Kesesuaian Nilai C-Reactive Protein dan Procalcitonin dalam Diagnosis Pneumonia Berat pada Anak

Irawati Irawati, Heda Melinda, Ponpon S. Idjradinata

Sari


Latar belakang. Penyebab pneumonia sulit dibedakan berdasarkan klinis, radiologis, dan pemeriksaan darah rutin, sedangkan pemeriksaan biakan darah memerlukan waktu lama dengan hasil positif 10%-30% kasus. Baku emas biopsi jaringan paru bersifat invasif dan tidak diindikasikan. Procalcitonin merupakan penanda untuk memperkirakan infeksi bakteri dengan sensitivitas dan spesifisitas paling baik.
Tujuan Penelitian. Mengetahui kesesuaian C-reactive protein (CRP) dan procalcitonin dalam diagnosis pneumonia berat pada anak, sehingga pemeriksaan CRP dapat digunakan sebagai pengganti procalcitonin.
Metode. Penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan di Unit Gawat Darurat dan Rawat Inap Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi pada bulan Mei-Juni 2010. Pemeriksaan CRP dan procalcitonin dilakukan saat didiagnosis pneumonia berat pada 29 anak berusia 2-60 bulan. Analisis statistik menggunakan kurva analisis receiver operating characteristic (ROC) untuk mengetahui nilai CRP yang dapat digunakan untuk memprediksi infeksi bakteri dan analisis keserasian Kappa untuk menguji kesesuaian antara nilai CRP dan procalcitonin.
Hasil. Didapatkan cut off point CRP yang dapat digunakan sebagai prediksi infeksi bakteri adalah >8 mg/L dengan sensitivitas 68,2%, spesifisitas 100% dan akurasi 75,9% dan adanya kesesuaian yang baik antara nilai CRP dan procalcitonin, yaitu K=0,508.
Kesimpulan. Terdapat kesesuaian nilai CRP dan procalcitonin dalam diagnosis pneumonia berat pada anak, sehingga CRP dapat digunakan untuk menggantikan procalcitonin. (


Kata Kunci


C-reactive protein; pneumonia berat; procalcitonin; anak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Scott JA, Brooks WA, Peiris M, Holtzman D, Mulholland EK. Pneumonia research to reduce childhood mortality in the developing world. J Clin Invest 2008;18:1291-300.

Ostapchuk M, Roberts DM, Haddy R. Community-acquired pneumonia in infants and children. Am Fam Physician 2004;70:899-908.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Depkes RI; 2007.

Virkki R, Juven T, Rikalainen H, Svedstrom E, Mertsola J, Ruuskanen O. Differentiation of bacterial and viral pneumonia in children. Thorax 2002;57:438-41.

Sectish TC, Prober CG. Pneumonia. Dalam: Kliegman RM, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007. h.1795-800.

Kabra SK, Broor S, Lodha R, Maitrey RS, Ghosh M, Pandey RM, dkk. Can we identify acute severe viral lower respiratory tract infection clinically? Indian Pediatrics 2004;41:245-9.

Crain MC, Stolz D, Bingisser R, Muller C, Miedinger D, Huber PR, dkk. Procalcitonin guidance of antibiotic therapy in community-acquired pneumonia. Am J Respir Crit Care Med 2006;174:84-93.

Moulin F, Raymond J, Lorrot M, Marc E, Coste J, Iniguez JL, dkk. Procalcitonin in children admitted to hospital with community acquired pneumonia. Arch Dis Child 2001;84:332-6.

Clec’h C, Ferriere F, Karoubi P, Fosse JP, Cupa M, Hoang P. Diagnostic and prognostic value of procalcitonin in patients with septic shock. Crit Care Med 2004;32:1166-9.

Nobre V, Harbart S, Graf JD, Rohner P, Pugin J. Use of procalcitonin to shorten antibiotic treatment duration in septic patients. Am J Respir Crit Care Med 2008;177:498-505.

Simon L, Gauvin F, Amre DK, Louis PS, Lacroix J. Serum procalcitonin and C-reactive protein levels as markers of bacterial infection: a systematic review and meta-analysis. CID 2004;39:206-17.

Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Pedoman bagi rumah sakit rujukan tingkat pertama di kabupaten/kota. WHO Indonesia; 2008.

Holm A, Pedersen S, Nexoe N, Obel N, Nielsen L. P, Koldkjaer O, dkk. Procalcitonin versus C-reactive protein for predicting pneumonia in adults with lower respiratory tract infection in primary care. Br J Gen Practice 2007;57:555-60.

Muller B, Harbart S, Stolz D, Bingisser R, Mueller C, Leuppi J, dkk. Diagnostic and prognostic accuracy of clinical and laboratory parameters in community-acquired pneumonia. BMC Infect Dis 2007;7:1-10.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp12.2.2010.78-81

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.