Penurunan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak dengan Demam
Sari
Latar belakang. Resistensi antibiotik saat ini menjadi problem dunia yang mencemaskan.
Penggunaan antibotik secara berlebihan dan tidak rasional merupakan kontributor utama
terjadinya resistensi antibiotik. Upaya mengubah pola peresepan antibiotik menjadi lebih
rasional merupakan hal yang tidak mudah.
Tujuan. Memperbaiki kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik pada pasien yang
dirawat dengan demam, serta mengevaluasi dampak terhadap morbiditas dan mortalitas.
Metoda. Penelitian prospektif intervensi di bangsal anak RS Dr Kariadi, Juli 2003 -
Desember 2004, dibagi menjadi 4 periode yaitu periode awal, penyusunan pedoman,
pelatihan, dan umpan balik. Pada periode awal dilakukan pengambilan data dasar. Pada
periode penyusunan pedoman dilakukan konsensus untuk menyusun pedoman penggunaan
antibiotik pada anak dengan demam. Periode pelatihan adalah sosialisasi dan pelatihan
kepada dokter. Pada periode pascapelatihan dilakukan umpan balik terhadap peserta
pelatihan. Subyek penelitian adalah semua pasien usia >1 bulan yang dirawat dengan
demam> 38ºC (rektal) dalam 24 jam pertama perawatan, kecuali yang diketahui menderita
HIV/AIDS atau neutropeni karena kemoterapi. Data penggunaan antibiotik diambil dari
catatan medik, diamati selama 6 hari pertama perawatan. Data morbiditas dan mortalitas
diamati sampai pasien keluar dari rumah sakit. Uji statistik menggunakan X 2 dan Anova.
Hasil. Terdapat penurunan kuantitas penggunaan antibiotik dan peningkatan kualitas
penggunaan antibiotik secara bermakna (p=0.000 dan p=0,000). Penurunan kuantitas
antibiotiok terutama disebabkan pengurangan penggunaan antibiotik yang tidak
diperlukan. Tidak terdapat perbedaan lama rawat dan lama demam (p=0.96 dan p=0.32)
dan tidak terdapat perbedaan kematian selama periode pengamatan.
Kesimpulan. Dengan pedoman yang baik, penggunaan jumlah antibiotik dapat
diturunkan tanpa meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
WHO. WHO global strategy for containment of antimicrobial
resistance. Geneva: Department of Communicable
Disease Surveillance and Response; 2001.
Blondeau J. Appropriate antibiotic use: past lessons provide
future direction. Dalam: Low D, Penyunting. International
Congress and Symposium; 2001; London:
Royal Society of Medicine Press; 2001. h. 1-9.
Walduogel F. New resistance in Staphylococcus aureus.
NEJM 1998; 340:556- 7.
Finkelstein JA DR, Dowell SF, Metlay JP, Soumerai SB,
Rifas-Shiman SL, Higham M. Reducing antibiotic use
in children: a randomized trial in 12 practices. Pediatrics
; 108:1-8.
Sharon Y. Antibiotic resistance. Rogers media 1999;
:25-31.
Kramer M. The young febrile child: evidence-based diagnostic
and therapeutic strategies. Emerg Med Pract
; 2:1-24.
Pomeranz J, Busey S, Sabnis SS, Behrman R, Kliegman
R. Pediatric decision-making strategies. To accompany
Nelson textbook of pediatrics, Edisi 16. Toronto: WB
Saunders; 2002.
WHO. Collaborating centre for drug statistic methodology.
Guidelines for ATC classification and DDD
aasignment. Oslo, Norway; 2000.
Gyssens IC, Van den Broek PJ, Kullberg BJ, Hekster
YA, Van der Meer JSUM. Optimizing antimicrobial
therapy, a method for antimicrobial drug use evaluation.
J. Antimicrob.Chemother 1992; 32:724-7
Fridkin SK, Gaynes RP. Antimicrobial resistance in
intensive care units. Clinics Chest Med 1999; 20:303-
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp8.1.2006.16-24
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.