.

Oncology special ed 2001; 4:123-6.

He H, Li C, Han M. Acute lymphoblastic leukemia complicated

with tumor lysis syndrome-four cases report.

Zhonghua Xue Ye Xue Za Zhi 1999; 20:310-2. Abstrak.

Pui CH. Urate oxidase in the prophylaxis or treatment

of hyperuricemia: the United States experience. Semin

Hematol 2001; 38:21-4.

Goldman SC, Holcenberg JS, Finklestein JZ, dkk. A randomized

comparison between rasburicase and allopurinol

in children with lymphoma or leukemia at high

risk for tumor lysis. Blood 2001; 97:2998-3003. Abstrak.

Patte C, Sakiroglu O, Sommelet D. European experience

in the treatment of hyperuricemia. Semin Hematol

; 38:9-12.

Schrappe M, Ruter A, Ludwig W-D, Harbott J,

Zimmermann M, Hiddemann W, Niemeyer C et al.

Improved uotcome in childhood acute lymphoblastic

leukemia despite reduced use of anthracycline and cranial

radiotherapy: results of trial ALL-BFM 90. Blood

; 95:3310-22.

Ishii E, Eguchi H, Matsuzaki A, Koga H, Yanai F, Kuroda

H dkk. Outcome of Acute lymphoblastic leukemia in

children with Al 90 Regimen. Impact of response to treatment

and sex difference on prognosis factor. Med Ped

Oncol 2002; 37:10-19.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp4.1.2002.31-5

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.