Faktor Risiko pada Lama Rawat dan Luaran Pasien Perawatan di Unit Perawatan Intensif Anak RSUP Sanglah Denpasar
Sari
Latar belakang. Penelitian yang menelaah hubungan faktor risiko jenis kelamin, usia, status gizi, pemakaian jenis terapi oksigen, dan
pemberian sedini mungkin nutrisi enteral terhadap lama rawat dan luaran perawatan UPIA belum banyak dilakukan.
Tujuan. Menilai pengaruh faktor risiko jenis kelamin, usia, status gizi, pemakaian jenis terapi oksigen, pemberian nutrisi enteral dini
terhadap lama rawat dan luaran mortalitas pasien.
Metode. Penelitian analitik observasional dengan rancang kohort prospektif dilakukan selama periode Mei sampai Juli 2015 terhadap
81 pasien usia 1 bulan sampai 12 tahun di rawat di UPIA RSUP Sanglah, Denpasar.
Hasil. Terdapat 59,3% pasien laki-laki, 65,4% berusia <5 tahun, berstatus gizi buruk 6,2%, pemakaian jenis terapi oksigen nasal
kanula 51,9% dan 60,5% pemberian nutrisi enteral <48 jam. Faktor risiko status gizi dan pemakaian jenis terapi oksigen berbeda
bermakna (p<0,05) terhadap lama perawatan UPIA. Usia <5 tahun (RR 2,818; IK95% 0,897-8,854), pemakaian jenis terapi oksigen
(p<0,001), terutama jenis intubasi (RR 6,000; IK95% 2,775-12,972) dan pemberian nutrisi enteral ≥48 jam (RR 0,003; IK95%
1,406-7,830) merupakan faktor risiko terhadap luaran perawatan UPIA, tetapi hanya faktor risiko pengunaan terapi oksigen, terutama
jenis intubasi berperan dan berisiko luaran meninggal 16,576 kali terhadap pasien (RR:16,576; IK95% 2,688-102,225).
Kesimpulan. Faktor risiko status gizi dan pemakaian alat oksigenasi memperpanjang durasi lama rawat. Usia <5 tahun, pemakaian
alat oksigenasi, dan waktu asupan nutrisi ≥48 jam terbukti meningkatkan faktor risiko mortalitas
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Shime N, Kawasaki T, Saito O, Akamine Y, Toda
Y, Takeuchi M. Incidence and risk factors for mortality in paediatric severe sepsis: results from
the national paediatric intensive care registry in
Japan. Intensive Care Med 2012;12:25-32.
Pollack MM, Ruttimann UE, Wiley JS. Nutritional
depletions in critically ill children: associations with
physiologic instability and increased quantity of
care. JPEN J Parenter Enteral Nutr 1985;9:309-13.
Stratton RJ, King CL, Stroud MA. “Malnutrition
Universal Screening Tool†predicts mortality and
length of hospital stay in acutely ill elderly. Br J
Nutrition 2006;95: 325-30.
Amar W, Hadinegoro SR. Infeksi bakteri gram
negatif di ICU anak:epidemiologi managemen
antibiotik dan pencegahan. Sari Pediatri 2004;32-
Desy D, Antonius HP, Mulyadi M, Bambang S.
Faktor risiko yang berperan pada mortalitas sepsis.
Sari Pediatri 2014;15;281-8.
Fina M, Julistio D, Herry G. Status gizi berdasarkan
subjective global assessment sebagai faktor yang
mempengaruhi lama perawatan pasien rawat inap
anak. Sari Pediatri 2010;12:162-7.
Wakahara T, Shiraki M, Murase K. Nutritional
screening with Subjective Global Assessment
predicts hospital stay in patients with digestive
diseases. Nutrition 2007;23:634-9.
Sorensen J, Kondrup J, Prokopowicz J. EuroOOPS:
an international, multicentre study to implement
nutritional risk screening and evaluate clinical
outcome. Clinical Nutrition 2008;27:340-9.
Geila AR, Rocha EJM, Martins CV. The effects of
hospitalization on the nutritional status of children.
J Pediatr (Rio J) 2006;82:70-4.
Barr J, Hecht M, Flavin K,E, Khorana A, Gould
MK. Outcomes in critically ill patients before
and after the implementation of an evidencebased
nutritional management protocol. Chest
;125:1446-57.
Jones NE, Dhaliwal R, Day AG, Ouellette-Kuntz
H, Heyland DK. Factors predicting adherence to
the canadian clinical practice guidelines for nutrition
support in mechanically ventilated, critically ill adult
patients. J Crit Care 2008;23:301-7.
Kim H, Stotts NA, Froelicher ES, Engler MM,
Porter C. Why patients in critical care do not
receive adequate enteral nutrition? A review of the
literature. J Crit Care 2012;27:702-13.
Sidiartha IGL. Insidens malnutrisi rawat inap pada
anak balita di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Sari Pediatri 2008;9:381-5.
Madiyono B, Moeslichan S, Sastroasmoro S,
Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan besar
sampel. Dalam: Sastroasmoro S & Ismael S,
penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian
klinis. Jakarta:Sagung Seto;2008.h.302-31.
World Health Organization. WHO Anthro 2005
software for assessing growth and development of
the world’s children. Department of Nutrition for
Health and Development. Geneva, Switzerland.
De Onis M, Onyango AW, Borghi E, Garza C, Yang
H. Comparison of the World Health Organization
(WHO) child growth standards and the national
center for health statistics/WHO international
growth reference implications for child health
programs. Pub Health Nutr 2006;9:942-7.
Sjarif D, Nasar S,Devaera Y, Tanjung C. Asuhan
nutrisi pediatrik (Pediatric Nutrition Care).
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jakarta: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik;
h.1-14.
Arceci RJ, Hann IM, Smith OP. Platelet function
disoders. Pediatric Hematology. Third Edition.
Irene Y, Abdul L, Yoga D, Suci F. Pemberian
nutrisi pada pasien dengan penyakit kritis di ruang
perawatan intensif anak rs cipto mangunkusumo.
Sari Pediatri 2014;16:254-9.
Metta D, Soebardja D, Soemasetia DH. The use
of Pediatric Logistic Organ Dysfunction (PELOD)
scoring system to determine the prognosis of
patients in pediatric intensive care units. Pediatr
Indones 2006;46:1-6.
Wahyuni S, Julia M, Budiningsari RD. Pengukuran
status gizi pasian anak menggunakan metode
subjective global assessment sebagai prediktor lama
rawat inap, status pulang dan kejadian malnutrisi di
rumah sakit. Indonesian J Clin Nutrit 2005;2:28-3.
De Neef M, Geukers VGM, Dral A, Lindeboom
R, Sauerwein HP, Bos AP. Nutritional goal
prescriptionand delivery in a pediatric intensive
care unit. Clin Nutr 2008;27:65-71.
A.S.P.E.N. Guidelines for the provision and
assessment of nutrition support therapy in the
adult critically ill patient: Society of Critical Care
(SCCM) and American Society of Parenteral and
Enteral Nutrition (A.S.P.E.N). JPEN J Parenter
Enteral Nutr 2009;33:277-316.
Leite HP, Isatugo MK, Sawaki L, et al. Anthropometric
nutritional assessment of critically
ill hospitalized children. Rev Paul Medicine1993;
:309-13.
Villegas D, Echandia CA. Factors associated with
mortality through sepsis syndrome in children 31
days to 14 years of age. Colomb Med 2010;41:349-
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp17.6.2016.455-62
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.