Hubungan Kadar Aspartat Aminotransferase (AST) dan Alanin Aminotransferase (ALT) Serum dengan Spektrum Klinis Infeksi Virus Dengue pada Anak
Sari
Latar belakang. Infeksi dengue memiliki spektrum klinis yang luas, yaitu dapat asimtomatis maupun
bermanifestasi klinis sebagai demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) maupun sindrom
syok dengue (SSD). Pada infeksi dengue didapatkan peningkatan kadar aspartat aminotransferase (AST)
dan alanin aminotransferase (ALT) serum. Kadar AST dan ALT serum diduga berperan sebagai indikator
tingkat keparahan penyakit.
Tujuan. Mengetahui hubungan kadar AST dan ALT serum dengan spektrum klinis infeksi dengue pada anak.
Metode. Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 1 Maret-30 April 2007
di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian kasus infeksi dengue,
berusia < 14 tahun secara berurutan memenuhi kriteria klinis DD, DBD, dan SSD menurut WHO (1997)
yang disertai bukti serologis infeksi dengue. Uji ANOVA digunakan untuk menilai hubungan kadar AST
dan ALT serum dengan spektrum klinis infeksi dengue pada anak. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai
p<0,05. Seluruh perhitungan statistik dikerjakan dengan piranti lunak SPSS versi 13,0 for Windows.
Hasil. Terdapat 60 subjek penelitian terdiri dari 25 (41,7%) laki-laki dan 35 (58,3%) perempuan, dengan
usia termuda 6 bulan dan tertua 14 tahun. Berdasarkan spektrum klinis subjek terdiri dari kelompok DD
17 (28,3%), DBD 21 (35%), dan SSD 22 (36,3%) anak. Nilai rerata AST pada DD 63,2±6,6, DBD
267,5±116,1, SSD 1491,5±492,4. Nilai rerata ALT pada DD 29,4±2,4, DBD 78,0±25,3, SSD 435,0±122,1.
Hasil uji ANOVA menunjukkan terdapat hubungan kadar AST dan ALT serum dengan spektrum klinis
infeksi dengue pada anak (F=6,018; p=0,000).
Kesimpulan. Pada anak dengan infeksi dengue semakin tinggi kadar AST dan ALT serum, semakin berat
derajat penyakitÂ
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Guha-Sapir D, Schimmer, B. Dengue, emerging themes
in epidemiology. 2005 (diunduh 5 Februari 2006).
Didapat dari: http://www.ete-online.com/content/2/2/2.
WHO. Dengue and dengue haemorrhagic fever. Fact
Sheet, WHO no. 17. Geneva: 2002 (diunduh 5 Februari
. Didapat dari: http://www.who.int/mediacentre/
factsheets/fl 17/en/print.html.
WHO. Dengue fever in Indonesia-update 4. 2004
(diunduh 5 Februari 2006). Didapat dari: http://
www.who.int/csr/don/archive/disease/dengue fever/en.
Lin CF, Lei HY, Liu CC, Liu HS, Yeh TM, Chen SH.
Autoimmunity in dengue virus infection. Dengue Bull
;2:51-7.
WHO. Dengue haemorrhagic fever: diagnosis, treatment,
prevention, and control. Geneva. 1997 (diunduh
Februari 2006). Didapat dari: http://www.who.int/entity/
csr/resources/publications/dengue/itiviii.pdf.
Kautner I, Robinson MJ, Kubnle U. Dengue virus infection:
epidemiology, pathogenesis, clinical presentation,
diagnosis and prevention. J Ped 1997;131:516-24.
Gubler DJ. Dengue and dengue hemorrhagic fever. Clin
Microbiol Rev 1998;11:480-96.
Torres JR, Torres CG. Dengue in Latin America. Dengue
Bull 2002;26:62-9.
Sangkawibha N, Rojanasuphot S, Ahandrik S. Risk factors
in dengue shock syndrome: a prospective epidemiologic study
in Rayong, Thailand. Am J Epid 1984; 120:653-69.
Guzman MG, Kouri G. Dengue: an up date. Lancet Inf
Dis 2002;2:33-42.
Narayanan M, Aravind MA, Thilothammal N, Prema
R, Sargunam CS, Ramamurty N. Dengue fever in
Chennai- a study of clinical profile and outcome. Indian
Pediatric 2002;39:1027-33.
Kalayanaarooj S, Nimmannitya S, Vaughn DW,
Ratanachu-eke S, Suteewarn W, Nisalak A. Liver function
test as measures of disease severity in dengue patients.
Studies/collaboratives on dengue infections/dengue
hemorrhagic fever at Queen Sirikit National Institute
of Child Health (Children’s Hospital). Bangkok:
WHO Collaborating Centre for Case Management;
Kuo CH, Tai DJ, Chien CSC, Lan CK, Chiou SS, Liaw
YF. Liver biochemical test and dengue fever. Am J Trop
Med Hygiene 1992;47:265-70.
Kalayanarooj S, Ratanaamonsakul W, Nimmannitya S.
Liver function test and coagulogram in dengue hemorrhagic
fever patients. Studies/ Collaboratives on dengue
infections/dengue hemorrhagic fever at Queen Sirikit
National Institute of Child Health (Children’s Hospital).
Bangkok: WHO Collaborating Centre for Case
Management; 1997.
Mohan B, Patwari AK, Anand VK. Hepatic dysfunction
in childhood dengue infection. J Trop Med
;46:40-3.
Petdachai W. Hepatic dysfunction in children with dengue
shock syndrome. Dengue Bull 2005;29:1-8.
Lei HY, Yeh TM, Liu HS, Lin YS, Chen SH, Liu CC.
Immunopathogenesis of dengue virus infection. J Bio
Sci 2001;8:377-88.
Kalayanarooj S, Wangrotjanarat C, Thisyakorn U,
Nimmannitya S. Liver function test in dengue hemorrhagic
fever. Studies/Collaboratives on dengue infections/
dengue hemorrhagic fever at Queen Sirikit National
Institute of Child Health (Children’s Hospital).
Bangkok: WHO Collaborating Centre for Case Management;
Kalayanarooj S, Osotkrapan S, Nimmannitya S. Abnormal
elevation of hepatic transaminase in dengue hemorrhagic
fever patients. Studies/Collaboratives on dengue
infections/dengue hemorrhagic fever at Queen Sirikit
National Institute of Child Health (Children’s Hospital).
Bangkok: WHO Collaborating Centre for Case
Management; 1991.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp9.5.2008.359-62
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.