Insidens Malnutrisi Rawat Inap pada Anak Balita di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
Sari
Latar belakang. Malnutrisi merupakan salah satu masalah serius di bidang kesehatan anak balita baik di
negara maju maupun negara sedang berkembang karena angka kesakitan dan kematian masih tinggi.
Tujuan. Mengetahui insidens malnutrisi rawat inap pada anak balita dan menganalisis hubungannya
dengan berbagai faktor seperti jenis kelamin, umur, jenis penyakit, tipe malnutrisi dan lama rawat.
Metode. Penelitian kohort retrospektif dikerjakan terhadap 103 anak balita rawat inap di Bangsal Anak
RSUP Sanglah bulan Nopember 2006 sampai Januari 2007. Malnutrisi rawat inap ditentukan dengan
menghitung selisih nilai Z-score BB/TB saat masuk rumah sakit dan saat pulang dengan cut off point 0,5
SD. Hubungan dengan jenis kelamin, umur, jenis penyakit, tipe malnutrisi dan lama rawat diuji dengan
uji kai-kuadrat dengan tingkat kemaknaan p <0,05.
Hasil. Diantara 103 anak balita 66% laki-laki dan 34% perempuan, 44,6% berumur <12 bulan, 24,3%
dengan diagnosis diare, dan lama rawat antara 2–29 hari. Insidens malnutrisi rawat inap dijumpai pada 31
dari 103 anak (30,1%). Insidens malnutrisi rawat inap pada anak dengan lama rawat 8-29 hari 58,8% dan
lama rawat 2-7 hari 15,9%, secara statistik bermakna (p=0,000; RR 3,69; IK95% 2,00; 6,79). Hubungan
malnutrisi rawat inap dengan jenis kelamin, umur, jenis penyakit, dan tipe malnutrisi tidak bermakna
(masing-masing nilai p >0,05).
Kesimpulan. Insidens malnutrisi rawat inap di RSUP Sanglah 30,1%, risiko malnutrisi rawat inap
meningkat 3,69 kali apabila anak dirawat lebih dari seminggu
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Grigsby DG, Harohalli RS. Malnutrition. Didapat dari:
http://www.emedicine.com/PED/topic1360.htm. Diakses
tanggal 30 Juni 2006.
Scheinfeld NS, Mokashi A, Lin A, Santoro D. Protein-Energy
Malnutrition. Didapat dari: http://www. emedicine.com/
derm/topic797.htm. Diakses tanggal 11 Agustus 2006.
World Health Organization. Nutrition for health and
development: a global agenda for combating malnutrition.
Department of Nutrition for Health and Development.
Geneva, 2000.
De Onis M, Monteiro C, Akre J, Clugston G. The worldwide
magnitude of protein-energy malnutrition: an overview
from the WHO Global Database on Child Growth.
Bull WHO. 1993;71:703-12.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Tata laksana
kurang energi protein pada anak di rumah sakit
Kabupaten/Kodya. Jakarta, 2000.
Sudaryat, Soetjiningsih. Penyunting. Pedoman diagnosis
dan terapi ilmu kesehatan anak RSUP Sanglah.
Denpasar: Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unud/
RSUP Sanglah, 2000. h. 79-84
Jalil F. Nutrition in Acute Diarrhea. Nestle Nutr Workshop.
Switzerland: Nestec Ltd, 1996. h. 12-14.
Geila AR, Rocha EJM, Martins CV. The effects of hospitalization
on the nutritional status of children. J Pediatr
(Rio J) 2006;82:70-4.
World Health Organization. WHO Anthro 2005 software
for assessing growth and development of the world’s
children. Department of Nutrition for Health and Development.
Geneva, Switzerland, 2006.
De Onis M, Onyango AW, Borghi E, Garza C, Yang H.
Comparison of the World Health Organization (WHO)
Child Growth Standards and the National Center for
Health Statistics/WHO international growth reference:
implications for child health programs. Public Health
Nutrition 2006;9:942-7.
Kac G, Camacho-Dias P, Silva-Coutinho D, Silveira-
Lopes R, Vilas-Boas V, Pinheiro ABV. Length of stay is
associated with incidence of in-hospital malnutrition in
a group of low-income Brazillian children. Salud Publica
Mex. 2000;42:407-12.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp9.6.2008.381-85
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.