Gambaran Klinis dan Laboratoris Diabetes Mellitus tipe-1 pada Anak Saat Pertama Kali Datang ke Bagian IKA-RSCM Jakarta
Sari
Diabetes Mellitus tipe-1 merupakan salah satu penyakit kronis yang sampai saat ini
belum dapat disembuhkan. Walaupun demikian, berkat kemajuan teknologi kedokteran
kualitas hidup pasien DM tipe-1 dapat terpelihara. Sebagian besar kasus DM pada anak
termasuk di dalam DM tipe-1, namun sedikit sekali tulisan di Indonesia mengenai
karakteristik klinis dan laboratorium DM tipe-1. Hal ini mengakibatkan banyak tenaga
medis yang tidak mengetahuinya sehingga sering sekali salah dalam mendiagnosis pasien
DM tipe-1. Pasien DM tipe-1 sebagian besar mempunyai riwayat perjalanan klinis,
dengan poliuria, polidipsia, polifagia, dan berat badan yang cepat menurun. Untuk
mengurangi keterlambatan diagnosis maka kewaspadaan terhadap DM tipe-1 merupakan
kata kunci. Telah dilakukan penelitian deskriptif retrospektif pada semua pasien DM
tipe-1 yang berobat ke Bagian IKA-RSCM antara tahun 1989-1999. Seluruh subyek
penelitian diambil dari catatan medis dan didapat 41 kasus dengan DM tipe-1 dengan
sebagian besar anak perempuan. Usia terbanyak saat datang pertama kali ke Bagian
IKA-RSCM pada usia 5-10 tahun (56%). Dari 41 kasus DM tipe-1, hanya 31% yang
mempunyai keturunan keluarga DM. Saat datang ke Bagian IKA-RSCM 66% dengan
katoasidasis diabetik, 71% menderita gizi kurang dan seluruh pasien datang dengan
keluhan poliuria, polidipsia, polifagia dan adanya penurunan berat badan yang progresif.
Gangguan kesadaran juga menyertai pasien dengan KAD. Kadar gula darah pasien DM
tipe-1 terbanyak antara 300-500 mg/dl (51%). Semua pasien pada saat awal diagnosis
kadar HbA1c di atas normal dan C-peptida di bawah normal.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
World Health Organization. Prevention of diabetes
millitus. WHO Tech Rep Ser, Geneva:1994.
Andi Wijaya. Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis
dan pengelolaan diabetes militus. Prodia Diagnostic
Educational Services 1997; 1:1-16.
Sutan Assin M, Rukman Y, Batubara JR.Childhood onset
of diabetes mellitus report on hospital cases. Pediatrik
Indonesia 1990; 30:209-12.
Arslanian S, Becker D, Drash A. Diabetes mellitus in
the child and adolescents. Dalam: Kappy MS. Blizzard
RM, Migeon CJ, penyunting.The diagnosis and treatment
of endocrine disorders in childhood and adolescence;
edisi ke-4. Illinois:Charles C.Thomas,1994; 961-
Hershman JM. Dalam: Alexander Mandle, Priscila
Whate, Penyunting. Diabetes mellitus. Joslin S Endocrine
pathophysiology a patient oriented approach. Philadelphia:
Lea and Febiger,1977; 207-43.
Travis LB, Brouhard BH,Schreneir BJ. The Clinical Disease.
Dalam: Travis LB, Brouhard BH,Schreneir BJ.
Penyunting. Diabetes mellitus in children and adolescents.
Philadelphia: WB Saunders Company,1987; 18-
Tridjaya B, Batubara J.R., penyunting. Konsensus
nasional pengelolaan diabetes mellitus tipe-1 di Indonesia.
UKK Endokrinologi IDAI. Jakarta 2000.
Komulainen J, Kulmala P, Savola K. Clinical autoimmune,
and genetic characteristic of very young children
with type 1 diabetes. Diabetes care 1999; 22:1950-4.
Goldstein DE, Parker M, England JD dkk.Clinical application
of glycosilated hemoglobon measurements.
Diabetes 1982; 31:70-8.
Nathan DM, MC Kitrick C, Larkin M dkk. Gltcemic
control in diabetes mellitus: have changes in therapy
made a difference. Am J Med 1996; 100:157-63.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp4.1.2002.26-30
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.