Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma
Sari
Latar belakang. Retinoblastoma adalah tumor endoocular pada mata yang mengenai syaraf embrionik
retina,bisa terjadi unilateral atau bilateral. Retinoblastoma bisa terjadi intraokular atau menyebar keluar
mata dan ekstraokular. Gejala klinis bervariasi sesuai stadium penyakit saat datang. Pemeriksaan yang
penting untuk diagnosis adalah pemeriksaan mata dengan Opthalmoscopy indirect, USG, CT scan, dan
MRI. Pemeriksaan-pemeriksaan sangat berguna untuk mengevaluasi nervus optikus, orbital, keterlibatan
sistem saraf pusat, dan adanya kalsifikasi intraokular.
Tujuan. Menilai gambaran klinis dan laboratorium retinoblastoma unilateral dan bilateral pada anak.
Metode. Penelitian retrospektif dari data rekam medis pasien retinoblastoma yang dirawat sejak awal Januari
2005-31 Desember 2009 di Bagian Anak RS H. Adam Malik, Medan.
Hasil. Pada periode lima tahun didapatkan 61 pasien Retinoblastoma, 53 kasus unilateral dan 8 bilateral.
Rerata usia 3,2 (1,98) tahun pada unilateral dan 3,5 (3,50) tahun pada bilateral. Lama gejala 3,5 (3,56) bulan
untuk unilateral dan 2,1 (1,64) bulan pada bilateral. Keluhan utama yang ditemukan adalah mata menonjol
(proptosis) 40 kasus (54,1% dan 11,4%). Pemeriksaan laboratorium didapati anemia ringan rerata Hb
(10,7±2,04) pada unilateral dan (10,7±1,29) pada bilateral, nilai leukosit didapati (9806,5±3208,4)/mm3dan
12,245,0±9208,6/mm3, jumlah trombosit didapati (411,957,0±183,951,1)/mm3 dan (458,500,0±134,040,2)/
mm3, dan status gizi 68,8% masih baik (35 kasus Unilateral dan 7 kasus bilateral).
Kesimpulan. Pada retinoblastoma unilateral dan bilateral gambaran klinis proptosis, anemia ringan dan
status gizi masih baik saat pasien datang pertama kalinya ke rumah sakit.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Chantada GL, Schyartzman E. Retinoblastoma.
Dalam: Voute PA,Barret A, Stevens MCG, Carron HN,
penyunting. Cancer in children: clinical management.
Edisi ke 4. Oxford:2005.h. 384-95.
Banavali S. Evidence based management for retinoblastoma.
Indian Journal of Medical & Pediatric
Oncology 2004; 25:35-45.
Lanzkowsky P. Retinoblastoma. Dalam: Manual
of pediatric hematology and oncology. Edisi ke-4.
Elsevier:2005.h.630-43.
Hurwitz RL, Shields CL, Shields JA, Barrios PC,
Hurwitz MY, Chintagumpala MM. Retinoblastoma.
Dalam: Pizzo PA, Poplack DG, penyunting. Principles
and practice of pediatric oncology. Edisi ke-4. Lipincott
Williams & Wilkins;2002.h.825-46.
Moll AC, Imhoff SM, Van meeteren AY, Boers M. At
what age could screening for familial retinoblastoma
be stopped? A register based study 1945-98. Br J
Ophthalmol 2000; 84:1170-2.
Chintagumpala M, Barrios PC, Paysse EA, Plon SE,
Hurwitz R. Retinoblastoma: Review of Current
management. The Oncologist 2007;12:1237-46.
Sutaryo, Hagung P. Retinoblastoma. Dalam: Permono
B, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam
M, penyunting. Buku ajar Hematologi – Onkologi anak.
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;
h.302-9.
Shields CL,Shields JA. Diagnosis and management of
retinoblastoma. Cancer Control 2004;11:317-27
Saba HI. Anemia in cancer patient: Introduction and
over view. Cancer Control Journal Maret/April 1998
Suplement. Didapat dari; http://www.moffittapps//ccj/v5ns/
article 1.html.
Khasraw M, Faraj H, Sheikha A. Thrombocytopenia in
solid tumors. EJCMO 2010;2:89-92.
M.-z.Qiu. R.-h.Xu.D.-y.Ruan dkk. Incidence of anemia,
leukocytosis, and thrombocytosis in patients with solid
tumors in China. Tumor Biol 2010.31:633-41
Bechard LJ,Duggan C. Cancer Treatment. Dalam: Duggan
C, Watkins JB, Walker WA, penyunting. Nutrition in
Pediatrics. Edisi ke-4. BC Decker; 2008.h.607-16.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp12.5.2011.319-22
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.