Insidens dan Karakteristik Otitis Media Efusi pada Rinitis Alergi Anak

Siti Munawaroh, Zakiudin Munasir, Brastho Bramantyo, Antonius Pudjiadi

Sari


Latar belakang. Rinitis alergi merupakan masalah kesehatan global yang diderita oleh 10% sampai 25% penduduk dunia. Rinitis alergi sering dihubungkan dengan penyakit lain seperti otitis media efusi (OME), namun perannya masih diperdebatkan. Pada anak-anak, OME kadang-kadang bersifat asimtomatik. Namun jika hal ini tidak cepat dikenali dan diatasi maka akan menjadi faktor predisposisi gangguan bicara di kemudian hari. Oleh karena itu, perlu mendeteksi lebih dini gangguan telinga tengah yang berkaitan dengan rinitis alergi.
Tujuan. Mengetahui insidens dan karakteristik OME pada pasien rinitis alergi anak usia 4-14 tahun.
Metode. Penelitian deskriptif potong lintang pada 64 anak rinitis alergi usia 4-14 tahun di Poliklinik Alergi Imunologi Departemen IKA RSCM. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, uji kulit, dan pemeriksaan laboratorium serta timpanometri.
Hasil. Berdasarkan klasifikasi Liden and Jerger (timpanogram tipe B untuk OME, timpanogram tipe C untuk gangguan fungsi tuba Eustachius (TE)), OME ditemukan pada 11 dari 64 pasien rinitis alergi (17,2%) dan 10 pasien (15,6%) menderita gangguan fungsi TE. Laki-laki 7 dari 11 pasien, lebih banyak diderita pada anak usia 4-6 tahun (6 dari 11 pasien). Rinitis alergi merupakan riwayat atopi terbanyak dalam keluarga (9 dari 11 pasien), sebagian besar pasien OME tidak mengeluh gangguan telinga (8 dari 11 pasien) dan semua pasien yang asimtomatik berusia kurang dari 10 tahun. Pasien dengan OME lebih sedikit terpapar asap rokok (4 dari 11 pasien), sebagian besar tidak memelihara anjing dan kucing (9 dari 11 pasien), semua pasien dengan OME memiliki kadar IgE total meningkat, dan uji kulit positif.
Kesimpulan. Insidens OME pada rinitis alergi anak 17,2%. Didominasi oleh laki-laki, usia 4-6 tahun, asimtomatik, peningkatan IgE dan eosnofil total serta uji kulit positif.


Kata Kunci


rinitis alergi; otitis media efusi; gangguan fungsi tuba Eustachius

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Salib RJ, Lee AD, Howarth PH. Allergic rhinitis: past, present and the future. Clin Otolaryngol 2003;28:291-303.

Wright AL, Holdberg CJ, Martinez FD, Halonen M, Morgan W, Taussig LM. Epidemiology of physician diagnosed allergic rhinitis in childhood. Pediatrics 1994;94:895-901.

Fireman P. Therapeutic approaches to allergic rhinitis: treating the child. J Allergy Clin Immunol 2000;105: 616-21.

Fireman P. Allergic rhinitis. Dalam: Bluestone CD, Stool SE, Kenna MA, penyunting. Pediatric otolaryngology. Edisi ke-3. Philadelphia: WB Saunders company; 1996. h. 905-17.

Nguyen LH, Manokian JJ, Soboi SE, Tewfik BD, Schloss MD, dkk. Similar allergic inflammation in the middle ear and the upper airway: evidence linking otitis media with effusion to the united airways concept. J Allergy Clin Immunol 2004;114:1110-5.

Yeo SG, Park DC, Eun YG, Cha CI. The role of allergic rhinitis in the development of otitis media with effusion: effect on Eustachian tube function. Am J Otolarynngol 2007;28:148-52.

Tomonaga K, Kurono Y, Mogi G. The role of nasal allergy in otitis media with effusion. Acta Otolaryngol 1988;458(suppl):41-7.

Fireman P. Otitis media and eustachian tube dysfunction: connection to allergic rhinitis. J Allergy Clin Immunol 1997;99:787-97.

Lack G. Pediatric allergic rhinitis and comorbid disorders. J Allergy Clin Immunol 2001;108:9-15Spector SL. Overview of comorbid associations of allergic rhinitis. J Allergy Clin Immunol 1997;99:773-9.

Lazo-Saenz JG, Galvan-Aguilera AA, Martinez-Ordaz VA, Velasco-Rodriguez VM, Nieves-Renteria A, Rincon-Castaneda C. Eustachian tube dysfunction in allergic rhinitis. Otolaryngol Head Neck Surg 2005;132:626-9.

Auinger P, Lanphear BP, Kalkwarf HJ, Mansour ME. Trends in otitis media among children in the United States. Pediatrics 2003;112:514-20.

Tamin S. Prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan otitis media efusi pada anak sekolah Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di wilayah desa tertinggal dan desa maju di Jakarta. Skripsi akhir bagian THT FKUI, Jakarta 1996.

Etzel RA, Patthisal EN, Haley NJ, Fletcher RH, Henderson FW. Passive smoking and middle ear effusion among children in day care. Pediatrics 1992;90:228-32.

Iversen M, Birch L, Lundquist GR, Elbrond O. Middle ear effusion and the indoor environemnt. Arch Environ Health 1985;40:74-9.

Kull I, Wickman M, Lilja G, Nordvall SL, Pershagen G. Breast feeding and allergic disease in infant-a prospective birth cohort study. Arch Dis Child 2002;87:478-81.

Akbari H, Hosseini RF, Miri S, Amin R. The prevalence of allergic rhinitis among 11-15 years old children in Shiraz. Iran J Immunol 2004;1:133-7.

Yun Wang D. Risk Factors of allergic rhinitis: genetic or environmental?. Therapeutics and Clin Risk Management 2005;1:115-23.

Doner F, Yariktas M, Demirci M. The role of allergy in recurrent otitis media with effusion. I Invest Allergol Clin Immunol 2004;14:154-8.

Nsouli TM, Nsouli SM, Linde RE, O’Mara F, Scanlon RT, bellanti JA. Role of food allergy in serous otitis media. Ann Allergy 1994;73:215-9.

Hurst DS. Allergy management of refractory serous otitis media. Otolaryngol Head and Neck Surg 1990;102:664-9.

American Lung Association. Urban air pollution and health inequalities: a workshop report. Environ Health Perspect 2001;109(suppl.3):357-74.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp10.3.2008.212-8

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.