Efikasi Obat Kloroquine, Kina, Artesunate-SP, Artesunate-Amodiaquine, Artesunate-Lumafentrin pada Anak Malaria Falciparum di BLU RSUP Prof. Dr. RD. Kandou Manado

Suryadi Nicolaas Napoleon Tatura

Sari


Latar belakang. Malaria falciparum masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan pada anak-anak dan orang dewasa di negara-negara tropis. Di Indonesia, dilaporkan Plasmodium falciparum telsh resisten terhadap obat – obat anti malaria, terutama kemungkinan terjadi early treatment failure (ETF).
Tujuan. Untuk mengetahui efikasi dan early treatment failure (ETF) obat anti malaria (OAM) yaitu kloroquin (CQ), kina, artesunat-SP(AS-SP), dan artesunate-amodiaquin(AS-AQ) serta artesunate- lumafentrin(AS-L) pada anak dengan malaria falciparum.
Metode. Penelitian deskriptif retrospektif� �� � � � � � � � � � � . Populasi adalah bayi dan anak usia 1 bulan-14 tahun yang terdiagnosis dengan malaria falciparum dan mendapat OAM. Data diperoleh dari rekam medis Bagian Anak BLU RSUP Prof Dr. RD. Kandou Manado sejak Maret 2007 sampai Maret 2009. Data dikelompokkan berdasarkan jenis obat anti malaria yang digunakan oleh pasien selama 3 hari (3x24jam), kemudian dinilai waktu bebas parasit dalam darah pasien serta ETF. Hitung parasit menggunakan metode semikuantitatif. Data dianalis dengan metode Kaplan-Meier menggunakan SPSS 17.
Hasil. Efikasi obat anti malaria dalam 3 hari sebagai berikut, AS-L 100%, AS-SP 100%, AS-AQ 97%, CQ 85%, dan kina 81%. Terdapat ETF obat kina 19%, CQ 15% dan AS-AQ 3%. Parasite negative rate dalam 24 jam AS-SP 0,6, AS-L 0,6, AS-AQ 0,89, Kina 0,35 dan CQ 0,54.
Kesimpulan. Artesunate-lumafentrin dan artesunate-SP merupakan obat anti malaria falciparum pilihan. Artesunate-amodiaquine sangat baik menurunkan angka parasit dalam 24 jam I. Telah terjadi ETF pada kloroquine, kina dan arteunate-amodiaquine.


Kata Kunci


malaria falciparum; artesunat; sulfadoxine-pirimetamin; lumafentrin; amodiaquine; kina; kloroquine

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Snow R, Craig H, Newton C, Steketee R. The public health burden of Plasmodium falciparum malaria in Africa: Deriving the numbers. Working paper no.11. Bethesda, MD: Fogarty International Center, National Institutes of Health 2003. h. 1-75.

Trigg P, Kondrachine A. The global malaria control strategy- World Health Organization 1998 ; 51 : 4-5.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia, Jakarta, 2006. h 1-10

Filler S, Causer LM, Newmand RD, Barber AM, Robert JM, Mac Arthur dkk. Malaria sirveillance-United States, 2001. MMWR Survell Summ 2003;51:1.

Kundu R, Ganguly N, Ghost TK, Choudhury P, Shah R. Diagnosis and treatment malaria in child. Indian Pediatric 2005;42:1101-14.

Stauffer W, Fischer PR. Diagnosis and treatment of malaria in children. Clin Infect Dis 2003;37:1340-8.

Leder K, Weller PF. Epidemiology, pathogenesis, clinical feature, and diagnosis of malaria. Diunduh dari: http://www.uptodate.com.

Tandayu SA. Masalah data malaria di Sulawesi Utara. Dalam: Tambajong EH, penyunting. Penanganan malaria secara terpadu. Manado: FK Universitas Sam Ratulangi; 1993. h.155-63.

Kan EF, Posumah MD, Wiriadinata S, Wahani AI, Rampengan TH. Resistensi dan respon pengobatan klorokuin terhadap pasien malaria tropika. Dalam: Firmansyah A, Trihono P, Oswari H, Nurhamzah W, Darmawan BS, penyunting. Buku abstrak KONIKA XI. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat Jakarta; 1999. h. 297.

Gunawan CA, Harijanto PN, Sutjipto. Malaria di Sulawesi Utara. Dalam: Harijanto PN, penyunting.Malaria: epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinik dan penanganan. Cetakan I. Jakarta: EGC; 2000. h. 26-37.

Makanga M, Premji Z, Falade C. Efficacy and safety of the six-dose regimen of artemether- lumefantrine in pediatrics with uncomplicated plasmodium falciparum malaria: a pooled analysis of individual patient data. Am J Trop Med Hyg 2006;74:991-8.

Roll Back Malaria/World Health Organization, 2004. Position of WHO’s Roll Back Malaria Department on malaria treatment policy. Diunduh dari: http://www.who.int/ malaria/docs/who_apt _position.htm. Diakses 19 Maret 2008.

Sutanto I, Pribadi W. Parasit malaria. Dalam: Sutanto I. Ismid IS, Sjarifudin PK, Sungkar S, penyunting. Parasitologi Kedokteran Edisi ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI; 2008. h. 189-207.

Silitonga K, Rampengan TH. Comparative efficacy of combination fansidar- sulphat quinine and fansidar–HCl tetracycline in falciparum malaria in children above 7 years old. Ped Ind 1991;31:111-6.

Humphreys GS, Merinopoulos, Ahmed J, dkk. Amodiaquine and Artemether- Lumefantrine select distinct alleles of the Plasmodium falciparum mdr-1 gene in Tanzanian children treated for uncomplicated malaria. Antimicrobial Agent and Chemotherapy 2007;51:991-7.

White NJ. Malaria. Dalam: Gordon Cook, penyunting. Mansion’s Tropical Diseases. Edisi ke-12. London: WB Saunders; 1997. h. 1087-164.

Dorsey G, Njama D, Kamya MR. Sulfadoxine/ pyrimethamine alone or with amodiaquine or artesunate for treatment of uncomplicated malaria: a longitudinal randomized trial. Lancet 2002;360:2031-8.

Mandei J. Perbandingan efikasi kombinasi artesunat dan sulfadoksin-pirimetamin dengan kombinasi artesunat dan amodiakuin pada malaria tropika anak. Manado: Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, 2007 (Tesis).

Alecrim GM, Lacerda VM, Mouraq PM. Successful treatment of Plasmodium falciparum malaria with a six-dose regimen of artemether-lumefantrine versus quinine-doxycycline in the western Amazon region of Brazil. Am J.Trop.Med.Hyg. 2006;74:20-5.

Kshirsagar NA, Gogtay NJ, Moorthy NS. A randomized, double-blind, parallel-group, comparative safety, and efficacy trial of oral co-artemether versus oral chloroquine in the treatment of acute uncomplicated Plasmodium falciparum malaria in adults in India. Am J Trop Med Hyg 2000;63:402-8.

Looareesuwan S, Wilairatana P, Chokejindachai W. A randomized, double-blind, comparative trial of a new oral combination of artemether and benflumetol (CGP 56697) with mefloquine in the treatment of acute plasmodium falciparum malaria in Thailand. Am J Trop Med.Hyg 1999;60:238-43.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp10.6.2009.417-23

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.