Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perkembangan Neurologis pada Bayi dengan Riwayat Hiperbilirubinemia

Baginda Hutahaean, Alifiani Hikmah Putranti, Kamilah Budhi Rahardjani, Magdalena Sidhartani

Sari


Latar belakang. Salah satu penyebab gangguan perkembangan neurologis (GPN) adalah hiperbilirubinemia.
Kerusakan sawar darah otak (SDO) meningkatkan permeabilitas otak terhadap bilirubin. Terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan kerusakan SDO, yang selanjutnya meningkatkan risiko GPN bayi.
Tujuan. Mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi GPN pada bayi dengan riwayat hiperbilirubinemia.
Metode. Desain longitudinal prospektif, subjek 48 neonatus dengan kadar bilirubin indirek serum (BIS)
>10 mg/dL, dirawat Oktober 2004–Agustus 2005, dan dipantau pada usia 3, 6 dan 9 bulan dengan Bayley
Infant Neurodevelopmental Screener (BINS). Multivariat cox-regression digunakan untuk analisis.
Hasil. Receiver operating curve (ROC) : kadar BIS neonatal dapat sebagai prediktor GPN bayi, dengan
cut-off point BIS 14,68 mg/dL. Terdapat hubungan bermakna antara BIS dengan GPN (χ2:18,657;p<0,001).
Dari uji multivariat Cox-regression : infeksi (Hazard ratio/HR 4.0;CI=0.9;18,1), kadar BIS >14,68 mg/dL
(HR 2,5;CI=0.5;12,1) dan tidak mendapat terapi (HR 2.1;CI=0.8;5,6) mempunyai risiko GPN. Asidosis
dan hipoglikemia bukan faktor risiko.
Kesimpulan. Kadar BIS dapat digunakan sebagai prediktor GPN. Infeksi, kadar BIS >14,68 mg/dL dan
tidak mendapat terapi merupakan faktor yang meningkatkan risiko GPN pada bayi dengan riwayat
hiperbilirubinemia.


Kata Kunci


gangguan perkembangan neurologis; hiperbilirubinemia; sawar darah otak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Saharso D. Gangguan perkembangan neurologis.

Dalam: Firmansyah A, Sastroasmoro S, penyunting.

Buku Naskah lengkap KONIKA XI. Jakarta: IDAI; Juli,

h. 571-88.

Njiokiktjien C, Panggabean R, Hartono B. Masalahmasalah

dalam perkembangan psikomotor. Semarang:

Wonodri Offset Ltd; 2003. h. 1-55.

Kliegman RM. Jaundice and hyperbilirubinemia in the

newborn. Dalam: Nelson WE, Behrman RE, Kliegman

R, Arvin AM, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics.

Edisi ke-16. Philadelphia: WB Saunders Co; 2000.

h. 610-6.

Uhudiah U, Oktavia D. Pemberian terapi sinar

berdasarkan penilaian klinis pada neonatus dengan

hiperbilirubinemia. Dalam: Rusdidjas, Tjipta GD,

Dimyati Y, penyunting. Kongres Nasional VIII Perinasia

& Simposium Internasional. Medan: Perinasia; Oktober

h. 74-81.

Indiarso F. Tranfusi tukar pada neonatus dengan

hiperbilirubinemia. Dalam: Rusdidjas, Tjipta GD,

Dimyati Y, penyunting. Kongres Nasional VIII Perinasia

& Simposium International. Medan: Perinasia; Oktober

h. 84-98.

Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the term

newborn. American Family Physician 2002; 65:599-606.

Halamek LP, Stevenson DK. Neonatal jaundice and liver

disease. Dalam: Fanaroff AA, Martin RJ, penunting.

Neonatal-perinatal medicine; diseases of the fetus and

infant. Edisi ke-6. New York: Mosby-Year Book Inc;

h. 1345-62.

Rahardjani KB. Penatalaksanaan ikterus pada neonatus.

Dalam: Riwanto I, Sidhartani M, penyunting.

Penatalaksanaan terbaru ikterus. Semarang: BP UNDIP

Semarang; 1998. h. 33-45.

Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE.

Hyperbilirubinemia. Dalam: Neonatology; management

procedures, on-call problems, diseases and drugs. New

York: Lange Medical Book/McGraw-Hill Co; 2004. h.

-72.

Wilson LM. Sistem saraf. Dalam: Sylvia AP, Wilson LM,

penyunting. Patofisiologi, konsep klinis proses-proses

penyakit. Jakarta: EGC; 1995. h. 901-36.

Dennery PA, Seidmann DS, Stevenson DK. Neonatal

hyperbilirubinemia. N England J Med 2001; 344:581-

Shapiro SM. Bilirubin toxicity in the developing nervous

system. Pediatric Neurology 2003; 29:410-21.

Chen YJ, Kang WM. Effects of bilirubin on visual evoked

potentials in term infants. Eur J Pediatr 1995; 154:662-6.

Yilmaz Y, Karadeniz L, Yildiz F, Degirmenci SY, Say A.

Neurological prognosis in term newborns with neonatal

hyperbilirubinemia. Indian Pediatr 2001; 38:165-8.

Newman TB, Klebanoff M. 33 272 infants, 7-year follow-

up: total serum bilirubin, tranfusions reexamined.

Pediatrics 2002; 1010:32.

Paludetto R, Mansi G, Raimondi F, Romano A, Crivaro

C, Bussi M. Moderate hyperbilirubinemia induces a transient

alteration of neonatal behavior. Pediatrics 2002;

:1-5.

Ip S, Chung M, Kulig J, O’Brien R, Sege R, Glicken S.

An-evidence based review of Important issues concerning

neonatal hyperbilirubinemia. Pediatrics 2004; 114

(1):e130-e53.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp9.3.2007.201-6

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.