Perbedaan Kadar Feritin Serum pada Anak dengan Bukan Tuberkulosis Paru
Sari
Latar belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan
morbiditas dan mortalitas pada anak meningkat. Anemia merupakan komplikasi yang biasa terjadi pada
TB paru. Mekanisme anemia yang tepat pada TB paru belum diketahui secara jelas. Kadar feritin adalah
parameter yang pertama menunjukkan penurunan simpanan besi.
Tujuan. Membuktikan kadar feritin serum anak TB paru lebih rendah dibandingkan dengan yang bukan
TB paru.
Metode. Studi belah lintang pada 44 anak yang datang di Bangsal Poliklinik Paru Anak, Poliklinik Umum,
dan Bangsal Anak RS. Dr. Kariadi Semarang, usia 1-14 tahun dengan diagnosis TB dan bukan TB Paru
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dilakukan pemeriksaan kadar feritin
serum dengan metode ELISA. Wawancara dengan orang tua anak menggunakan alat bantu kuesioner.
Analisis statistik kadar feritin menggunakan uji Mann-Whitney.
Hasil. Rerata kadar feritin serum pada kelompok TB paru lebih rendah (49,16±69,85) dibandingkan dengan
kelompok bukan TB Paru (93,40±187,83), p=0,021. Status anemia pada kelompok paru lebih rendah
(20,5%) daripada kelompok bukan TB Paru (27,3%), p=0,36. Status gizi baik pada kelompok TB paru
lebih rendah (20,6%) dibanding kelompok bukan TB paru (35,3%), p=0,215.
Kesimpulan. Kadar feritin serum anak TB paru lebih rendah dibandingkan dengan anak bukan TB paru.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Kartasasmita CB, Basir D. Tuberkulosis (Epidemiologi).
Dalam: Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB,
penyunting. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke 1.
Jakarta: IDAI; 2008: h.162-77.
Depkes RI. Kerangka kerja strategi pengendalian TBC
Indonesia: 2006-2010. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI; 2008.
Conrad ME. Iron deficiency anemia. Med J 2002;3:114-
Weiss G. Iron and Immunity: a double-edged sword.
Eur J Clin Invest 2002;32:70-8.
Brugnara C. Iron deficiency and erythropoiesis: new
diagnostic approaches. Clin Chem 2003;49:1573-8.
Devi U, Rao CM, Srivastava VK. Effect of iron
supplementation on mild to moderate anaemia in
pulmonary tuberculosis. Brit J Nutr 2003;90:541-50.
INACG. Anemia and Iron Deficiency. The International
Nutritional Anemia Consultative Group. Secretariat:
Washington DC: 2002.
Gibson RS. Assessment of iron status. Dalam: Principles
of Nutritional Assessment. Oxford University Press;
h.349-76
Mahan KL. Laboratory data in nutrition assessment.
Dalam: Sylvia Escott-Stump, eds. Krause`s Food
Nutrition, and Diet Therapy. Edisi ke-11. USA: Elsevier;
h.444.
Kimerling ME, Vaughn ES, Dunlap NE. Childhood
tuberculosis in Alabama : epidemiology of disease and
indicators of program effectiveness, 1983 to 1993. Paed
Infect Dis 1995;14:678-84.
Depkes RI. Rencana strategi nasional penanggulangan
tuberkulosis tahun 2002-2006. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2001
Moss RB. Pulmonary defenses. Dalam: Hilman BC,
penyunting. Pediatric Respiratory Disease : Diagnosis and
Treatment. Philadelphia: WB Saunders; 1993.h.12-36.
Rahajoe N, Basir D, Makmuri. Pedoman Nasional
Tuberkulosis Anak. UKK Pulmonologi PP IDAI, Jakarta,
Bogden JD, Lintz DI, Joselow MM. Copper/zinc ratios
in whole blood, plasma, and erythrocyt pulmonary
tuberculosis. Health Lab Sci 1978;15:38-43.
Andrews NC. Disorders of iron metabolism. Didapat
dari: http://dispatch.mail- list.com/archives/hbvresearch/
nisg.00758, January 2000.h.2-9. Diakses
tanggal 24 February 2009.
Narang APS, Whig J, Mahajan R. Serum copper and
zinc levels in patients with pulmonary tuberculosis. Trace
Elem Electrolytes 1995;12:74-5.
Gangaidzo IT, Moyo VM, Mvundura E. Association of
pulmonary tuberculosis with increased dietary iron. J
Infect Dis 2001;184:936-9.
Wieringa FT, Dijkhuizen MA, West CE, Clewes CAN,
Muhilal. Estimation of the effect of the acute phase
response on indicators of micronutrient status of
Indonesian infants. J Nutr 2002;132:3061-6
Hulthen L, Lindstedt G, Lundberg PA, Hallber L. Effect
of a mild infection on serum ferritin concentration
and epidemiological implications. Eur J Clin Nutr
;52:376-9.
De Silva A, Atukorola S, WeerasingheI, Ahluwalia N.
Iron supplementation improves iron status and reduces
morbidity in children with or without upper respiratory
tract infections : a randomized controlled trial study in
Colombo,Srilanka. Am J Clin Nutr 2003;77:234-41.
Brown KH, Lanata CF, Yuen ML, Pearson JM, Butron B,
Lonnerdal B. Potential magnitude of the misclassification
of a population’s trace element status due to infection :
example from a survey of young Peruvian children. Am
J Clin Nutr 1993;58:549-54
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp11.5.2010.335-40
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.