Sinusitis pada Anak
Sari
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan kasus yang sering ditemukan pada
anak. Diperkirakan 0,5%-10% ISPA mengakibatkan komplikasi sinusitis. Sinusitis adalah
infeksi sinus paranasal dengan gejala ISPA yang menetap atau makin berat dalam kurun
waktu tertentu. Tiga faktor yang berperan dalam terjadinya sinusitis adalah ostium yang
tertutup, penurunan jumlah atau fungsi silia serta berubahnya viskositas sekret. Dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti dapat ditegakkan diagnosis sinusitis akut
pada anak. Pada sinusitis kronis, CT scan merupakan alat bantu diagnosis yang dapat
dipercaya. Diagnosis banding antara lain cystic fibrosis dan inverted papilloma. Pada
umumnya sinusitis dapat sembuh dengan terapi medikamentosa. Amoksisilin merupakan
antibiotik utama disertai dengan pemberian antihistamin, nasal dekongestan dan steroid.
Anak yang tidak memberikan respon dengan terapi medikamentosa yang maksimal atau
dengan komplikasi dapat dilakukan tindakan pembedahan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Rahajoe N, Supriyatno B, Chatab F. Batuk kronik dan
atau berulang pada anak. Tinjauan pengaruh sinusitis.
Dalam: Rahajoe N, Rahajoe NN, Boediman I, Said M,
Wirjodiarjo M, Supriyatno B, penyunting. Perkembangan
dan masalah Pulmonologi anak saat ini.
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Ilmu
Kesehatan Anak FK UI XXXIII. Jakarta: Balai Penerbit
FK UI; 1994. h. 129-41.
Nash D, Wald E. Sinusitis. Pediatrics in review, 2001;
:1-9.
Lasley MV, Saphiro GG. Rhinitis and sinusitis in Children.
Immunology on allergy clinics of North America
; 19:437-49.
Chmielik M, Zajac B. Sinobronchial syndrome. New
Med. 1999; 12:1-3.
Sub Commite on management of sinusitis and Commite
on Quality improvement. American Academy of Pediatrics.
Clinical practice guideline: Management of sinusitis.
Pediatrics 2001; 108:798-806.
Neil EH, Peter GS. Sinusitis. Dalam: Behrman RE,
Kliegman RM, Arvin AM, penyunting. Nelson textbook
of pediatrics. Edisi ke 16. Philadelphia: WB Saunders;
h. 1264.
Clement ARP. Management of sinusitis in infants and
young children. Dalam:Schaefer DS, penyunting. Rhinology
and sinus disease. Edisi ke 1. A problem oriented
approach. St Louis: Mosby;1998. h. 105-29.
Jhosephson G, Roy S. Pediatric rhinosinusitis : Diagnosis
and management. Journal of pediatrics 1998: 14;15-
Naclerio RM, Gungor A. Etiologic factors in inflammatory
sinus disease.. Dalam: Kennedy DW, Bolger WE,
Zinreich SJ, penyunting. Diseases of the sinuses, diagnose
and management. London: BC Decker Inc.
Hamilton; 2001. h. 47-55.
Winther B, Gwaltney JM. Microbiology of sinusitis. .
Dalam: Kennedy DW, Bolger WE, Zinreich SJ,
penyunting. Diseases of the sinuses, diagnose and management.
London: BC Decker Inc.Hamilton; 2001. h.
-83.
Lund VJBacterial sinusitis; etiology and surgical management.
Pediatr Infect Dis J 1994; 13:S58-63.
Arruda LK, Mimika IM, Sole D. Abnormal maxillary
sinus radiograph in children: Do they represent bacterial
infection ? Pediatrics 1990; 85: 553-8.
Wald ER, Reilly JS, Casselbrant M. Treatment of acute
maxillary sinusitis in childhood : A compeative study of
amoxicillin and cefaclor. J Pediatr 1994; 104:297-302.
Said M. Penatalaksanaan sinobronkitis pada anak.
Dalam: Rahajoe NN, Said M, Gazali MV. Naskah
lengkap: Beberapa masalah klinis praktis pulmonologi
anak. Jakarta: BP FKUI,1988. h. 37-51.
Karjomanggolo WT. Aspek pencitraan dalam diagnosis
dan tatalaksana penyakit saluran napas pada anak.
Dalam: Rahajoe N, Rahajoe NN, Boediman I, Said M,
Wirjodiarjo M, Supriyatno B, penyunting. Perkembangan
dan masalah Pulmonologi anak saat ini.
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Ilmu
Kesehatan Anak FK UI XXXIII. Jakarta: Balai Penerbit
FK UI; 1994. h. 81-3.
Zeifer AB. Imaging of the nose and paranasal sinuses.
Dalam:Schaefer DS, penyunting. Rhinology and sinus
disease. A problem oriented approach. Edisi ke 1. St
Louis: Mosby;1998. h. 3-27.
Facer GW, Kern EB. Sinusitis: Current concept and
management. Dalam : Bailey BJ. Penyunting. Head and
neck surgery otolaryngology. Edisi ke 2. Philadelphia:
JB Lippincott;1993. h. 366-70.
Giebink GS. Childhood sinusitis; Pathophisiology, diagnosis
& treatment. Pediatr Infect Dis.J 1994; 13;S55-
Mackay DN. Antibiotic therapy of the rhinitis & sinusitis.
Dalam : Settipane GA, penyunting. Rhinitis.
Edisi ke-2. Rhode Island: Ocean Side Publication;1991.h. 253-5.
Ioannidis PAJ, Lau J. Technical report : Evidence for
the diagnosis and treatment of acute uncomplicated sinusitis
in children; A systematic overview. Pediatrics
; 108:1-8.
Kennedy DW. Medical management of sinusitis: Educational
goals & management guidelines. Annals of otology
rhinology and laryngology, International Conference
on Sinus Disease: Terminology, staging, therapy;
; Suppl 167: S22-30.
O’Brien KL, Dowell SF, Schwartz B, Marcy SM, Philips
WR, Gerber MA. Acute sinusitis- principles of judicious
use of antimicrobial agents. Pediatrics, 1998; 101:174-
Ferranti DS, Ioannidis PAJ, Law J, Aninger WV, Barza
M. Are amoxycillin and folate inhibitors as effective as
other antibiotics for acute sinusitis? A meta analysis. BMJ
; 317:632-6.
Montgomery W, Singer M, Hamaker R. Terapi bedah
pada sinusitis. Dalam: Ballenger JJ, penyunting. Penyakit
THT, kepala dan leher. Edisi terjemahan, Jakarta:
Binarupa aksara; 1993. h. 255-73.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp7.4.2006.244-8
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.