Ensefalopati Dengue pada Anak
Sari
Latar belakang. Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang
bervariasi. Ensefalopati dengue atau demam berdarah dengue (DBD) dengan keterlibatan susunan saraf
pusat (SSP) merupakan kondisi yang jarang terjadi namun angka kematiannya cukup tinggi.
Tujuan. Mengetahui insiden, karakteristik demografik, manifestasi klinis, laboratorium dan luaran pasien
dengan ensefalopati dengue.
Metode. Studi deskriptif retrospektif di RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Kriteria inklusi
adalah rekam medik pasien yang dirawat di RSCM tahun 2006-2010 dengan diagnosis ensefalopati
dengue.
Hasil. Terdapat 20 pasien (2,8%) ensefalopati dengue dari 717 pasien infeksi virus dengue. Pasien terbanyak
berusia 2-5 tahun (8 pasien) diikuti usia >10 tahun (7 pasien) dengan rerata usia 6,6 tahun. Kejadian DBD
dengan syok terdapat pada 13 pasien, kejang pada 8 pasien, perdarahan saluran cerna pada 12 pasien dan
rerata penurunan kesadaran pada hari ke 4,3 dengan lama 2,5 hari. Laboratorium didapatkan rerata natrium
131,6 meq/L, rerata SGOT/AST 2347 mg/dl dan rerata SGPT/ALT 630 mg/dl. Terdapat pemanjangan
PT dengan rerata 22,4†dan pemanjangan aPTT dengan rerata 86,2â€. Didapatkan infeksi sekunder dengue
pada 18 pasien. Antimikroba diberikan pada 16 pasien sedangkan kortikosteroid pada 5 pasien. Ditemukan
3 pasien dengan gejala sisa berupa slurred speech, afasia dan tetraparesis serta 1 pasien meninggal.
Kesimpulan. Insiden ensefalopati dengue 2,8% dengan infeksi sekunder dengue sebagai penyebab tersering,
namun tidak terdapat perbedaan kelompok usia dibandingkan DBD. Terdapat peningkatan yang tinggi
dari serum transaminase, pemanjangan PT/APTT, hiponatremia. Terdapat gejala sisa pada 3 dari 19 pasien
yang hidup.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
WHO. Dengue guidelines for diagnosis, treatment
prevention and control. New edition 2009.
Sumarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR, Satari HI,
penyunting. Buku ajar infeksi & Pediatri Tropis edisi 2.
Ikatan Dokter Anak Indonesia 2008; 155-81.
Karyanti MR, Hadinegoro SR. Perubahan epidemiologi
demam berdarah dengue di Indonesia. Sari Pediatri 2009;
: 424-32.
Rampengan TH. Penyakit infeksi tropik pada anak edisi
Jakarta, EGC 2008; 122-49.
Solomon T, Dung NM, Vaughn DW, Kneen R, Thao
LT, Raengsakulrach B, dkk. Neurological manifestations
of dengue infection. Lancet 2000; 355: 1053-9.
Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Guidelines for
dengue hemorrhagic fever case management. WHO
collaborating centre for case management of Dengue/DHF/DSS and Queen Sirikit National Institute of Child
Health (Children’s Hospital). Bangkok medical publisher
Cam BV, Fonsmark L, Hue NB, Phuong NT, Poulsen
A, Heegaard ED. Prospective case-control study of
encephalopathy in children with dengue hemorrhagic
fever. Am J Trop Med Hyg 2001; 65: 848-51.
Mendez A, Gonzalez G. Abnormal clinical manifestations
of dengue hemorrhagic fever in children. Biomedica
;26:61-70.
Hendarto S, Hadinegoro SR. Dengue encephalopathy.
Acta Paediatr Jpn 1992; 34:350-7.
Deen J, Harris E, Wills B. The WHO dengue
classification and case definitions: time for a reassessment.
Lancet 2006;368:170-3.
Tripathi P, Kumar R, Tripathi S, Tambe J, Venkatesh
V. Descriptive epidemiology of dengue transmission in
Uttar Pradesh. Indian Pediatr J 2008;45:315-8.
Misra UK. Kalita J. Spectrum of neurological manifestations
of dengue in India. Dengue bulletin
;30:107-13.
Kamath S, Ranjit S. Clinical features, complications and
atypical manifestations of children with severe forms
of dengue hemorrhagic fever in South India. Indian J
Pediatr 2006;73:889-95.
Kumar R, Tripathi S, Tambe J, Arora V, Srivastava A,
Nag V. Dengue encephalopathy in children in Northern
India: clinical features and comparison with non dengue.
J of Neurological Sciences 2008:41-8.
Alatas H, Karyomanggolo W, Musa D, Boediarso A,
Oesman I. Desain Penelitian. Dalam: Sastroasmoro S,
Ismail S, penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian
klinis edisi 2. Sagung Seto, Jakarta 2002.h. 79-95.
Sastroasmoro S. Pemilihan subyek penelitian. Dalam:
Sastroasmoro S, Ismail S, penyunting. Dasar-dasar
metodologi penelitian klinis edisi 2. Sagung Seto, Jakarta
h. 67-77.
Pusponegoro H, Hadinegoro S, Firmanda D. Standard
terapi ilmu kesehatan anak. Edisi I. Jakarta: IDAI,
Wichman O, Hongsiriwon S, Bowonwatanuwong
C, Chotivanich K, Sukthana Y, Pukrittayakamee S.
Risk factors and clinical features associated with severe
dengue infection in adults and children during the 2001
epidemic in Chonburi, Thailand. Trop Med Int Health
; 9:1022-9.
Hadinegoro SR, Satari HI, penyunting. Demam
berdarah dengue naskah lengkap pelatihan bagi pelatih
dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam
dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit FKUI
Lum LC, Lam SK, Choy YS, George R, Harun F.
Dengue encephalitis: a true entity? Am J Trop Med Hyg
;54:256-9.
Gulati S dan Maheswari A. Atypical manifestations
of dengue. Trop Med and International Health
;12:1087-95.
Hemungkorn M, Thisyakorn U, Thisyakorn C. Dengue
infection: a growing global health threat. Bio Science
Trends 2007;1:90-6.
Souza L, Alves J, Noaueira R, dkk. Aminotransferase
changes and acute hepatitis in patients with dengue fever:
analysis of 1,585 cases. Braz J Infect Dis 2004;8:156-
Petdachai. Hepatic dysfunction in children with dengue
shock syndrome. Dengue bulletin 2005;29:112-8.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp12.6.2011.419-25
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.