Cairan Rehidrasi Oral Osmolaritas Rendah Dibandingkan Oralit untuk Pengobatan Diare Akut pada Anak

Yorva Sayoeti, Risnelly S

Sari


Latar belakang. Tata laksana diare akut dehidrasi ringan sedang, WHO memilih cairan rehidrasi oral
(CRO) yang dikenal dengan Oralit. Namun, formula ini masih mempunyai kekurangan. Pada tanggal 27
Maret 2002 WHO merekomendasikan CRO osmolaritas rendah (total osmolaritas 245 mOsm/L)
menggantikan Oralit (total osmolaritas 311 mOsm/L).
Tujuan. Membandingkan lama penyembuhan dan kejadian hiponatremi pada pemakaian CRO osmolaritas
rendah dengan oralit.
Metode. Uji klinis acak terkontrol, dilakukan bulan Juli sampai September 2006 di Bagian Ilmu Kesehatan
Anak RS. M. Djamil Padang. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan randomisasi sederhana
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapat CRO osmolaritas rendah dan yang mendapat Oralit.
Lama penyembuhan dinilai berdasarkan frekuensi, konsistensi diare dan kadar Natrium yang diperiksa
pada saat pasien sembuh. Data dinalisis dengan uji statistik t-test dan chi-square dengan tingkat kemaknaan
p < 0,05.
Hasil. Subjek penelitian 44 bayi dan anak yang memenuhi kriteria inklusi, dua puluh empat orang mendapat
CRO osmolaritas rendah dan 20 orang mendapat Oralit. Rerata lama penyembuhan pada kelompok CRO
osmolaritas rendah 38,25 (SB 22,04) jam dan kelompok Oralit 47,55 (SB 34,50) jam. Rerata kadar Natrium
pada pemakaian CRO osmolaritas rendah 141,75 (SB 12,14) mEq/L dan pada pemakaian Oralit 143,05
(SB 10,19) mEq/L. Kejadian hiponatremi 12,5% pada kelompok CRO osmolaritas rendah dan 5% pada
kelompok Oralit. Secara statistik tidak ditemukan perbedaan bermakna lama penyembuhan (p = 0,05) dan
kejadian hiponatremi (p = 0,13).
Kesimpulan. Lama penyembuhan lebih cepat pada pemakaian CRO osmolaritas rendah dibandingkan
oralit. Kejadian hiponatremi lebih banyak pada pemakaian CRO osmolaritas rendah walaupun secara
statistik tidak didapatkan perbedaan.


Kata Kunci


Oralit; cairan rehidrasi oral; osmolaritas rendah

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Firmansyah A. Cairan rehidrasi oral manfaat dan

perkembangannya. Dalam: Hot Topics in Pediatrics II.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2002. h. 141-5.

Widaya IW, Gandi. Konsistensi pelaksanaan program

serta morbiditas dan mortalitas diare di era otonomi dan

krisis. Dalam: Kongres Nasional II Badan Koordinasi

Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI). Bandung:Badan Koordinasi Gastroenterology Anak Indonesia,

: 45-54.

Jumnalis. Pemakaian prebiotik pada diare akut. Tesis.

Universitas Andalas Padang. 2005.

Sunoto. Peran obat dalam tata laksana diare. Maj Kes

Masy Indon 2002; 24: 359-66.

Seokyung H, Yaejean K, Garner P. Reduced osmolarity

oral rehydration solution for treating dehydration due

to diarrhea in children: systematic review. BMJ 2001;

: 81-5.

Duggan C, Fontaine O, Pierce F, Glass R.I, Mahalanabis

D, Alam NH dkk. Scientific rationale for a change in

the composition of oral rehidration solution. JAMA

;291: 2628-31.

Rachmad H. Kebijakan Nasional pemberantasan

penyakit menular langsung dan oralit formula baru.

Dalam: Kongres Nasional II Badan Koordinasi

Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI). Bandung:

Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia,

: 91-7.

Mahalanabis N, Furuque AS, Hoque SS, Furuque SM.

Hypotonic oral rehidration solution in acute diarrhea:

controlled clinical trial. Acta Pediatr 1995; 84:289-93.

Internationaly Study Group on Reduced-osmolarity

ORS solution.. Multicentre evaluation of reducedosmolarity

oral rehidration salt solution. Lancet 1995;

: 282-5.

Rautanen, Rhadil, Vesikari. Clinical experience with a

hypotonic oral rehidration solution in acute diarrhea.

Acta Pediatr 1993; 84: 52-4.

Santosham M, Fayat I, Abu Zikri M, Hussein A,

Amponsah A, Duggan C dkk. A double-blind clinical

trial comparing World Health Organization oral

rehidration solution with a reduced osmolarity solution

containing equal amounts of sodium and glukose. J.

Pediatr 1996; 28: 45-51.

Mougi M, Akkad N, Hendawi A, Hassan M, Amer A,

Fontaine O dkk. Is a low-osmolarity ORS solution more

efficacious than standard WHO ORS solution. J Pediatr

Gastroenterol Nutr 1994; 19: 83-6.

CHOISE Study Group. Multicenter, randomized,

double blind clinical trial to evaluate the efficacy and

safety of a reduced osmolarity oral rehidration salts

solution in children with acut watery diarrhea. Pediatric

; 107: 613-8.

Nalin DR, Hirschhorn N, Greenough W, Fuchs GJ,

Cash RA. JAMA 2004; 291: 2632-5.

Alam S, Afzal K. Maheshwari, Shukla. Safety and efficacy

of a hiposmolar oral rehidration solution (H-ORS) with

the World Health Organitation oral rehydration solution

(WHO ORS). Department of Pediatrics, Jawaharlal

Nehru Medical College. 2000; 202: 48-59.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp9.5.2008.304-8

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.