Antibodi Campak pada Bayi Baru Lahir dan Faktor yang Memengaruhi
Sari
Latar belakang. Penelitian terdahulu melaporkan kasus campak terjadi sebelum usia imunisasi campak. Seharusnya, bayi tersebut
masih terlindungi karena memiliki maternal antibodi campak yang diperoleh selama dalam kandungan. Tinggi titer yang dipunyai
bayi dipengaruhi faktor ibu dan janin yang berakibat memengaruhi lamanya perlindungan.
Tujuan. Mengetahui kadar antibodi campak bayi baru lahir dan menganalisis faktor yang memengaruhinya
Metode. Penelitian potong lintang dilakukan di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, sejak Maret – April 2015 pada bayi baru
lahir. Bayi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih secara consecutive nonprobabality sampling. Dilakukan wawancara
terhadap orangtua, pemeriksaan New Ballard Score, dan pengambilan darah tali pusat untuk pemeriksaan antibodi campak yang
dilakukan di laboratorium Prodia Jakarta. Analisis data dengan uji t untuk mengetahui rerata titer antibodi campak berdasarkan jenis
kelamin, berat badan lahir, usia gestasi, usia ibu, paritas, dan penyakit ibu. Analisis regresi untuk mencari faktor yang memengaruhi
titer antibodi campak.
Hasil. Di antara 68 bayi, 64 dengan titer rerata antibodi campak (2277,7±1830,7) IU/L. Bayi kurang bulan (2061,94±1554,44) IU/L
mempunyai titer lebih rendah daripada bayi cukup bulan (3006,83±1613,79) IU/L, walaupun secara statistik tidak bermakna. Hasil
tersebut secara konsisten juga dijumpai pada variabel laki-laki, lahir kurang bulan, berat badan lahir tidak sesuai masa kehamilan,
dan ibu dengan penyakit penyerta mempunyai titer lebih rendah, tetapi secara statistik tidak bermakna.
Kesimpulan. Mayoritas bayi memiliki maternal antibodi campak dengan titer rerata (2277,7 ± 1830,7) IU/l. Tidak dijumpai variabel
yang memengaruhi titer maternal antibodi campak pada bayi baru lahir secara bermakna.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Meissner HC, Strebel PM, Orenstein WA. Measles
vaccines and the potential for worlwide eradication of
measles. Pediatrics 2004:114:1065-9.
World Health Organization. Making a difference. The
world health report. Geneva: WHO;2011.h.5-10.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan
Litbangkes, Depkes RI;2013.
Heriyanto B. Penelitian KLB campak di Jawa dan luar
Jawa. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI;1999.
Harjati E, Sanie SYR, Lukito B, Gani L, Tampubolon LH.
Campak dan permasalahannya. Jakarta: Kelompok studi
kesehatan perkotaan FK-UKI Atmajaya;1989.h.1-75.
Soedarmo SP. Campak. Dalam: Soedarmo SP, Garna
H, Hadinegoro SRS, penyunting. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Anak dan Penyakit Tropis. Edisi kedua.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2008;h.109-14.
Heriyanto B. Analisis efektifitas reduksi campak di
Indonesia. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI;2004.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Aceh 2014. Banda Aceh:
Dinkes Provinsii Aceh 2014.
Gans HA. Deficiency of the humoral immune response
to measles vaccine in infants immunized at age 6 months.
JAMA 1998:280:527-31.
Papania, Mark. Increased susceptibility to measles in
infants in the United States. Pediatrics J 1999:104:1-6.
Caceres VM, Strebel PM, Sutter RW. Factor determining
prevalence of maternal antibody to measles virus throught
infancy: a review. Clin Infect Dis 2003:31:110-9.
Rau ATK, Dhulia A, Wilson CG, Chopra GS, Sarker
PK. Transplacentally transmitted anti-measles antibodies
in term and preterm infants. Ind Pediatr J 2000:18:1-5.
Nicoara C, Zach K, Trachsel D, Germann D, Matter
L. Decay passively acquired maternal antibodies against
MMR viruses. Clin Diagn Lab Immunoll 1999:6:868-71.
Saji F, Samejima Y, Kamiura S. Dynamics of immunoglobulins
at the fetomaternal interface. J Reprod Fert
:4:81-9.
Fennelly G. Measles. J Ped Infec Dis 2004;42:1-9.
Herlinawati SW, Subagyo B, Hafidh Y. Perbedaan titer
immunoglobulin G anti campak bayi baru lahir aterm
dengan preterm di RSUD dr Moewardi Surakarta.
Pharma Medika 2011;2:260-6.
Hatter HK, Oyedele OI, Dietz K, Kreis S, Hoffman
JP, Muller CP. Placental transfer and decay of maternal
acquired anti measles antibodies in Nigerian children.
(Abstract). Pediatr Infect Dis J 2000:19:635-41.
Dhurandhar NV. Infectobesity: Obesity of infectious
origin. J. Nutr 2001:131: 2794-7.
Marti A, Marcos A, Martinez JA. Obesity and immune
function relationships. Obes Rev 2001:2:131-40.
Clements CJ, Cutts FT. The epidemiology of measles:
thirty years of vaccination. Curr Top Microbiol Immunol
;191:13-33.
Maldonado Y. Measles. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-16.
Philadelphia: WB. Saunders; 2004 .h.1026-31.
Isabel M, Verhoeff F, Chimsuku L, Milligan P, Johnson
P, dkk. Placental antibody transfer: influence of maternal
HIV infection and placental malaria. Arch Dis Child
Fetal Neo J 1998:79:202-5.
Okoko BJ, Wesuperuma LH, Ota MOC, Banya WAS,
Pinder E, Gomez FS, dkk. Influence of placental malaria
infection and maternal hypergammaglobulinaemia
on materno-foetal transfer of measles antibody in a
rural west African population. J Health Popul Nutr
:19:59-65.
Bellanti JA. Mekanisme imunitas terhadap penyakit
virus. Dalam: Bellanti JA. Imunologi III. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press 1993.h.305-29.
Zinkernagel RM. Imunity to viruses. Dalam: Paul EW.
Fundamental immunology, Edisi ke-3. New York: Raven
Press Ltd 1993.h.1211-44.
Petrova A, Hanna N, Mehta R. Gestational age related
maternal fetal neonatal humoral immunity. J Appl Res
;4:44-9.
Chowdhury D, Wairagkar N, Vaidya S. Molecular
epidemiology of measles in India, 2005-2010. J Infect Dis
;204:S403-13.
Lyamuya EF, Matee MIN, Aaby P, Scheutz F. Serum levels
of measles IgG antibody activity in children under 5 years in
Dar-es-Salaam, Tanzania. Ann Trop Paed 1999;19:175-83.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp17.6.2016.407-12
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.