Perbandingan Kadar Seng Plasma pada Diare Akut Gizi Baik dan Gizi Kurang Anak Usia 6 bulan-2 tahun
Sari
Latar belakang. Diare menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di bawah usia 5 tahun, dengan insidens tertinggi pada usia 6 bulan–2 tahun. Selama diare berlangsung terjadi penurunan kadar seng plasma. Kondisi ini makin diperberat jika sebelumnya telah terjadi deplesi seng plasma pada anak dengan status gizi kurang.
Tujuan. Membandingkan kadar seng plasma pada anak diare akut gizi baik dan gizi kurang usia 6 bulan–2 tahun.
Metode. Comparative study dengan rancangan penelitian cross sectional yang dilaksanakan di RS Hasan Sadikin, RS Ujung Berung, dan RS Cibabat sejak Oktober sampai Desember 2007. Setiap subjek penelitian diambil sampel darah untuk diperiksa kadar seng plasma, status gizi diperiksa dengan skor Z. Kadar seng plasma <84,5 μg/dL dikategorikan rendah dan ≥84,5 μg/dL normal. Analisis statistik dihitung dengan menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan kadar seng plasma rata-rata antara anak diare akut gizi baik dan kurang serta uji x2 untuk mengetahui perbedaan antara kadar seng plasma normal dan rendah pada anak diare akut gizi baik dan kurang.
Hasil. Dari 60 subjek penelitian terdapat 30 anak gizi kurang dan 30 anak gizi baik yang menderita diare akut. Terdapat 24 anak gizi kurang dan tujuh anak gizi baik yang memiliki kadar seng plasma di bawah nilai normal. Kadar seng plasma rata-rata pada anak diare akut gizi baik adalah (104,38±19,31) μg/dL dan (69,20±15,77) μg/dL pada anak diare akut gizi kurang (p=0,000). Hasil uji x2 menunjukkan kadar seng plasma anak diare gizi kurang secara bermakna lebih rendah daripada kadar seng plasma anak diare akut gizi baik (x2=19,288; p=0,000).
Kesimpulan. Kadar seng plasma pada anak gizi kurang usia 6 bulan–2 tahun yang menderita diare akut lebih rendah dibandingkan dengan anak gizi baik.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Black RE, Bryce J, Boschi-Pinto C, Shibuya K. WHO estimates of the causes of death in children. Lancet 2005;365:1147-52.
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (PPM-L). Laporan hasil survei angka kesakitan diare dan perilaku ibu dalam tatalaksana diare balita. Jakarta: PPM-L; 1999.
Lee RG, Rains TM, Tovar-Palacio, Beverly JL, Shay NF. Zinc deficiency increases hypothalamic neuropeptide Y and neuropeptide Y mRNA levels and does not block neuropeptide Y-induced feeding in rats. J Nutr 1998;128:1218-23.
Castillo-Duran C, Vial P, Uauy R. Trace mineral balance during acute diarrhea in infants. J Pediatric 1988;113:452-7.
Prasad AS. Discovery of human zinc deficiency of zinc. Dalam: Tomita H (penyunting). Trace elements in clinical medicine. Tokyo: Springer-Verlag; 1999. h. 3-11.
Roy SK, Behrens RH, Haider R, Akramuzaman SM, Mahalanabis D, Wahed MA, et al. Impact of seng suplementation on intestinal permeability in Bangladesh children with acute diarrhea and persitent diarrhea syndrome. J Ped Gastroenterol Nutr 1992;15:289-96.
World Health Organisation-UNICEF. WHO/UNICEF joint statement: clinical management of acute diarrhea. New York: The United Nations Children’s Fund/World Health Organization; 2004.
Kosek M, Bern C, Guerrant RL. The global burden of diarrhoea diseases as estimated from studies published between 1992 and 2000. Bull WHO. 2003;81:197-204.
Brown KH, Sara E, Peerson JM. The importance of zinc in human nutrition and estimation of the global prevalence of zinc deficiency. Food Nutrit Bull 2001;22:31.
Prasad AS. Discovery of human zinc deficiency of zinc. Dalam: Tomita H, penyunting. Trace elements in clinical medicine. Tokyo: Springer-Verlag; 1999. h. 3-11.
Castillo-Duran C, Vial P, Uauy R. Trace mineral balance during acute diarrhea in infants. J Pediatric 1988;113:452-7.
Krebs FN. Trace elements. Dalam: Walker AW, Watkins JB, Duggan C (penyunting). Nutrition in pediatrics basic science and clinical applications. London: Hamilton; 2003. h. 86-110.
Sandstrom B. Diagnosis of zinc deficiency and excess in individuals and populations. Food Nutrit Bull. 2001;22:32.
Shankar AH, Prasad AS. Zinc and immune function: the biological basis of altered resistence to infection. Am J Clin Nutr 1998;68:447-63.
Molla AM, Molla A, Sarker SA, Rahaman MM. Food intake during and after recovery from diarrhea in children. Dalam: Lincoln C. Chen and Nevin S. Scrimshaw, penyunting. Diarrhea and malnutrition: interactions, mechanisms and interventions. New York; Plenum Press, 1983. h.113-23.
Sayogo S. Defisiensi zinc pada anak usia 2-15 tahun di kelurahan Utan Kayu Utara. Maj Kes Masy Indon. 1993;1:4-8.
Koesnadi D. Hubungan kadar zinc plasma dengan status gizi balita. Majalah Ilmu Kedokteran Universitas Gajah Mada. 1995;27:81-8.
Rajiv Bahl. Efficacy of zinc-fortified oral rehydration solution in 6 to 35 months old children with acute diarrhea. J Pediatr 2002;141:677-82.
Sarker SA, Rahaman MM, Ali A, S Hossain. Prolonged depression of serum zinc concentration in children following post-measless diarrhea. Hum Nutr Clin Nutr 1985;39:411-7.
Robert RE. Zinc deficiency, infectious diseases and mortality in the developing countries. J Nutr 2003;133:1485-89.
Patel B, Dhandee L, Manwar R. Therapeutic evaluation of zinc and cooper supplementation in acute diarrhea in children: double blind randomized trial. Indian Pediatrics 2005;42:433-42.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp10.3.2008.196-200
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.