Hubungan Kekerapan Transfusi Darah dengan Kejadian Kolelitiasis dan Biliary Sludge pada Pasien Talassemia Mayor Anak
Sari
Latar belakang. Kolelitiasis (batu kandung empedu) merupakan penyakit kandung empedu yang dapat
terjadi pada talassemia. Biliary sludge (pelumpuran kandung empedu) merupakan keadaan yang dapat
menjadi kolelitiasis. Perubahan fungsi kandung empedu akibat penumpukan besi dan peningkatan kadar
bilirubin serum akan mempermudah terjadinya kolelitiasis dan biliary sludge.
Tujuan.Mengetahui hubungan kekerapan transfusi darah dengan kejadian kolelitiasis dan biliary sludge
pada talassemia mayor anak.
Metode. Penelitian menggunakan rancangan analitik cross-sectional. Subjek penelitian adalah pasien
thalassemia mayor anak di Poliklinik Talassemia RS Hasan Sadikin Bandung berusia 5−14 tahun pada bulan
Juni−Agustus 2010. Pada setiap subjek dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan kadar feritin
dan bilirubin indirek serum serta pemeriksaan ultrasonografi hepatobilier. Analisis statistik menggunakan
uji komparasi eksak Fisher, uji t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney.
Hasil. Sejumlah 60 subjek memenuhi kriteria penelitian. Kadar rata-rata feritin serum dan bilirubin indirek
serum pada subjek yang mengalami kolelitiasis dan biliary sludge dibandingkan dengan yang tidak mengalami,
tidak ditemukan perbedaan yang bermakna secara uji statistik (5682 vs 5113,9; 1,19 vs 1,12; p>0,05). Didapatkan
6/60 subjek yang mengalami kolelitiasis dan biliary sludge, yaitu 3/60 subjek mengalami kolelitiasis,
2/60 subjek mengalami biliary sludge dan 1/60 subjek mengalami kolelitiasis dan biliary sludge Ditemukan
perbedaan yang bermakna pada kejadian kolelitiasis dan biliary sludge antara pasien yang mendapat interval
transfusi darah ô€¤3 minggu dibandingkan dengan >3 minggu (p<0,05).
Kesimpulan. Terdapat hubungan kekerapan transfusi darah dengan kejadian kolelitiasis dan biliary sludgepada
talassemia mayor anak.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Weatheral DJ. The thalassemias. Dalam: Beutler E,
Litchman M, Coller B, Kipps T, penyunting. Williams hematology. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill;
h.547-80.
Wahidayat I. Thalassemia dan permasalahannya di
Indonesia. Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak XI.
Jakarta: 1999.
Benz EJ, Giardana PJ. Thalassemia syndrome. Dalam:
Miller DR, Baechner RL, penyunting. Blood disease of
infancy and childhood. Edisi ke-7. Baltimore: Mosby
Inc; 1995.h.460-98.
Giardana PJ, Hilgartner MW. Update on thalassemia.
Pediatr Rev. 1992;13:55-62.
Olivieri NF, Brittenham GM. Iron-chelating therapy
and the treatment of thalassemia. J Am Society Hematol
;89:739-54.
Holcomb III GW, Andrews WS. Gallbladder disease
and hepatic infections. Dalam: Grosfeld JL, O’Neill
JA, Coran AG, Fonkalsrud EW, penyunting. Pediatric
surgery. Edisi ke-6. Philadelphia: Mosby; 2006.h.1635-
Miyano T. Biliary tract disorder and portal hypertension.
Dalam: Ashcraft KW, Holcomb III GW, Murphy JP,
penyunting. Pediatric surgery. Edisi ke-4. Philadelphia:
Elsevier Saunders; 2005.h.586-608.
Nio ROM. The jaundiced infant: biliary atresia and
others obstructions. Dalam: O’Neill JA, Rowe MI,
Grosfeld JL, Fonkalsrud EW, Coran AG, penyunting.
Pediatric surgery. Edisi ke-5. Missouri: Mosby;
h.1465-81.
Nasr MR, Shaker M, Mahdi H, Hafez A. Gall bladder
contractility in children with beta-thalassaemia. Eastern
Mediterranean Health J 2009;15:315-21.
Nenny SM, Sumadiono, Sustiyanto. Pigmented gallstone
in children with thalassemia syndrome. Berkala Ilmu
Kedokteran 2007;39:101-4.
Lofti M, Keramati P, Assadsangabi R, Nabavizadeh SA,
Karimi M. Ultrasonographic Assessment of the prevalence
of cholelithiasis and biliary sludge in ô€‚-thalassemia
patients in Iran. Med Sci Monit 2009;15:398-402.
Chittmittrapap S, Buachum V, Dharmklong-at A.
Cholelithiasis in thalassemic children. Pediatr Surg Int
;5:114-7.
Senaati A, Gumruk FU, Delbakhsh P, Balkanci F, Altay
C. Gallbladder pathology in pediatric beta-thalassemic
patients. Pediatr Radiol 1993;23:357-9.
Kalayci AG, Albayrak D, Gunes M, Incesu L, Agac
R. The incidence of galbladder stones and gallbladder
function in beta-thalassemic children. Acta Radiologica
;40:440-3.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp12.4.2010.217-21
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.