Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta
Sari
Latar belakang. Diare persisten menjadi perhatian setelah WHO berhasil menurunkan kejadian diare akut dengan upaya rehidrasi oral. Sepuluh persen diare akut karena infeksi berlanjut menjadi diare persisten dengan angka kematian pada balita 35%.
Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien, manifestasi klinis, laboratorium, dan penyakit penyerta diare persisten
Metode. Studi prospektif terhadap anak dengan diare persisten yang berobat di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sejak 1 Juni sampai 31 Agustus 2005. Data diperoleh dengan mengisi formulir kuesioner yang ditanyakan kepada ibu pasien dan catatan medis pasien saat pertama datang.
Hasil. Didapatkan 41 anak menderita diare persisten, usia terbanyak di bawah 5 tahun. Pendidikan ibu terbanyak sekolah menengah atas (48,7%) dengan tingkat ekonomi rendah (80,5%). Sebagian besar anak telah mendapat antibiotik sebelumnya (48,2%). Demam ditemukan pada 63,4% anak, mual dan muntah 48,8%, dan tinja berlendir 53,7%. Penyakit penyerta, gizi buruk 36,6% anak, alergi susu sapi 31,7%, infeksi saluran kencing 24,4%, dan infeksi HIV 19,5%. Anemia dan hipoalbuminemia ditemukan beturut-turut pada 71,4% dan 64,7% anak.
Kesimpulan. Diare persisten terutama mengenai balita dengan tingkat ekonomi keluarga dan pendidikan ibu rendah. Demam dan tinja berlendir merupakan manifestasi klinis yang paling sering dijumpai, sedangkan gizi buruk, alergi susu sapi, infeksi saluran kemih dan infeksi HIV merupakan penyakit yang paling sering menyertai diare persisten. Anemia dan hipoalbumineia merupakan kelainan laboratorium yang paling sering ditemukan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
WHO CDD Programme and The applied diarrhoeal disease research project (ADDR). Clinical update: Persistent Diarrhoea 1992: 1-4
Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM & PLP Buku ajar diare 1995: 93-8.
WHO/CHD, Persistent diarrhoea and breastfeeding. WHO division of child health development family and reproductive health, Geneva, WHO/CHD/97;8: 1-16.
Firmansyah A. Beberapa aspek penting pembrantasan diare di puskesmas. Maj Kes Masy Indones 1990;4: 236-9.
World Health Organization. Persistent diarrhea in children in developing countries. Memorandum from a WHO meeting, Geneva, WHO. Bull WHO 1988;66:709-17.
Brown KH. Diarrhea and malnutrition. J Nutr 2003: 133; 328-32.
Liste MB, Natera I , Suarez JA, Pujol FH, Liprandi F, Ludert Je. Enteric virus infections and diarrhea in healthy and human immunodeficiency virus-infected children. J Clin Microbiol 2000: 38; 2873-87.
Department of health and human services centre of disease control and prevention. National centre for health statistics, 2000 CDC growth charts for the united states: methods and development, May 2002, Series 11 number 246.
Bank Dunia. Tingkat pendapatan perkapita per tahun penduduk Indonesi. Didapat dari: http://www.worldbank.org/data.2003.
WHO. The treament of diarrhoea A manual for physician and other senior health workers.WHO/CDR/95.3 (1995).
WHO. Iron deficiency anaemia assessment, prevention and control a guide for programme managers. WHO/NHD/01.3/2000.
Departemen IKA FKUI-RSCM. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM 2005.
Branth PV, Steinsland H, Santos G. Community-based controlled trial of dietary management of children with persistent diarrhea: sustained beneficial effect on ponderal and linear growth. Am J Clin Nutr 2001;73:968–74.
Bhandari N, Bhan MK, Sazawal S, Clemens JD, Bhatnagar S, Khoshoo V. Association of antecedent malnutrition with persistent diarrhoea a case-control study, BMJ 1989:298; 1284-7.
Lima AM, Moore SR, Barboza MS. Persistent diarrhea signals a critical period of increased diarrhea burdens and nutritional shortfalls: a prospective cohort study among children in Northeastern Brazil. JID 2000;181:1643-51.
Firmansyah A. Perubahan morfologis dan fisiologis pada malnutrisi sebagai penyebab diare, MKI 1990; 40: 38-41.
Taniguchi K, Rikimaru T, Yartey JE. Immunological background in children with persistent diarrhea in Ghana, Pediatrics Inter 1999; 41: 162-7.
Black RE. Persistent diarrhea in children of developing countries. Pediatr Infect Dis J 1993;12:751-61.
Claeson M, Merson MH. Global progress in the control of diarrhoeal diseases. J Pediatr Infect Dis 1990;9:345-55.
Lee Ws, Boey CCM, Chronic diarrhea in infants and young children: causes, clinical features and outcome. J. Paediatr. Child health 1999; 35: 260-3.
Bhutta ZA, Nizami SO, Isani Z. Zinc supplementation in malnourished children with persistent diarrhea in Pakistan. Pediatrics 1999;103;42.
Bhatnagar S, Maharaj K B, Kiran D S, Shailendra K S, Syariff SM. Efficacy of milk-based diets in persistent diarrhea: A randomized, controlle. Pediatrics 1996; 98: 1122-6.
Amadi B, Mwiya M, Chomba E, Thomson M, Chintu C, Paul K, Walker-Smith J. Improved nutritional recovery on an elemental diet in zambian children with persistent diarrhea and malnutrition. J Trop Pediatr 2005; 51: 5-10.
Walker-Smith JA. Masalah pediatric di bidang gastroenterology tropis dalam: problem gastrenterologi daerah tropis, penyunting. GC Cook. Edisi pertama. Jakarta: EGC; 2003.h. 133-41.
Harrison M, Kilby A, Walker-Smith JA, France NE, Wood CBS. Cowls milk protein intolerance: a possible association with gastroenteritis, lactose intolerance and IgA deficiency. Brit Med J 1976; 1:1501-4.
Arora NK, Bhan MK, Ghai OP. Protracted diarrhea of infancy: its aetiology and management in 25 patients. Indian Pediatr 1981;18:272-8.
Fagundes-Neto U, Wehba J, Viaro T, Machado NL, da Silva Patricio FR. Protracted diarrhea in infancy: clinical aspects and ultra structural analysis of the small intestine. J Pediatr Gastroenterol Nutr 1985;4:714-22.
DuPont HL, Marshall GD. HIV-Associated diarrhea and wasting. Lancet 1995;346:352-7.
Valman HB. Chronic diarrhoea. British med J 1981; 282:2120-2.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp10.2.2008.94-9
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.